Hadits Puasa Tasu A Dan Asyura. Di salah satu bulan yang suci ini, umat Islam dapat mengerjakan ibadah sunnah yaitu puasa Tasu'a dan Asyura. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Imam Muslim yang berasal dari Abu Hurairah ra.

Dikutip dari buku "Syarah Riyadhush Shalihin Jilid 4" oleh Pustaka Imam Asy-Syafi'i, berikut beberapa hadits yang menerangkan tentang keberadaan kedua puasa tersebut. Dikutip dari buku Panduan Muslim Sehari-hari oleh Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha, keutamaan berpuasa pada hari Asyura, hari kesepuluh bulan Muharram adalah diampuninya dosa satu tahun yang telah lalu.

Keutamaan ibadah sunnah ini disebutkan dalam hadits Imam Muslim, Abu Qotadah Al Anshori mengatakan:.

Niat Puasa Tasu'a dan Asyura Muharram 18-19 Agustus 2021

Hadits Puasa Tasu A Dan Asyura. Niat Puasa Tasu'a dan Asyura Muharram 18-19 Agustus 2021

DESKJABAR - Umat Islam baru saja memasuki awal bulan Muharram yang juga juga menjadi penanda Tahun Baru Islam 1443 Hijriah. Sebab, Muharram merupakan satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah, didalamnya ada Puasa Tasu'a dan Asyura.

Tiga bulan lain yang mendapat kemuliaan adalah Rajab, Dzulqaidah, dan Dzulhijah. Salah satu ibadah sunnah yang baik dilakukan pada bulan Muharram adalah puasa.

Selain dapat menunaikan ibadah puasa sunnah Senin-Kamis atau juga puasa Daud, kaum Muslim disunnahkan puasa Tasua dan Asyura. Puasa Tasu'a dilakukan pada tanggal 9 Muharram yaitu bertepatan pada Rabu, 18 Agustus 2021 dan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram atau Kamis, 19 Agustus 2021. Baca Juga: Selamat Tahun Baru Islam 1443 Hijriah, Kumpulan 17 Ucapan, Doa, dan Harapan Kaum Muslim di Awal Tahun. Bacaan latin niat puasa Tasu'a:. Artinya, "Saya niat puasa Tasu'a, sunnah karena Allah Ta'ala.".

Dalil Puasa Tasu'a dan Asyura

Bahkan ada yang ektrim menyebut bahwa puasa di dua hari itu dianggap tidak memiliki dasar dan bukan ajaran Islam. Dalam Kitab Irsyadul 'Ibad karya Syaikh Zainuddin Al Malibari dibahas secara khusus tentang kemuliaan hari Asyura. Sedangkan pendapat para ulama terdahulu menyebutkan bahwa pahala puasa Asyura adalah mendapatkan pengampunan tujuh puluh tahun dari dosa-dosa yang pernah dilakukan.

Dan tentunya masih banyak sekali keutamaan-keutamaan hari Asyura yang dijelaskan dalam Kitab Irsyadul 'Ibad berdasarkan hadits-hadits Nabi Muhammad. Penulis hanya menjelaskan empat hadits yang sudah cukup menjadi dasar puasa sunnah 9 dan 10 Muharram. Melihat kemuliaan bulan Muharram ini, alangkah baiknya jika sebagai umat Islam melaksanakan amalan-amalan baik sebagaimana ajaran Rasulullah.

Dalil Puasa Tasua 9 Muharram dan Anjurannya untuk Menyelisihi

Hadits Puasa Tasu A Dan Asyura. Dalil Puasa Tasua 9 Muharram dan Anjurannya untuk Menyelisihi

JAKARTA, iNews.id - Dalil Puasa Tasua yang dilaksanakan tiap 9 Muharram disebutkan dalam hadits Nabi SAW. “Puasalah hari Asyura’ dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Suatu ketika, mereka berkata, “Ya Rasulullah, ini hari yang dimuliakan oleh orang Yahudi dan Nasrani”. Mendengar jawaban tersebut, Nabi berkata, “Jika aku masih hidup hingga tahun depan, insyaAllah, kita akan berpuasa pada hari kesembilan juga”. Dari hadits tersebut memang Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepada umatnya untuk mengerjakan puasa tasua meski Nabi SAW sendiri belum sempat melaksanakan puasa tersebut karena Nabi SAW wafat sebelum datang Muharram tahun berikutnya tiba.

