Hikmah Puasa Ramadhan Bagi Umat Islam. dan sampai sekarang seluruh umat Islam di berbagai belahan dunia tak lupa melaksanakan ajaran ini. Namun, lebih dari itu yaitu, terdapat beragam hikmah puasa Ramadhan apabila dilakukan dengan serius dan sepenuh hati.
Ayat ini menunjukkan bahwa salah satu dari hikmah puasa di bulan Ramadhan bagi umat Islam yaitu, telah melaksanakan perintah Allah Swt. Dengan berpuasa maka akan muncul rasa syukur dan merasa cukup atas segala sesuatu yang diberikan Allah Swt. Ketika sedang menjalankan ibadah puasa, alangkah baiknya menghabiskan waktu untuk mengerjakan hal-hal positif yang dapat menciptakan kebaikan dan kebahagiaan dunia serta akhirat. Selama berpuasa, setiap orang diminta untuk menjaga hawa nafsu dan melindungi diri dari godaan setan. Dalam keadaan berpuasa, secara tidak sadar, kita akan selalu ingin berbuat baik dan menjauh apa yang dilarang-Nya. Maka dari itu, saat berpuasa, sibukkan diri dengan memikirkan dan melakukan hal-hal baik, serta sekuat tenaga menjauhi larangan-Nya.
Keutamaan dan hikmah puasa di bulan Ramadhan berikutnya yaitu, mampu membuat seseorang meninggalkan kesenangan duniawi. Puasa di bulan Ramadan akan lebih afdal apabila tak hanya menahan rasa lapar dan haus saja.
Hikmahnya antara lain kita dapat menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Selain itu, dari Buku Rahasia Puasa Ramadhan karya Yasin T Al Jibouri dan Mirza Javad Agha Maliki Tabrizi disebutkan hikmah puasa Ramadhan. Hikmah puasa Ramadhan berikutnya yakni terbebas dari hukuman neraka atau untuk merasakan nikmat-nikmat surga. Puasa dapat menuntun manusia menjadi semakin jauh terpisah dari syahwat-syahwat sensual jasmaniyah dan dapat membuat kita lebih dekat pada sifat-sifat malaikat dan kebaikan-kebaikan spiritual.
Dengan berpuasa, kamu dapat merasakan penderitaan orang yang tidak mampu. Bahkan dengan sedikit makan, kemampuan finansial kita bertambah yakni untuk bersedekah kepada orang yang tidak mampu.
Hikmah berpuasa Ramadhan selanjutnya yakni mudah melaksanakan ibadah kepada Allah. Karena orang yang terbiasa dengan sedikit makan akan memiliki banyak waktu untuk membeli barang-barang atau makanan kesukaan, memasak, mengonsumsi, dan berleha-leha.
Dan bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat tepat untuk menggapai derajat takwa tersebut. Ayat diatas menunjukkan bahwa di antara hikmah puasa adalah agar seorang hamba dapat menggapai derajat takwa. Oleh karena itu sebagai muslim jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan besar di bulan Ramadhan ini. Karena dalam puasa, seseorang akan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi setiap larangan-Nya.
Pertama, orang yang berpuasa akan meninggalkan setiap larangan, diantaranya makan, minum, berjima’ dengan istri di siang hari dan sebagainya. Sehingga umat Islam benar-benar diuji untuk melaksakan perintah dan menjauhi larangan.
Ini juga salah bentuk takwa yaitu merasa selalu diawasi oleh Allah.
Saudara-saudara kita yang beragama lain bahkan penganut aliran kepercayaan sekalipun melaksanakan puasa. Puasa Ramadhan adalah puasa yang diperintahkan Allah SWT sebagaimana dinyatakan dalam Firman Allah Surat Al Baqarah ayat 183 : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”).
Puasa Ramadhan sebagaimana namanya hanya dilaksanakan pada bulan Ramadhan dan tidak dapat dilaksanakan pada bulan lain, kecuali untuk meng-qadha. Puasa harus dimulai dengan niat pada malam sebelum puasa, dari sejak terbit fajar sampai terbenam matahari; dilarang makan, minum, bersetubuh pada waktu puasa; diwajibkan kepada yang beragama Islam, berakal, balig, suci, dll. Disamping keutamaan-keutamaan puasa, dalam bulan Ramadhan Allah SWT juga menjanjikan pahala yang berlipat untuk ibadah atau perbuatan baik lainnya.
Bagi mereka yang meninggalkan puasa karena suatu alasan yang dibenarkan, Allah SWT mewajibkan untuk menggantinya di waktu lain, sedangkan bagi mereka yang tidak mampu melaksanakan puasa mereka wajib membayar fidyah (Al Baqarah : 184-185). Melalui puasa semoga kita menjadi manusia yang taat dan berkualitas.
Termasuk ketika menjalankan ibadah puasa, maka akan ada manfaat yang dapat kita peroleh. “Setiap amal anak Adam akan dilipat gandakan, satu kebaikan menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kebaikan sekehendak Allah, Allah berfirman, “Kecuali puasa, puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, ia tinggalkan makan dan minumnya karena Aku. Untuk itu, menjalankan ibadah puasa sunnah tentunya sebagaimana hadis di atas, akan mendapatkan banyak sekali kebaikan termasuk mampu menahan diri dan kebahagiaan lainnya yang dapat dirasakan oleh ummat islam yang menjalankannya. Puasa yang dilaksanakan dari subuh hingga adzan magrib berkumandang tentu bukan hal mudah jika kita tidak terbiasa menahan diri. Larangan saat berpuasa seperti makan dan berhubungan suami istri tentu mengajarkan agar manusia dapat mengelola emosi dan dorongan hawa nafsunya, tentu saja bukan untuk dihilangkan namun dapat dikelola dengan baik agar dapat mencapai tujuan hidup menurut islam, dan tujuan penciptaan manusia. Ketika berpuasa kita tidak banyak untuk membeli makanan atau minuman, dan menahan diri dari segala hal duniawi.
Hal ini tentu saja dapat membuat tubuh kita lebih fit dan sehat. Bahkan, para pakar kesehatan banyak merekomendasikan orang-orang yang sedang mengalami penyakit tertentu untuk melakukan puasa.
Jika dilakukan terus menerus maka hal ini akan menambah keistiqomah kita dalam beribadah dan juga melaksanakan perintah-perintah Allah lainnya. Untuk ibadah puasa akan membuat kita semakin bermakna dan nikmat menjadi ummat Rasulullah SAW.