Hadits Marah Di Bulan Puasa. Berpuasa, sejatinya tak hanya menahan lapar dan dahaga, tapi secara garis besar juga melatih seorang Muslim untuk dapat bersabar dalam segala hal. Menjawab hal tersebut, dikutip dari Konsultasi Syariah, Fatawa Syabakah Islamiyah dinyatakan:. Hanya saja, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita, agar ketika berpuasa, kita haruslah menjadi seorang yang berwibawa, menjaga kehormatan dengan menghindari maksiat dan berusaha bersabar dalam setiap keadaan. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:.
“Puasa adalah membentengi diri, maka bila salah seorang kamu di hari ia berpuasa janganlah berkata kotor dan jangan teriak-teriak, dan jika seseorang memakinya atau mengajaknya bertengkar hendaklah ia mengatakan “Sesungguhnya aku sedang berpuasa," HR. Sehingga bisa disimpulkan, jika marah saat puasa tetaplah sah dijalankan.
Meski begitu, agar pahala puasa tidak berkurang, sebaiknya seorang Muslim sebisa mungkin menjaga hati dan menahan amarah dalam kondisi apapun. Baca Juga: Terpopuler: Hukum Puasa Tapi Ghibah, Rahasia Putri Diana dan Meghan Markle.
Orang yang emosi, marah, dan kesal tetap dapat melanjutkan puasanya. Namun, emosi dan marah dapat mengurangi pahala puasa di sisi Allah. "Hukumnya tidak membatalkan puasa, tapi mengurangi kesempurnaan pahala puasa," kata Ustaz Hilman kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.Hukum ini berlaku pula untuk orang yang membuat kesal atau memicu amarah seseorang.
Membuat orang lain kesal saat berpuasa dapat mengurangi amal ibadah puasa.Hilman menyarankan setiap orang agar dapat mengontrol emosi selama puasa serta menjaga dan melembutkan hati. Pasalnya, salah satu esensi puasa adalah untuk menjaga emosi yang diharapkan terus berlanjut setelah Ramadan.Terdapat sejumlah cara yang dapat dilakukan ketika emosi atau amarah muncul saat berpuasa. Langsung ambil wudu dan salat sunah dua rakaat," kata Hilman.
JAKARTA, iNews.id - Muslim dianjurkan untuk sebisa mungkin menahan marah ketika diejek atau mendapat perlakuan yang tidak mengenakan. Sebaliknya, Muslim diperintahkan untuk memaafkan orang yang telah membuat kesalahan. Ada banyak hadits larangan marah yang perlu diketahui Muslim.
Menahan marah selain membuat jiwa lebih tenang, juga memiliki banyak keutamaan di sisi Allah SWT. Artinya: Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Tuhan kalian dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang.
berfirman, "Hai anak Adam, ingatlah kepada-Ku jika kamu marah, niscaya Aku mengingatmu bila Aku sedang murka kepadamu. pernah bersabda: Barang siapa yang mengekang amarahnya, maka Allah menahan siksa-Nya terhadapnya. Dan barang siapa yang mengekang lisannya, maka Allah menutupi auratnya.
Umat muslim di berbagai belahan dunia sudah mulai menjalankan ibadah puasa pada Selasa (13/4/2021) lalu. Tak hanya menahan lapar dan dahaga, puasa juga mengajarkan untuk bersabar akan segala hal. Perkataan itu pun terus menggema dan membentuk stigma bahwa marah bisa membatalkan puasa. Melansir dari Konsultasi Syariah, Fatwa Syabakah Islamiyah, berikut penjelasan hukum apakah marah dan emosi dapat membatalkan puasa!
Meski demikian, ketika berpuasa, haruslah menjadi seorang yang berwibawa, menjaga kehormatan dengan menghindari maksiat serta berusaha bersabar dalam setiap keadaan seperti yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Puasa adalah membentengi diri, maka bila salah seorang kamu di hari ia berpuasa janganlah berkata kotor dan jangan teriak-teriak, dan jika seseorang memakinya atau mengajaknya bertengkar hendaklah ia mengatakan 'Sesungguhnya aku sedang berpuasa,"' HR.
Hal itu juga dikatakan oleh Dr Syamsul Bakri, Dosen Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam sekaligus Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IAIN Surakarta, "Tidak (membatalkan puasa), hanya mengurangi kualitas ibadah," ujarnya. Menurut Syamsul, marah, bertengkar bahkan mengumpat sepanjang hari tidak akan membatalkan puasa.
Baca Juga: Apa yang Dimakan Nabi Muhammad SAW saat Sahur dan Buka Puasa?
BincangSyariah.Com – Imam Abu Syuja’ di dalam kitab Taqrib menyebutkan ada sepuluh perkara yang membatalkan puasa. Menilik dari kesepuluh perkara yang dapat membatalkan puasa tersebut, maka marah bukan termasuk di antaranya. Oleh karena itu orang yang marah ketika puasa tetap sah secara syariat. Jika ada orang yang mengajaknya bertengkar atau mencacinya, maka hendaknya ia katakan “Sesungguhnya aku sedang berpuasa, sebanyak dua kali.
Potongan hadis riwayat imam al Bukhari di dalam kitab Shahih tersebut mengajarkan kepada kita untuk lebih dapat bersikap tenang dan mengendalikan diri dari berkata kotor dan tidak pantas. Yakni agar puasa tidak sia-sia dan hampa maka hendaknya ia menahan diri dari perkataan yang tak terkontrol.
“Banyak orang yang berpuasa, namun ia tidak mendapatkan apapun kecuali rasa lapar. Jika pahala sudah terkikis, bahkan sampai habis, maka puasa yang dilakukan pun akan sia-sia dan hampa.