Haram Puasa Di Bulan Sya'ban. Dua hari di bulan Sya’ban tersebut kiranya sangat penting untuk dijelaskan supaya diketahui bersama. Akan tetapi jika sebelum masuk al-Nisyf al-Tsani min Sya’ban berpuasa walaupun hanya sehari sebelumnya, maka diperbolehkan melanjutkan berpuasa sampai al-Nisyf al-Tsani min Sya’ban dan seterusnya, bahkan sampai masuk bulan Ramadhan.

Kedua, puasa yang dilakukan sebelum al-Nisyf al-Tsani min Sya’ban dan kemudian puasanya dilanjutkan pada hari-hari setelahnya, maka puasanya tidak boleh batal di salah satu hari dari pertengahan kedua bulan Sya’ban tersebut. Hari Syak merupakan tanggal 30 Sya’ban dan ada keraguan sebab awal bulan Ramadhan yang belum terlihat hilalnya.

Keharaman berpuasa di hari syak ini berdasarkan hadis riwayat al-Nasa’i dari ‘Ammar bin Yasir, dia berkata;. “Barangsiapa berpuasa pada hari yang meragukan, maka ia berarti telah mendurhakai Abul Qosim, yaitu Nabi Saw.”.

LARANGAN BERPUASA PADA PERTENGAHAN KEDUA DI BULAN

Haram Puasa Di Bulan Sya'ban. LARANGAN BERPUASA PADA PERTENGAHAN KEDUA DI BULAN

“Kalau telah memasuki pertengahan Sya’ban, maka janganlah kalian berpuasa.” (Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih Tirmizi, 590). Hadits ini menunjukkan larangan berpuasa setelah pertengahan Sya’ban, yaitu dimulai dari hari keenam belas.

1156 dari Aisyah radhiallahu anha, dia berkata, biasanya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam berpuasa pada seluruh bulan Sya’ban. Hadits ini menunjukkah dibolehkannya berpuasa setelah pertengahan bulan Sya’ban, akan tetapi bagi siapa yang ingin menyambung dengan puasa sebelumnya.

Al-Hafiz rahimahullah berkata: “Mayoritas ulama membolehkan berpuasa sunah setelah pertengahan Sya’ban, dan mereka melemahkan hadits yang ada tentang hal itu. Disebutkan oleh Ibnu Qudamah dalam Kitab Al-Mughni bahwa Imam Ahmad berkomentar tentang hadits ini, 'Tidak valid. Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata dalam syarah (penjelasan) Riyadus Shalihin, 3/394: “Kalau pun haditsnya shahih, maka larangannya tidak bermakna haram akan tetapi hanya makruh saja.

Puasa di Bulan Sya'ban, Dianjurkan atau Dilarang ?

Haram Puasa Di Bulan Sya'ban. Puasa di Bulan Sya'ban, Dianjurkan atau Dilarang ?

Namun, yang perlu diketahui adalah ada ketentuan khusus mengenai puasa d bulan Sya’ban. Ada larangan untuk berpuasa di separuh akhir bulan Sya’ban (mulai tanggal 16).

“Ketika bulan Sya’ban menyisakan separuhnya, maka janganlah kalian semua berpuasa”. ومثل يوم الشك في حرمة صومه بلا سبب النصف الثاني من شعبان – إلى أن قال – هذا إذا لم يصل بما قبله ولو بيوم.

Lebih singkatnya, berikut keadaan-keadaan diperbolehkannya puasa di separuh akhir bulan Sya’ban.

Hukum Puasa Setelah Malam Nisfu Syaban

Haram Puasa Di Bulan Sya'ban. Hukum Puasa Setelah Malam Nisfu Syaban

Namun, selama ini sering kali jadi pertanyaan tentang hukum berpuasa setelah malam Nisfu Syaban. Pasalnya, terdapat hadis yang mengatakan untuk tidak berpuasa setelah memasuki pertengahan Syaban.

