Cara Puasa Syawal Berapa Hari. Puasa 6 hari di bulan Syawal ini sebaiknya dilakukan secara berurutan, namun boleh juga tidak. Selain itu, puasa Syawal juga disarankan untuk dilaksanakan sehari setelah hari raya Idulfitri atau disegerakan.
Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idulfitri, namun tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal. Selain itu, waktu puasa Syawal ini lebih utama bila dilaksanakan sehari setelah Hari Raya Idulfitri. Waktu puasa Syawal juga lebih utama bila dilaksanakan secara berurutan dalam 6 hari. Melaksanakan waktu puasa Syawal secara berurutan dalam 6 hari, menunjukkan bahwa seorang umat islam berlomba-lomba dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Hal ini bisa menjadi jaminan seseorang mendapat keutamaan puasa syawal. Bila seorang umat Islam memiliki puasa Ramadan yang harus diganti karena berbagai hal yang dibolehkan pada bulan Ramadan, maka ia wajib mengganti puasa tersebut terlebih dahulu.
Tetap saja, segala ketentuan hanya milik Allah SWT semata.
Walaupun tidak diwajibkan berpuasa setelah Ramadan, umat Islam dapat melakukan puasa di bulan Syawal. Berikut ini adalah bacaan niat puasa Syawal latin, Arab, dan arti terjemahan.
Untuk memantapkan hati, dianjurkan bagi kita yang ingin menjalankan puasa Syawal dengan melafalkan niatnya. Bagi yang mendadak di pagi hari ingin mengamalkan puasa Syawal tentu juga diperbolehkan.
Ini karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Oleh karena itu, dianjurkan juga untuk melafalkan niat puasa Syawal di siang hari. Seperti dijelaskan dalam hadis bahwa waktu pelaksanaan puasanya sebanyak enam hari di bulan Syawal.
"Puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadan seperti diingatkan sebagian ulama muta'akhirin. (Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri ‘alâ Syarhil ‘Allâmah Ibni Qasim, Darul Fikr, Juz I, Halaman 214).
Pasalnya, dengan waktu puasa syawal yang sangat, Sahabat masih memiliki banyak acara bersama keluarga besar. Akan tetapi, apabila Sahabat lupa mengucapkan niat di dalam hati untuk mengerjakan puasa syawal, jangan khawatir.
Jadi, apabila Sahabat ingin maksimal dengan berpuasa lebih dari 6 hari di bulan Syawal, tentu tidak apa-apa. Hanya saja, yang disunahkan yakni puasa sebanyak 6 hari, mengutip pemaknaan hadis di atas oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin. Menurut para ulama, bila utang puasa Ramadhan terjadi akibat udzur seperti halnya haid, nifas, sakit, ataupun dalam perjalanan atau musafir dan lainnya, boleh langsung berpuasa Syawal.
Ibadah yang pada realitasnya sangat sulit untuk dilakukan oleh mayoritas umat Islam, khususnya bagi wanita karena memiliki siklus bulanan.
Artinya: Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah SWT ridho atasnya) melaporkan Rasulullah SAW berkata, "Dia yang berpuasa selama Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus-menerus.". Dalam riwayat lain, Ibnu Majah juga mengungkapkan hal serupa mengenai kebiasaan Rasulullah SAW berpuasa di bulan Syawal. Puasa ini tidak dikerjakan sejak 1 Syawal karena bertepatan dengan Idul Fitri yang termasuk ke dalam hari-hari haram berpuasa. Menurut konversi sistem penanggalan Hijriah menjadi penanggalan Masehi dari situs Lembaga Falakiyah PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), batas puasa Syawal 2022 boleh dikerjakan jatuh pada 31 Mei 2022 dalam kalender Masehi.
Untuk pengerjaan puasa Syawal selama enam hari tersebut, terbagi ke dalam dua pendapat dari imam besar mazhab. Menurut mazhab Syafi'i dan Hambali, puasa Syawal lebih baik dikerjakan selama enam hari berturut-turut. "Sedangkan (Hanafi dan Maliki) berpendapat lebih baik dikerjakan secara terpisah (selama di bulan Syawal)," tulis DR. Thâriq Muhammad Suwaidân dalam buku Rahasia Puasa Menurut 4 Mazhab. Artinya, masih ada kesempatan bagi umat muslim untuk mengamalkan puasa Syawal yang penuh keutamaan di dalamnya sesuai dengan hadits Rasulullah SAW ini.
Di samping itu, tidak hanya amalan puasa Syawal yang dapat dikerjakan umat muslim. Ada pula puasa sunnah Ayyamul Bidh yang dilaksanakan setiap bulan di tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriah atau jatuh pada 14-16 Mei 2022 mendatang.
Puasa Syawal hukumnya sunah dan umumnya dilakukan selama 6 hari secara berurutan setelah hari raya Idulfitri tepatnya boleh mulai tanggal 2 Syawal. Meski demikian, banyak yang berpendapat bahwa sah-sah saja jika puasa Syawal tidak dilakukan berurutan selama 6 hari atau berselang, selama tetap dijalankan selama 6 hari di Bulan Syawal. Anjuran menjalankan puasa Syawal tertuang dalam hadist Abu Ayyub Al-Anshari r.a., Nabi Muhamnad SAW bersabda:.
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no.
1164). Jika masih memiliki utang puasa Ramadan, akan lebih baik menyelesaikan puasa Qada' sesuai hari yang ditinggalkan selama Bulan Ramadan terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa Syawal selama 6 hari.
Puasa ini hukumnya sunnah, namun sangat dianjurkan untuk dilaksanakan demi mendapat keberkahan yang melimpah. Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Syawal, Waktu Pelaksanaan serta Keutamaan Menjalankannya.
Namun jika ingin dilafalkan, berikut bacaan niat puasa syawal yang digunakan. Namun dianjurkan untuk melaksanakan puasa ini pada tanggal 2 Syawal, atau sehari setelah hari raya Idul Fitri tiba.
Jika memang tidak dapat dilaksanakan pada hari dan tanggal tersebut, selama masih berada di bulan Syawal hal ini masih diperbolehkan, dan tetap mendapat keutamaan yang bisa diperoleh.
Setelah menjalani kewajiban berpuasa di bulan Ramadan, umat Islam disarankan untuk melanjutkannya dengan ibadah puasa Syawal. Setelah melafalkan niat puasa Syawal, umat Muslim dianjurkan menjalankan sahur sebelum azan Subuh seperti pada umumnya.
Kemudian, hal ini dilanjutkan dengan berpuasa menahan lapar dan nafsu selama 13 jam hingga matahari terbenam atau saat azan Magrib berkumandang. Namun, sebagaimana disarankan firman Allah SWT dalam QS Ali Imran ayat 133, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa Syawal sesegera mungkin.
Salah satunya diriwayatkan Imam Muslim dalam kitab Shohihnya pada bab kesunahan puasa enam hari Syawal, sebagai berikut:. Hal ini juga diriwayatkan dalam Hadits Ibnu Majah dari Thawban, seorang budak yang dibebaskan Rasulullah.
Artinya: Seperti dinarasikan Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata, Amalan pertama yang dihitung dari seorang manusia adalah sholat.
Perhitungan pahala puasa satu tahun itu berdasarkan firman Allah swt berikut,. Artinya, “Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya.” (QS.
Ayat di atas menjelaskan bahwa setiap satu amal kebaikan akan mendapat balasan sepuluh kali lipat. Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala.”. Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah ta’ala.”.