Ciuman Suami Istri Apakah Membatalkan Puasa. Bisnis.com, JAKARTA - Esensi dari ibadah puasa Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi hawa nafsu syahwat. Ada beberapa orang mungkin bertanya, apakah mencium dan memeluk pasangan (suami atau istri) dapat membatalkan puasa.
Namun, apakah mencium dan memeluk pasangan suami istri dapat membatalkan puasa? "Kalau begitu kenapa bertanya’?” Rasulullah SAW menimpali [HR Abu Dawud dan Ahmad]. Termasuk hal yang tidak membatalkan puasa adalah keluarnya mani karena mimpi basah.
“Apabila seseorang bermimpi basah, maka menurut ijmak para ulama, tidak batal puasanya,” Imam an-Nawawi menegasakan.
Jakarta, CNBC Indonesia - Hakikat puasa tak cuma soal menahan lapar dan haus, tapi juga menahan diri dari segala hawa nafsu yang membatalkannya mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Karena itu, saat puasa, umat Muslim dilarang melakukan hubungan badan meski dengan pasangan yang sah karena bisa membatalkan ibadahnya.
Lalu, bagaimana hukumnya jika hanya berciuman dengan suami atau istri? Anggota Divisi Fatwa dan Pengembangan Tuntunan Pimpinan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Lailatis Syarifah, menjelaskan bahwa berdasarkan sebuah hadist shahih; Aisyah istri Rasulullah mengatakan bahwa Nabi Muhammad pernah menciumnya padahal beliau dalam keadaan berpuasa.
Aisyah telah berkata, "Nabi SAW pernah mendekatiku untuk menciumku, lalu aku berkata, "Aku sedang berpuasa", maka beliau bersabda, "Aku juga sedang berpuasa", kemudian beliau menciumku". "Berdasarkan hadits tersebut, bisa dipahami kalau berarti ciuman antara suami dan istri tidak membatalkan puasa," kata Lailatis, dikutip dari HaiBunda, Selasa (12/4/2022). Yang perlu diingat, ciuman di sini hanya sebagai ungkapan rasa kasih sayang dan tidak memberikan rangsangan seksual. Sebab, jika ciuman sampai memicu keluarnya air mani atau sperma, maka puasanya batal. Kesimpulannya, Anda boleh tetap mesra dengan pasangan sah selama bulan puasa selama tidak terbawa hawa nafsu hingga berhubungan badan. Informasi selengkapnya >>> di sini.
Namun bagaimana jika suami bermesraan dengan sang istri di siang hari, ciuman misalnya. Baca juga: Masa Kecilnya Bermain Kembang Api Saat Ramadan Tiba, Ini Cerita Ketua DPC PKB Kota Bogor Kenang.
karena tidak bertukar lidahnya," katanya dalam acara Tribun Ramadan, Rabu (21/4/2021). Tapi, lanjut dia, saat ada pertukaran air ludah jelas dapat membatalkan puasa.
Sedangkan bermesraan dengan istri sembari mengucapkan kalimat sayang dan saling berpegangan tidak mengapa. Yang penting tidak sampai terjadi hubungan suami istri.
SINAR HARAPAN - SELAIN sebagai tanda ketundukan kepada Yang Maha Kuasa, selama Ramadhan umat Islam dilatih untuk menahan diri dan mengendalikan naluri utama mereka. Lalu, pertanyaan yang sering diajukan, apakah kita tetap boleh mencium istri saat puasa Ramadhan?
Ustad Khalid Basalamah mengatakan bahwa suami boleh bermesraan dengan istri di bulan Ramadan atau saat puasa. Namun ia menyebutkan beberapa catatan jika suami ingin mencium istri saat puasa Ramadhan.
Baca Juga: Cek Jadwal Imsak hingga Berbuka Puasa untuk Ibu Kota Jakarta Ramadhan 2022.
Suara.com - Ustadz Khalid Basalamah dalam ceramahnya menjelaskan hukum suami bermesraan dengan istri, termasuk mencium istri saat bulan puasa atau Ramadan, termasuk ciuman bibir saat puasa. Dalam video ceramah yang diunggah ke kanal YouTube Kajian Ar-Rahman, pada 11 Juni 2017, Ustadz Khalid Basalamah mengatakan bahwa suami boleh bermesraan dengan istri di bulan Ramadan atau saat puasa. Dalam sebuah hadist Bukhari, Aisyah mengatakan Rasulullah SAW mencumbui kami di bulan Ramadan.