Seperti dikutip NU Online, terkait persoalan ini, ulama berbeda pendapat karena ada satu hadis yang melarang puasa setelah Nisfu Syaban, dan dalam riwayat al-Bukhari, Nabi juga melarang puasa dua atau tiga hari sebelum Ramadan. ودليلهم حديث: إذا انتصف شعبان فلا تصوموا، ولم يأخذبه الحنابلة وغيرهم لضعف الحديث في رأي أحمد. Dalil mereka adalah hadis, 'Apabila telah melewati Nisfu Syaban janganlah kalian puasa'. Hadis ini tidak digunakan oleh ulama mazhab Hanbali dan selainnya karena menurut Imam Ahmad dhaif.". Khawatirnya, orang yang puasa setelah Nisfu Syaban tidak sadar kalau dia sudah berada di bulan Ramadan. Meskipun dilarang, ulama dari mazhab Syafi'i pun tetap memperbolehkan puasa sunnah bagi orang yang terbiasa mengerjakannya.

Sementara menurut ulama lain, khususnya selain mazhab Syafi'i, hadis di atas dianggap lemah dan termasuk hadis munkar, karena ada perawi hadisnya yang bermasalah. Dengan demikian, sebagian ulama tidak melarang puasa setelah Nisfu Syaban selama dia mengetahui kapan masuknya awal Ramadan.

Bolehkah Berpuasa Setelah Nisfu Syaban?

Haram Puasa Di Bulan Sya'ban. Bolehkah Berpuasa Setelah Nisfu Syaban?

Liputan6.com, Jakarta - Syaban merupakan bulan sebelum akhirnya umat Muslim bersua Ramadan dan bulan ke-8 dalam penanggalan Hijriah. Untuk tahun ini, malam Nisfu Syaban jatuh pada Minggu, 28 Maret 2021. Selama ini, hukum boleh tidaknya berpuasa setelah Nisfu Syaban atau setengah dari bulan Syaban acap kali dipertanyakan.

Nabi Muhammad sendiri paling banyak berpuasa pada bulan Syaban, selain Ramadan. "Karena ada hadis Nabi yang berbunyi, 'Kalau telah memasuki pertengahan Syaban, janganlah kalian berpuasa,'" ujar Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Barat, Syurohbiel Mahfudz, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (25/3/2021). Meski ada hadis yang menyatakan puasa setelah Nisfu Syaban dilarang, tapi ada beberapa pengecualian.

Ada hadis yang berbunyi, "Janganlah kalian mendahului Ramadan dengan berpuasa sehari atau dua hari, melainkan seseorang yang terbiasa berpuasa, maka berpuasalah.".

Malam Nisfu Syaban Terlewat? Tetap Lakukan 3 Amalan Ini

Haram Puasa Di Bulan Sya'ban. Malam Nisfu Syaban Terlewat? Tetap Lakukan 3 Amalan Ini

Jika Anda terlewatkan malam nisfu Syaban untuk memperbanyak dzikir, istigfar dan doa, karena berhalangan, lupa atau sedang haid, maka masih ada sisa stengah bulan yang bisa dimanfaatkan memperbanyak amalan sebelum memasuki 1 Ramadhan pada 13 April 2021 nanti. Melansir nuonline_id, ada tiga hal yang bisa dilakukan setelah malam nisfu Syaban.

Berikut amalan yang bisa dilakukan pada bulan syaban sebelum memasuki Ramadan. Amalan ini biasanya dikhususkan untuk para kaum perempuan yang masih meninggalkan hutang puasa. Sebagian muslimah mungkin tuntas membayar hutang puasa ini beberapa bulan setelah Ramadhan.

Namun ada kalanya muslimah belum sempat menunaikan qadha’ puasa. Maka Sya’ban merupakan bulan terakhir untuk membayar hutang puasa tersebut, sebagaimana yang dilakukan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha. Aku punya hutang puasa Ramadan, aku tak dapat mengqadhanya kecuali di bulan Sya’ban, karena sibuk melayani Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam (HR.

Bagaimana Hukum Puasa Setelah Nisfu Sya'ban?

Setelah malam nisfu Sya’ban, apakah masih ada kesunnahan yang bisa kita lakukan? Terkait persoalan ini, ulama berbeda pendapat karena ada satu hadis yang melarang puasa setelah nisfu Sya’ban, dan dalam riwayat al-Bukhari, Nabi juga melarang puasa dua atau tiga hari sebelum Ramadhan. ودليلهم حديث: إذا انتصف شعبان فلا تصوموا، ولم يأخذبه الحنابلة وغيرهم لضعف الحديث في رأي أحمد. Dalil mereka adalah hadis, ‘Apabila telah melewati nisfu Sya’ban janganlah kalian puasa’.

