Hadits Pendek Tentang Puasa Senin Kamis. Keutamaannya bisa menghapus kesalahan dan meninggikan derajat, serta memang dua hari tersebut adalah saat amalan diangkat di hadapan Allah sehingga sangat baik untuk berpuasa saat itu. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR.
Kecuali dua hari yang engkau bertemu dengannya dan berpuasa ketika itu.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa dua hari tersebut?” Usamah menjawab, “Senin dan Kamis.” Lalu beliau bersabda, “Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan pada Rabb semesta alam (pada Allah). Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,.
Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab,. Keutamaan hari Senin dan Kamis secara umum dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah berikut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,. Semoga dalil-dalil di atas semakin menyemangati untuk beramal sholih dan hanya Allah yang memberi taufik.
, Dr. Musthofa Al Bugho, dkk, terbitan Darul Qolam, cetakan kesepuluh, tahun 1431 H, hal. Disusun @ Pesantren Darush Sholihin, Panggang-Gunungkidul, di pagi hari, 8 Syawal 1434 H selepas shalat Shubuh.
“Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim).
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh”, maksudnya adalah mencocoki syariat Allah (mengikuti petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, pen). Inilah dua rukun diterimanya ibadah, yaitu harus ikhlas karena Allah dan mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”[1]. Al Mulk [67] : 2), beliau mengatakan, “yaitu amalan yang paling ikhlas dan showab (mencocoki tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam).”.
Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab,. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari senin dan kamis.”[4]. Beramal pada waktu utama yaitu ketika catatan amal dihadapkan di hadapan Allah. Dari ’Aisyah, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah.
Siapa saja di antara kalian pasti mampu melakukan yang beliau shallallahu ’alaihi wa sallam lakukan.”[7].
Puasa Senin Kamis merupakan salah satu amalan sunnah yang biasa dikerjakan oleh Rasulullah SAW. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits dari Abu Hurairah tentang keistimewaan puasa Senin Kamis, Rasulullah SAW bersabda,. Oleh sebab itu, Rasulullah juga selalu melaksanakan puasa sunnah pada dua hari tersebut.
Abu Qatadah berkata, "Rasulullah SAW ditanya tentang puasa di hari Senin. Dikutip dari buku Puasa Senin-Kamis karya Mahmud Ahmad Mustafa dan Rahasia Rumah Tangga Rasullah oleh Yola Hemdi, keutamaan puasa Senin Kamis di antaranya sebagai berikut.
Hal ini sesuai dengan Hadits Tirmidzi, diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:. Orang yang berpuasa sanggup mengekang dirinya dari segala dosa dan maksiat. Kebanyakan amal tidak diterima oleh Allah karena masih ada yang menghalanginya.
Ada beberapa alasan kenapa Rasullah SAW puasa Senin Kamis rutin dan jarang meninggalkannya. Sebab, ia lahir, diutus menjadi rasul, dan diturunkan Al Qur'an pada hari Senin, sebagaimana disampaikan dalam hadits riwayat Muslim, Abu Qatadah berkata,. Berdasarkan penanggalan Masehi, Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 5 Mei 570 M. Sementara itu, Al Qur'an diturunkan Allah SWT pada manusia melalui tiga tahap. Beberapa ulama berbeda pendapat perihal kapan Al Qur'an diturunkan pertama kali. Namun, sebagian besar ulama sepakat Al Qur'an turun pertama kali pada 17 Ramadhan di hari Senin.
Selain itu, Allah SWT juga membuka pintu-puntu surga pada hari Senin dan Kamis. Keutamaan ini disampaikan dalam hadits Muslim, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,. Maka,semua hamba yang tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seorang di antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Semoga kita semua bisa merutinkan puasa Senin Kamis seperti Rasullah SAW, ya, aamiin.
Setelah mengetahui keutamaan puasa Senin Kamis, diharapkan setiap Muslim jadi lebih bersemangat dan rajin menunaikan amalan sunah ini. "Banyak keutamaan bagi seorang Muslim melakukan puasa Senin Kamis," kata Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustadz Ainul Yaqin kepada Okezone beberapa waktu lalu.
Ia menerangkan, besarnya keutamaan puasa Senin Kamis sebagaimana dijelaskan dalam sejumlah hadis Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Baca juga: Singkat dan Mudah Diingat, Ini Doa Berbuka Puasa Senin Kamis Sesuai Sunah. Lalu Beliau bersabda, 'Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan pada Rabb semesta alam (kepada Allah Subhanahu wa ta'ala).
