Doa Setelah Buka Puasa Dan Artinya. Amalan umat muslim bukan hanya puasa Ramadan. Bicara buka puasa, ada doanya. Puasa adalah menahan diri dari berbagai hal yang bisa membatalkannya. Mulai dari imsak sampai dengan waktu terbenamnya matahari atau waktu datangnya untuk berbuka puasa. Apalagi sebentar lagi memasuki bulan Ramadan, tidak ada salahnya untuk menghafalkan doa buka puasa. Mayoritas dari kita biasanya membaca doa buka puasa seperti ini:.
Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.".
Lalu ada juga doa berbuka puasa seperti di riwayatkan dalam HR Abu Daud:. Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.
Memasuki bulan Ramadhan umat Islam dari segala penjuru dunia tengah menjalankan kewajibannya yakni berpuasa. Ajakan berdoa merupakan ajaran pokok dalam agama Islam yang sudah dipraktikkan sejak zaman Nabi SAW dan para sahabatnya. Ada dua versi doa berbuka puasa yang bisa dilafadzkan oleh umat Islam. Dikutip dari situs Kemenag, membaca doa berbuka puasa merupakan sesuatu yang penting. Doa merupakan salah satu cara untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SWT.
Makna dari doa berbuka puasa itu adalah mengajak semua umat Muslim untuk bersyukur atas nikmat dan limpahan rezeki, yang diberikan Allah SWT. Dengan membaca doa, umat Muslim pun jadi tak lupa selalu mengucap syukur. Berikut di bawah ini doa berbuka puasa dan artinya yang dapat dibaca sebelum membatalkan puasa singkatnya yang dapat dibaca setelah mendengar adzan Maghrib berkumandang:.
Kemudian Mulla ‘Ali Al Qori mengatakan, “Tambahan ‘wa bika aamantu‘ adalah tambahan yang tidak diketahui sanadnya, walaupun makna doa tersebut shahih atau sesuai sunnah Rasullullah.”. Kalau doa berbuka puasa di atas harus dibaca sebelum buka puasa, setelah minum air putih atau makan, untuk menambah pahala umat Muslim bisa membaca doa setelah membatalkan puasa di bawah ini: Baca juga: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ “Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah" "Artinya: Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki Doa ini pun diriwayatkan dalam Hadist Abu Daud nomor 2357, sifatnya shahih atau sesuai dengan anjuran Rasullullah. Walaupun yang umum dipakai adalah riwayat Bukhori Muslim," terangnya, saat dihubungi Okezone. Ini artinya, sebut Ketua Ikatan Sarjana Quran Hadis Indonesia itu beberapa doa berbuka puasa berbagai veris boleh saja dilafalkan. "Namun dari sisi makna atau substansi hadits lebih relevan bagi buka puasa dengan melafalkan doa menggunakan riwayat Bukhori," pungkasnya.
d. Allahumma laka shumna wa ‘alaa rizqika afthorna fa taqobbal minna innaka anta as-samii’u al-‘aliim. Tata cara berdoanya adalah setelah berbuka puasa sebagaimana yang di jelaskan dalam Fathul muin hal 58. Artinya : Di sunnatkan bagi orang yang sedang berpuasa ketika berbuka itu mengucapkan Allohumma Laka Shumtu sampai dengan selesai. كان النبى صلى الله عليه وسلم اذا أفطر قال : ذهب الظمأ .
Keterangan : “Di situ idza afthoro, berarti : ” apabila telah berbuka Beliau berdoa”. Bahkan dalam kitab I’anatuholibiin juz 2 halaman 279 lebih jelas lagi dengan redaksinya sebagai berikut:. ﻭﻳﺴﻦ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻝ ﻋﻘﺐ ﺍﻟﻔﻄﺮ: ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻟﻚ ﺻﻤﺖ، ﻭﻋﻠﻰ ﺭﺯﻗﻚ ﺃﻓﻄﺮﺕ ﻭﻳﺰﻳﺪ – ﻣﻦ ﺃﻓﻄﺮ ﺑﺎﻟﻤﺎﺀ :- ﺫﻫﺐ ﺍﻟﻈﻤﺄ، ﻭﺍﺑﺘﻠﺖ ﺍﻟﻌﺮﻭﻕ، ﻭﺛﺒﺖ ﺍﻻﺟﺮ ﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ. Artinya : ” Di sunnatkan mengucapkan doa setelah berbuka puasa dengan ucapan Allohumma laka shumtu Wa ‘ala rizkika Aftortu dan bisa di tambahkan dengan ucapan man afthor bilmai itu ” Dzahaba dzoma wabtalatil ‘uruq Wa tsabatal ajru Insya Alloh Ta’alaa.
