Fadhilah (keutamaan) Puasa Syawal Adalah. Puasa yang dapat dimulai pada hari kedua Idul Fitri ini merupakan upaya istiqomah mengikuti ajaran Rasulullah SAW. Artinya: Seperti dinarasikan Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata, Amalan pertama yang dihitung dari seorang manusia adalah sholat.
Jika dia melakukannya maka ibadah wajib akan dilengkapi dari yang sunnah. Artinya: Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah SWT ridho atasnya) melaporkan Rasulullah SAW berkata, "Dia yang berpuasa selama Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus menerus.". Lalu dia melaksanakan puasa tersebut hingga akhir hayat (HR Sunan Ibnu Majah).
Allah SWT juga menetapkan perhitungan pahala yang berbeda untuk puasa Syawal. Hitungan pahala puasa Syawal dilipatgandakan, seperti disebutkan dalam hadist Ibnu Majah sebagai berikut,. Artinya: Seperti dinarasikan dari Thawban, seorang budak yang dibebaskan Rasulullah, Nabi SAW berkata, "Siapa saja yang puasa enam hari setelah Idul Fitri akan berpuasa selama satu tahun tersebut, dengan satu kebaikan dihargai 10 kebaikan serupa.". Di bulan penuh keutamaan ini, sayang sekali jika kita melewatkan puasa Syawal dan pahalanya yang berlipat ganda.
Puasa Syawal hanya dikerjakan selama enam hari, akan tetapi Allah SWT akan memberi ganjaran atau pahala seperti seseorang yang puasa selama 12 bulan. "Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan berpuasa selama enam hari pada bulan Syawal, maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun.".
Keutamaan puasa syawal adalah akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Seseorang yang mengerjakan ibadah sunnah ini selama enam hari setelah hari raya maka pahala yang diterima akan berlipat ganda.
Sebagaimana yang tercantum dalam sebuah hadis berikut ini keutamaan puasa syawal:. Ibnu Rajab menjelaskan keutamaan puasa Syawal sebagai berikut:. Begitu pula barangsiapa yang melaksanakan kebaikan lalu malah dilanjutkan dengan amalan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan.".
Niat adalah salah satu rukun puasa serta ibadah lain pada umumnya. Melansir dari NU Online , berikut lafal niat puasa Syawal yang dianjurkan oleh beberapa ulama,. Melansir dari Brilio.net, seseorang yang melakukan puasa Syawal diibaratkan seperti berpuasa selama satu tahun. Hadits tersebut berasal dari Abu Ayyub Al Anshori, kala dia pernah mendengar sabda Nabi Muhammad SAW.
Orang yang menjalankan sunnah puasa Syawal, dikatakan akan mendapatkan pertolongan atau syafaat dari Rasulullah SAW.
Ramadhan yang membekas di hati seorang Muslim akan melahirkan rasa sedih tatkala bulan suci tersebut hendak pamit. Kenikmatan ibadah di bulan Ramadhan adalah anugerah agung yang diberikan Allah subhanahu wata’ala.
“Amalan seorang hamba yang dihisab pertama kali di hari kiamat adalah shalat. Hal ini sebagaimana yang dijanjikan dalam hadits Rasulullah dalam kitab Shahih Muslim, “Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti pahala berpuasa setahun.”.
Puasa sunah Syawal sebagai tanda syukur kita kepada Allah subhanahu wata’ala. Karena ampunan ini lah patutnya kita bersyukur kepada Allah dengan melakukan ketaatan berupa puasa Syawal.
Dengan selesainya bulan suci Ramadhan, bukan berarti ibadah yang kita amalkan selesai sudah, namun hendaknya kita berusaha untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas ibadah di bulan-bulan selanjutnya sebagaimana di bulan Ramadhan. Lima poin di atas disarikan dari kitab Lathâif al-Ma’ârif fîma li Mawâsim al-‘Am min al-Wadhâif karya Ibnu Rajab al-Hanbali (Dar Ibn Hazm, cetakan pertama, 1424/2004, hal.
Artinya: “Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku pun mencintainya.” (HR al-Bukhari).
Fax: (0271) 890109. Email:. This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Boleh juga dilakukan tidak berurutan asalkan masih berada di Bulan Syawal. “Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadlan, kemudian dia mengikutkannya dengan berpuasa selama 6 (enam) hari pada bulan Syawal, maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun.”. “Setiap amal manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa, ia (puasa) adalah untuk-Ku dan Aku memberi ganjaran dengan (amalan puasa itu).” Kemudian, Rasulullah melanjutkan, “Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dibandingkan wangi minyak kasturi.”.
Karena itu, berbeda dengan puasa wajib di Bulan Ramadhan yang mengharuskan meniatkannya pada malam hari. Niat puasa Syawal ini boleh dilakukan di pagi hari jika terlupa pada malam hari asalkan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa.
Muslim masih bisa melaksanakan puasa Syawal, yaitu ibadah sunnah yang dilakukan selepas Idul Fitri 1441 H. Ustaz Abdul Somad atau UAS dalam perbincangannya dengan detikcom menyinggung pentingnya puasa Syawal bagi seorang muslim.
Kita ini banyak yang kalau selesai Ramadhan seperti kuda lepas dari kandang, maunya melompat saja. Hadits juga menyebutkan keutamaan puasa Syawal, yang disebutkan seperti melaksanakan ibadah tersebut terus menerus tanpa henti,.
Artinya: Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah SWT ridho atasnya) melaporkan Rasulullah SAW berkata, "Dia yang berpuasa selama Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus menerus.". Dengan keuntungan yang besar, tiap muslim jangan sampai tidak melaksanakan Puasa Syawal meski hukumnya bukan wajib. Manfaat lain Puasa Syawal yang merupakan ibadah sunnah adalah peluangnya menyelamatkan para muslim di hari akhir.
Artinya: Seperti dinarasikan Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata, Amalan pertama yang dihitung dari seorang manusia adalah sholat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menjalani puasa Ramadhan selama satu bulan, umat Muslim kemudian menyambut 1 Syawal yang merupakan Hari Raya Idul Fitri. Mengutip buku berjudul 'Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah' oleh Amirullah Syarbini & Sumantri Jamhari, kata syawal secara bahasa memiliki makna 'peningkatan amal'.
Sebab di bulan Ramadhan, umat Islam diperintahkan melaksanakan puasa, ditambah melakukan berbagai amal shaleh lainnya seperti shalat tarawih, membaca Alquran dan menunaikan zakat fitrah. Dengan demikian, setelah melewati Ramadhan, keimanan seorang Muslim akan meningkat karena berbagai amal tersebut.
Puasa Ramadhan yang dijalani selama sebulan lamanya menjadi berlipat-lipat lagi nilainya jika dilengkapi dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal. Dalam sebuah hadits dinyatakan, bahwa berpuasa enam hari setelah Idul Fitri akan menerima pahala layaknya puasa selama satu tahun. Siapa saja membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya.".
Sementara itu, Syaikh Muhammad bin Shalil Al-Utsaimin dalam bukunya "Tuntunan Tanya Jawab Akidah, Shalat, Zakat Puasa dan Haji (Fatawa Arkanul Islam)" menuliskan, Ahlul ilmi berkata bahwa puasa di bulan Syaban dan puasa enam hari pada bulan Syawal diibaratkan seperti shalat Rawatib sebelum dan sesudah shalat fardhu.