Tetapi beliau adalah seorang laki-laki yang bisa mengontrol dirinya," kata Khalid Basalamah. Baca Juga: Nekat Begal Warga di Depan Mapolres, Rahmad Dibikin Pincang saat Masuk Bui. "Jadi kalau orang pegangan, ciuman, berkata-kata sayang sama suami istri enggak ada masalah.
BACA JUGA: Habis Bersetubuh Menjelang Imsak, Mandi Wajib atau Makan Sahur Dulu? Sementara itu, NU juga sepakat bahwa pada dasarnya mencium istri tidak membatalkan puasa. Baca Juga: Angkut Pemudik dari Jakarta, Bus Berpenumpang 25 Orang Putar Balik di Tegal.
Hal tersebut karena memang sudah menjadi keputusan keluarga agar kala bulan Sya’ban harus melangsungkan perjanjian agung. Yang paling dihindari adalah jangan sampai melakukan hubungan suami istri kala waktu puasa.
Hukum tersebut di-istinbath-kan para ulama dari hadits riwayat Abu Dawud yang bersumber dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah melarang kaum muda mencium (pada saat berpuasa), dan memperbolehkan hal itu pada orang-orang tua yang telah lanjut usia. Dalam pengertian itu, maka batasan tua atau muda hanya merujuk pada kondisi umum saja.
Ketika ditentukan bahwa interaksi seksual langsung dan ejakulasi karena persentuhan kulit membatalkan puasa, maka perbuatan-perbuatan yang mengarah kepada keduanya harus pula dihindari jauh-jauh.
Puasa hakikatnya meliputi menahan hawa nafsu, seperti syahwat yang kerap bergejolak. Terutama bagi pasangan suami istri yang baru menjalani ibadah pernikahan. Karena kecenderungannya bersifat liar, maka dengan adanya ibadah puasa ramadan, umat muslim dilatih untuk bisa mengendalikan syahwat tersebut.
Sehingga bisa mendapatkan nilai paripurna dari Allah SWT, atas ibadah puasa ramadan yang sedang dilakukan. Sebagai pasangan suami istri, sudah pasti harus saling mencintai dan menyayangi satu sama lain. Oleh karena itu, biasanya akan diungkapkan dengan bahasa cinta seperti berciuman.
Tetapi, apabila bisa berdampak menimbulkan syahwat, maka sebaiknya dihindari agar keutamaan dan pahala puasa tetap terjaga. Dikutip dari NU Online, berikut hadits-hadits yang menjelaskan diperbolehkannya seseorang yang sedang menjalankan ibadah puasa mencium istri atau budaknya, dengan syarat tidak membangkitkan syahwat; اِنْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيُقَبِّلُ بَعْضَ اَزْوَاجِهِ وَهُوَ صَائِمٌ ثُمَّ ضَحِكَتْ Kadang-kadang Rasulullah s.a.w, mencium sebagian istri-istrinya, padahal Beliau sedang berpuasa, kemudian Aisyah r.a, tertawa”. Namun Beliau adalah orang yang paling kuat menahan syahwatnya di antara kamu sekalian”.
Dalam hubungan rumah tangga, bermesraan menjadi kunci keharmonisan pasangan suami istri. Hukum melakukan aktivitas fisik suami istri saat puasa juga tertuang dalam surah Al Baqarah ayat 187, "Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa dengan istrimu.
Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu.". Sehingga ayat tersebut menegaskan berhubungan badan saat puasa hanya bisa dilakukan di malam hari.
Lalu, selain berhubungan badan, kegiatan bermesraan apa saja yang membatalkan puasa? Melakukan hubungan seks di pagi hari bisa membatalkan puasa dan juga berdosa.
Berciuman hukumnya makruh saat puasa karena bisa mengarah ke aktivitas seksual hal ini disampaikan dalam buku '125 Masalah Puasa' karya Muhammad Anis Sumaji dan Najmuddin Zuhdi. Masturbasi yang dilakukan di siang hari dengan sengaja sampai mengeluarkan air mani bisa membatalkan puasa.