Seputar Puasa Tasu'a Dan Asyura

Hadits Puasa Tasu A Dan Asyura. Seputar Puasa Tasu'a Dan Asyura

Diantara Fadhilahnya yakni mengikuti sunnah dan menghapus dosa setahun yang lalu. “Puasa yang paling afdhal setelah Ramadhan adalah bulan Allah Muharram.” (HR. “Puasa hari ‘Asyura (10 Muharram), aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun yang lalu.”.

“ Aku berharap pada Allah dengan puasa ‘Asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya.” (H.R. Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari‚ Asyura, maka Beliau bertanya: “Hari apa ini?. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “Jika tahun depan kita bertemu dengan bulan Muharram, kita akan berpuasa pada hari kesembilan (tanggal sembilan).“ (H.R.

Ibnu Qayyim rahimahullah dalam kitab Zadul Ma’ad –berdasarkan riwayat-riwayat yang ada- menjelaskan :. Urutan pertama, dan ini yang paling sempurna adalah puasa tiga hari, yaitu puasa tanggal sepuluh ditambah sehari sebelum dan sesudahnya (tanggal 9, 10 & 11). BACA JUGA: Puasa Tasu’a dan Asyura’, Ini Penjelasan Ringkasnya.

Ingin download video, audio dan tulisan serta info bermanfaat ?

Sejarah Lengkap dan Hadist Puasa Tasu'a dan Asyura Menurut

Hadits Puasa Tasu A Dan Asyura. Sejarah Lengkap dan Hadist Puasa Tasu'a dan Asyura Menurut

Rembang Bicara - Umat Islam sangat dianjurkan mengerjakan sunnah Rasulullah Nabi Muhammad SAW, disamping taat melaksanakan ibadah wajib. Sebentar lagi akan tiba waktu untuk mengerjakan puasa sunah Asyura dan Tasu'a pada 9 dan 10 Muharram. Syarat Wajib Mendapat BPUM BRI di eform.bri.co.id Mendapatkan 1,2 Juta.

Dikutip dari NU Online, Puasa Tasu'a dan Asyura berawal dari peristiwa Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah ke Madinah pada Rabiul Awal. Setelah beberapa bulan di Madinah, Nabi melihat orang-orang Yahudi di Madinah puasa Asyura pada 10 Muharram. Ibnu Abbas seorang sahabat, saudara sepupu Nabi yang dikenal sangat ahli dalam tafsir Al-Qur’an meriwayatkan bahwa saat Nabi berhijrah ke Madinah, beliau menjumpai orang Yahudi di sana mengerjakan puasa Asyura.

Nabi pun bertanya tentang alasan mereka berpuasa.

Keutamaan Puasa Asyura Dan Sejarahnya: Baca Sampai Selesai!

Hadits Puasa Tasu A Dan Asyura. Keutamaan Puasa Asyura Dan Sejarahnya: Baca Sampai Selesai!

Ibnu Abbas berkata: “Nabi tiba di Madinah dan dia mendapati orang-orang Yahudi sedang berpuasa A’syuro. Bahkan Rasulullah menguatkan perintahnya dan sangat menganjurkan sekali, sampai-sampai para sahabat melatih anak-anak mereka untuk puasa ‘Asyura. Ibnu Abbas berkata: “Ketika Nabi puasa A’syuro dan beliau juga memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa. Maka Rasululloh berkata: “Kalau begitu, tahun depan Insya Allah kita puasa bersama tanggal sembelilannya juga”. Ibnu Abbas berkata: “Nabi tiba di Madinah dan dia mendapati orang-orang Yahudi sedang berpuasa A’syuro. [5] Bahkan para ulama telah sepakat bahwa puasa ‘Asyura sekarang hukumnya sunnah tidak wajib.

Related Posts

Leave a reply