Hadits Puasa Tasua Dan Asyura. Di salah satu bulan yang suci ini, umat Islam dapat mengerjakan ibadah sunnah yaitu puasa Tasu'a dan Asyura. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Imam Muslim yang berasal dari Abu Hurairah ra.
Dikutip dari buku "Syarah Riyadhush Shalihin Jilid 4" oleh Pustaka Imam Asy-Syafi'i, berikut beberapa hadits yang menerangkan tentang keberadaan kedua puasa tersebut. "Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu, ia berkata: "Rasulullah Saw bersabda: 'Seandainya aku masih hidup tahun depan, sungguh aku akan berpuasa pada tanggal sembilan (Muharram).".
Dikutip dari buku Panduan Muslim Sehari-hari oleh Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha, keutamaan berpuasa pada hari Asyura, hari kesepuluh bulan Muharram adalah diampuninya dosa satu tahun yang telah lalu. Keutamaan ibadah sunnah ini disebutkan dalam hadits Imam Muslim, Abu Qotadah Al Anshori mengatakan:.
Artinya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, "Puasa 'Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.". Sehingga, tanggal 9 dan 10 Muharram jatuh pada hari berikut ini:.
Tonton juga Video: Heboh Kelompok 'Rambut Merah' di Cianjur Tak Wajibkan Salat-Puasa.
Bahkan ada yang ektrim menyebut bahwa puasa di dua hari itu dianggap tidak memiliki dasar dan bukan ajaran Islam. Dalam Kitab Irsyadul 'Ibad karya Syaikh Zainuddin Al Malibari dibahas secara khusus tentang kemuliaan hari Asyura.
Dimana dijelaskan dalam kitab tersebut empat hadits shahih dan satu pendapat berdasar kesepakatan ulama. Sedangkan pendapat para ulama terdahulu menyebutkan bahwa pahala puasa Asyura adalah mendapatkan pengampunan tujuh puluh tahun dari dosa-dosa yang pernah dilakukan.
Dan tentunya masih banyak sekali keutamaan-keutamaan hari Asyura yang dijelaskan dalam Kitab Irsyadul 'Ibad berdasarkan hadits-hadits Nabi Muhammad. Penulis hanya menjelaskan empat hadits yang sudah cukup menjadi dasar puasa sunnah 9 dan 10 Muharram. Melihat kemuliaan bulan Muharram ini, alangkah baiknya jika sebagai umat Islam melaksanakan amalan-amalan baik sebagaimana ajaran Rasulullah.
"Bila memilih dua hari, maka seharusnya kita berpuasa sejak tanggal 9 Muharram," tulis Muhammad Ghazali dalam bukunya "Panduan Lengkap Puasa Wajib dan Sunnah". Dalam satu riwayat Rasulullah SAW pun pernah bercita-cita untuk melakukan puasa Asyura sejak tanggal 9 Muharram sebagaimana hadis berikut di bawah ini.
Adapun asal mula dari dianjurkan untuk melakukan puasa Asyura ini adalah sebagai berikut:. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma ia berkata, bahwa saat Rasulullah tiba di Madinah beliau menjumpai orang Yahudi berpuasa di hari Asyura, beliau kemudian bertanya kepada masyarakat Yahudi, "ada apa ini?".
Rasulullah bersabda, "kami ummat Islam lebih berhak meneladani Nabi Musa dibanding kalian.". Sementara itu Ketua Umum Pemuda Al-Irsyad Ustaz Fahmi Bahreisy Lc, mengatakan, puasa Asyura ada dalil.
Hadits lain tentang puasa Asyura adalah dari Abdullah Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, sejak Rasulullah diberi tahu bahwa hari asyura adalah hari yang diagungkan di kalangan Yahudi dan Nasrani, beliau bersabda "kalau begitu insyaallah tahun depan kita puasa sejak tanggal ke-sembilan" (HR Muslim).