Hikmah Dilaksanakan Puasa Arafah Antara Lain Adalah Dapat Menghapus Dosa. Menjelang perayaan Idul Adha 2020/1441 H, umat Islam disunahkan melakukan puasa Arafah yang juga dilakukan Nabi Muhammad SAW. (HR Muslim).
Hari Arafah jatuh pada 9 Dzulhijjah 1441 H sebelum Idul Adha di tanggal 10 Dzulhijjah 1441 H. Dalam edaran tersebut dijelaskan, puasa Arafah disunahkan bagi orang yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Puasa Arafah, wukuf di Arafah, dan tanggal 9 Dzulhijjah adalah satu kesatuan karena terjadi pada hari yang sama.
Karena itu apabila umat Islam tidak dapat melaksanakan ibadah Haji akibat COVID-19, tiap muslim tetap disyariatkan melakukan puasa Arafah. Hal ini sebagaimana yang pernah dilakukan Nabi SAW dan para sahabat beliau," tulis PP Muhammadiyah dalam edaran tersebut.
ANALISNEWS, OPINI – Puasa Arafah sangat dianjurkan bagi umat Islam yang belum mampu atau tidak menjalankan ibadah haji di Makkah. Puasa ini dilakukan sehari sebelum Hari Raya Idul Adha, yakni setiap tanggal 9 Zulhijah, tahun ini ibadah puasa Arafah jatuh pada Kamis, 30 Juli 2020. Allah menjanjikan banyak keutamaan bagi setiap Muslim yang menjalankan puasa Arafah.
Puasa-puasa sunah juga dianjurkan pada 10 hari pertama bulan ini. Rasulullah SAW bersabda, “Puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang” (HR.
Orang yang sedang wukuf di Arafah tidak disunahkan puasa ini. Maka Baginda bersabda: “Ia menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang.” (HR.
Amalan yang disukai Allah. Hadits senada juga diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ahmad). Dilakukan pada hari Arafah. “Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka melebihi hari arafah” (HR. “Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah yaitu puasa asyura, puasa hari arafah, puasa tiga hari setiap bulan dan shalat dua rakaat sebelum subuh” (HR. “Tidaklah seorang hamba yang puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim” (Hadits Riwayat Bukhari 6/35, Muslim 1153 dari Abu Sa’id Al-Khudry, ini adalah lafadz Muslim.
“Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arafah. Dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘anhu katanya, “Aku berkata (kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam) :. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang kurban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali.
Mendapat tempat di surga. “Sesungguhnya dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Rayyan, orang-orang yang puasa akan masuk di hari kiamat nanti dari pintu tersebut, tidak ada orang selain mereka yang memasukinya.
Barangsiapa yang masuk akan minum, dan barangsiapa yang minum tidak akan merasa haus untuk selamanya” [Hadits Riwayat Bukhari 4/95, Muslim 1152, dan tambahan lafadz yang akhir ada pada riwayat Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya 1903]. “Semua amalan bani Adam untuknya kecuali puasa [5] , karena puasa itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya, puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah : ‘Aku sedang berpuasa\\\\\\\'[6].
Demi dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sesunguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau misk[7] orang yang puasa mempunyai dua kegembiraan, jika berbuka mereka gembira, jika bertemu Rabbnya mereka gembira karena puasa yang dilakukannya” [Bukhari 4/88, Muslim no.
Awalnya sejumlah sahabat pernah bertanya langsung kepada Rasulullah SAW tentang keutamaan Puasa Arafah. Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid)'". Hadits keutamaan Puasa Arafah di atas dengan redaksi hampir sama juga diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah. Puasa Arafah merupakan salah satu amalan utama dari 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Puasa Arafah bulan ini sesuai hasil sidang Isbat Kementerian Agama jatuh pada tanggal 30 Juli 2020.
Tentunya bacaan niat puasa Arafah sangat sederhana dan mudah dihapal. Bagi para muslim, keutamaan puasa Arafah adalah menghapuskan dosa satu tahun yang lalu.
Dalam hadits Rasulullah SAW, puasa Arafah juga menghapus dosa satu tahun yang akan datang. Tiap muslim yang mampu dan memenuhi syarat berpuasa, maka dapat melakukan puasa Arafah.
Artinya: "Dari Ummul Fadhl binti Al Harits, bahwa orang-orang berbantahan di dekatnya pada hari Arafah tentang puasa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.