Adapun ucapan wayusannu An ya quula yaitu buat orang yang berbuka puasa sedangkan untuk ucapan uqbal fitri itu perkara (pahala) yang bisa meraih pahala berbukanya bukan sebelum dan juga bukan ketika berbuka puasa. Wal hasil membacakan doa ketika datang waktu buka itu adalah sesudah berbula puasa bukan sebelum dan juga bukan ketika berbuka sesuai dengan keterangan yang sudah di bahas tadi di atas.
Ada beberapa versi bacaan doa berbuka puasa yang biasa diterapkan oleh umat muslim. Sebab itu, umat muslim dianjurkan mencontoh amalan sunnah ini seperti yang diajarkan oleh Rasulullah. karya Asrar Mabrur Faza, hari Senin dan Kamis merupakan hari-hari yang istimewa bagi Rasulullah SAW. Artinya: "Itu adalah hari aku dilahirkan, diangkat menjadi Nabi, dan diturunkannya kepadaku Al Quran (pertama kali)," (HR Muslim). Nah, itu dia informasi tentang bacaan doa buka puasa Senin Kamis, niatnya, hingga keistimewaannya.
JAKARTA, iNews.id - Setiap Muslim dianjurkan membaca doa buka puasa saat berbuka. Hal itu sesuai dengan sabda Rasulullah SAW bahwa tiap doa yang dipanjatkan saat berbuka puasa tidak akan ditolak oleh Allah SWT. Dikutip dari buku 'Fikih Ibadah' karya Hasan Ayub, berdasarkan hadist riwayat Ibnu Majah dengan sanad shahih, Nabi Muhammad bersabda, "Sesungguhnya doa orang yang berbuka itu tidak ditolak.". Sementara itu, perintah Allah SWT agar umat Islam melaksanakan puasa tertuang dalam Quran surat Al Baqarah ayat 183 yang berbunyi.
Nah, jangan lupa amalkan doa buka puasa di atas ya.
Berikut niat dan doa buka puasa arafah yang jangan lupa anda baca ketika besok akan memutuskan untuk berpuasa sebelum Idul Adha 2021. Suara.com - Besok, tepat sehari sebelum hari raya Idul Adha 1442 H, jangan lupa mengerjakan puasa arafah 2021.
Setiap amal ibadah yang akan dikerjakan tentu harus diawali dengan niat karena Allah baik dilafalkan secara lisan maupun di dalam hati. Allahuma laka shumtu wabika amantu wa'ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimiin.
Baca Juga: Tata Cara Shalat Idul Adha 2021 di Masa Pandemi Menurut Anjuran MUI.
Puasa Ramadhan pertama kali disyariatkan pada 10 Sya'ban di tahun kedua setelah Nabi SAW berhijrah ke Madinah. Hal ini dikarenakan orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.
Berikut adalah penjelasannya yang dikutip dari buku Buka Puasa Bersama Rasul saw karya Muhammad Ridho al-Thurisinai. Berdasarkan Riwayat Anas ra: Nabi saw berbuka sebelum shalat dengan memakan beberapa biji kurma. Hal ini dilakukan agar tidak kehilangan faedah puasa dan menjaga kesehatan dengan baik. Rasulullah saw bersabda, bahwasanya "Tidaklah Ibnu Adam memenuhi suatu wadah yang lebih buruk daripada perutnya," Shahih, HR Tirmudzi.
Punya pertanyaan seputar zakat , infaq dan sedekah ? Anda dapat bertanya dan berkonsultasi langsung ke Konsultasi Zakat yang langsung dijawab Baznas (Badan Amil Zakat Nasional).
Kirim pertanyaan Anda ke [email protected]. Untuk lebih lanjut kunjung Rubrik Konsultasi Islami Tribunnews.com.