Hadis ini tidak digunakan oleh ulama mazhab Hanbali dan selainnya karena menurut Imam Ahmad dhaif.”. Khawatirnya, orang yang puasa setelah nisfu Sya’ban tidak sadar kalau dia sudah berada di bulan Ramadhan.

Meskipun dilarang, ulama dari mazhab Syafi’i pun tetap membolehkan puasa sunnah bagi orang yang terbiasa mengerjakannya. Dengan demikian, sebagian ulama tidak melarang puasa setelah nisfhu Sya’ban selama dia mengetahui kapan masuknya awal Ramadhan.

Hukum Berpuasa Setelah Tanggal 16 Bulan Nisfu Syaban

Haram Puasa Di Bulan Sya'ban. Hukum Berpuasa Setelah Tanggal 16 Bulan Nisfu Syaban

Namun ada pertanyaan, apakah tanggal 16 Syaban masih dianjurkan berpuasa? Hal ini karena satu hadis yang melarang puasa nisfu Syaban.

Selain itu, Nabi Muhammad S.A.W melarang puasa dua atau tiga hari sebelum Ramadhan. Melansir dari Tribunnewswiki.com, Syekh Wahbab al-Zuhaili dalam Fiqhul Islami wa Adillatuhu menjelaskan:. ودليلهم حديث: إذا انتصف شعبان فلا تصوموا، ولم يأخذبه الحنابلة وغيرهم لضعف الحديث في رأي أحمد.

Dalil mereka adalah hadis, ‘Apabila telah melewati nisfu Sya’ban janganlah kalian puasa’. Hadis ini tidak digunakan oleh ulama mazhab Hanbali dan selainnya karena menurut Imam Ahmad dhaif.”. Pelarangan puasa ini dianggap sebagai hari Syak (ragu) karena bulan Ramadan akan tiba.

Beberapa ulama mengkhawatirkan orang yang berpuasa setelah Nisfu Syaban tidak menyadari datangnya bulan Ramadhan.

Keistimewaan Bulan Rajab dan Keutamaan Puasa Rajab

Haram Puasa Di Bulan Sya'ban. Keistimewaan Bulan Rajab dan Keutamaan Puasa Rajab

Hadis lainnya adalah riwayat al-Nasa'i dan Abu Dawud (dan disahihkan oleh Ibnu Huzaimah): "Usamah berkata pada Nabi Muhammad Saw, “Wahai Rasulallah, saya tak melihat Rasul melakukan puasa (sunnah) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Sya'ban. Rasul menjawab: 'Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan oleh kebanyakan orang.'".

Terkait siklus bulanan ini Al-Ghazali menyatakan bahwa Rajab terkategori al-asyhur al-fadhilah di samping dzulhijjah, muharram dan sya’ban. Barangsiapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan dikaruniai minum dari sungai tersebut".

· Sabda Rasulullah SAW lagi : “Pada malam mi’raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril a.s.: “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ?”Maka berkata Jibrilb a.s.: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca salawat untuk engkau di bulan Rajab ini”.

Apakah Boleh Puasa Setelah Nisfu Syaban?

Haram Puasa Di Bulan Sya'ban. Apakah Boleh Puasa Setelah Nisfu Syaban?

Umat Islam disunahkan untuk melakukan banyak amalan, seperti puasa sunnah. Malam di mana manusia dapat memperoleh ampunan dan keberkahan. Baca Juga: Beredar Video Mery Kusumawati Ungkap Perasaan Ventje Rumengkang Soal Partai Demokrat, Vera Vebyanthy: Bohong!

Baca Juga: Jubir: Cegah Kerumunan, Tak Ada Registrasi Vaksinasi di Grab Vaccine Center. Rasulullah diriwayatkan oleh Aisyah ra, paling banyak melakukan puasa selain Ramadhan di bulan Syaban.

Ulama Mazhab Syafi’I menyatakan puasa setelah nisfu Syaban haram kecuali dengan syarat tertentu. Baca Juga: Rizal Ramli Unggah Kenangan Ventje Rumengkang, Rachland Nashidik Komentar: Saya Tahu Sifat Oportunis Anda.

Related Posts

Leave a reply