Selanjutnya dalam riwayat hadis lain, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:. Syekh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi yaitu sahih dilihat dari jalur lainnya). (HR Bukhari Nomor 1904) Baca juga: Viral Pemuda Ramah, Sambut Jamaah Masjid hingga Rapikan Sandal Ternyata Anak Sultan 5. Syekh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadis ini shahih sesuai syarat Muslim) Selain itu, puasa Senin Kamis bukan hanya menambah pahala, tapi juga bisa memberikan rasa syukur atas semua rezeki yang telah Allah Subhanahu wa ta'ala terima kepada hamba-Nya.
Menurut hadits di atas dapat diambil maksud mengenai penjelasan tentang beberapa hal, pertama Allah telah membuka pintu surganya pada hari Senin dan Kamis. Tetapi juga, Allah tidak akan memberikan pengampunan dosa kepada muslimin atau muslimah yang sedang bermusuhan dengan saudaranya hingga keduanya bisa berdamai. Oleh karena itu, maka sudah sepantasnya seorang muslim atau muslimah wajib menggunakan momen tersebut untuk melakukan amalan baik supaya terhindar dari perbuatan dan perasaan yang berpotensi menyekutukan Allah.
Dalam berpuasa hari Senin dan Kamis, umat Islam bisa lebih memperbanyak membaca istighfar, tadarus Alquran di waktu senggang, melaksanakan shalat sunnah seperti dhuha, qabla, hingga ba’da, dilanjut dengan berdzikir serta amalan baik yang lainnya. Kelima, menjalankan ibadah puasa Senin dan Kamis dapat membuat seorang muslim atau muslimah menjadi lebih bersyukur terhadap segala hal yang sudah Allah berikan kepadanya.
Dengan berpuasa, seorang muslim atau muslimah juga bisa sadar bahwa diluar sana masih banyak orang yang kelaparan di setiap harinya dan sangat kesusahan.
Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani menulis: “Hadits ini merupakan dalil keutamaan puasa sunah di bulan Sya’ban.” (Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari). Dari Aisyah RA berkata: “Aku tidak pernah melihat beliau SAW lebih banyak berpuasa sunah daripada bulan Sya’ban. “Ia adalah bulan di saat manusia banyak yang lalai (dari beramal shalih), antara Rajab dan Ramadan. Dengan latihan tersebut, di bulan Ramadan kita akan terbiasa dan merasa ringan untuk mengerjakannya.
Bersegera menuju ampunan Allah dan melaksanakan perintah-perintah-Nya adalah hal yang harus segera kita lakukan sebelum bulan suci. • Menyiapkan anak-anak dan istri untuk menyambut kedatangan Ramadan dengan mengenalkan kepada mereka persiapan-persiapan yang telah disebutkan di atas. • Melakukan muhasabah (introspeksi) harian dengan membandingkan antara program-program persiapan di atas dan tingkat keberhasilan pelaksanaannya.
JAKARTA, iNews.id - Hadits keutamaan puasa Senin-Kamis disebutkan dalam banyak riwayat. Tak hanya menyehatkan jasmani dan rohani, puasa Senin Kamis juga akan membuat catatan amal ibadah semakin baik.
Puasa Senin-Kamis sangat dianjurkan oleh Nabi SAW karena merupakan di kedua hari itu amal manusia dilaporkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi yang bersumber dari Usamah bin Zaid bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:.
Aku berkata pada Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Wahai Rasulullah, engkau terlihat berpuasa sampai-sampai dikira tidak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak puasa, sampai-sampai dikira engkau tidak pernah puasa kecuali dua hari yang engkau bertemu dengannya dan berpuasa ketika itu.”.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa dua hari tersebut?” Usamah menjawab, “Senin dan Kamis.” Lalu beliau bersabda, “Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan pada Rabb semesta alam (pada Allah).
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam buku Fiqih kehidupan, Seri puasa yang ditulis Ustadz Ahmad Sarwat, dijelaskan bahwa ketentuan tentang masyru‘iyah puasa Senin Kamis didasarkan pada hadits yang di dalamnya ada perkataan Nabi Muhammad SAW tentang Senin dan Kamis sebagai waktu diserahkannya amal manusia. Artinya, “Amal-amal manusia diperiksa pada setip hari Senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR At-Tirmidzi dan lainnya). Dalam riwayat lain, Nabi menjelaskan tentang keutamaan hari Senin. Beliau menuturkan bahwa Senin adalah waktu Nabi dilahirkan dan diutus, hingga sebagai hari di mana wahyu Alquran pertama diturunkan. Atas dasar berbagai keutamaan tersebut, umat Muslim sangat dianjurkan untuk melakukan puasa sunnah pada Senin dan Kamis. Adapun niat puasa Senin Kamis adalah sebagai berikut:.
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى "Nawaitu Shouma Yaumal Itsnaini Sunnatal Lillaahi Ta'aalaa.". Artinya: "Saya niat puasa pada hari senin, sunat karena Allah Ta'aalaa.". Artinya: "Saya niat puasa pada hari kamis, sunat karena Allah Ta'aalaa.".