Cara Puasa Mutih Semar Kuning. Langsung saja tanpa basa lagi silahkan simak definisi dan pengertian puasa semar mesem berikut ini terlebih dahulu. Tidak berhenti pada itu saja, tirakat tapa kejawen ini juga membuat para wanita diam-diam jatuh hati kepadanya. Untuk mendapat semar mesem, ada banyak yang mengatakan bahwa tirakat ini dapat dicapai dengan cara melakukan puasa gajil keliru misalnya. Lafadz teks niat puasa semar mesem diucapkan dalam bahasa Jawa karena memang ini merupakan tirakat tapa kejawen.
“Ingsun amateek ajiku si semar mesem, mut mutanku inten, cahyane manjing ono pilingananku,kiwo tengen sing nyawang ke giwang, opo maneh sing nyawang kang kumantil tumancep ingsanubariku yo iku si jabang bayine, welas asih marang badan slirahku, songko kersaning Allah.”.
Switch to the dark mode that's kinder on your eyes at night time. Switch to the light mode that's kinder on your eyes at day time.
Siarmedia.com - Ritual tirakat untuk ajian Semar Mesem dilakukan dengan menjalani pasa mutih selama tujuh hari, dan membaca mantra setiap malam menjelang tidur sebanyak tujuh kali. Ritual tirakat terakhir ialah dengan menjalani pasa pati geni, sebuah puasa yang tidak memperbolehkan untuk makan dan minum selama 24 jam.
Pasa pati geni untuk ajian Semar Mesem harus dimulai pada malam Selasa Kliwon, dilakukan di dalam suatu ruangan tertutup tanpa ada cahaya sambil terus membaca mantra Semar Mesem, dan dilarang tertidur sedetik pun. “Niat ingsun amatek ajiku si semar mèsem... mut-mutanku inten... cahyané manjing pilinganku kiwa lan tengen... sing nyawang kegiwang... apa manèh yèn sing nyawang kang tumancep kumanthil ing telenging sanubariku... ya iku si jabang bayi (sebutkan nama target).”. Terjemahan bahasa Indonesia-nya ialah sebagai berikut: “Niatku merapal mantraku si Semar Mesem... emut-emutanku intan... cahayanya (cahaya intan) masuk [ke] pelipisku [bagian] kiri dan kanan... yang melihat [akan menjadi] tergila-gila... terlebih jika yang melihat akan tertancap melekat di relung sanubariku... yaitu si jabang bayi (sebutkan nama target).”.
Ajian pengasihan Semar Mesem menjadi salah satu bagian dalam tradisi dan kebudayaan Jawa yang ternyata tidak cukup hanya dengan merapal mantra. Niyat ingsun amatek ajiku si semar mesem Mut-mutanku inten Cahyane manjing pilinganku kiwa lan tengen …….. Apa maneh yen sing nyawang kang tumancep Kumanthil ing telenging sanubariku ……. Baca Juga: Terbit 1855 dan Beraksara Jawa, Inilah Surat Kabar Pertama di Kota Solo. Seperti halnya puisi, menurutnya, unsur stilistika dalam mantra pengasihan Semar Mesem sangat kental. Untuk itu, Dani menerangkan ada laku puasa mutih dan sebagainya ketika orang akan merapalkan mantra.
Mantra: “Bismillahirrohmaanirrohiim ingsun amatek ajiku si semar mesem, mut-mutku inten, cahyane manjing ana pilingku, kiwe tengen sing nyawang kegiwang, apa maneh yen sing nyawang kang tumancep kumantil ing telenging sanubariku yaiku si jabang bayine… (sebut nama orang yang dituju); wis tentu welas asih maring badan saliraku saking kersane Alloh”. Kegunaan: Efek ilmu ini sangat besar sekali dan orang yang dituju bisa jatuh cinta pada anda, untuk serius menikah. Selama puasa, pada tengah malam jam 12 keluar rumah untuk bermeditasi dan membaca mantra 111X sambil membayangkan wajah orang yang dituju. Kegunaan: Ilmu ini khusus untuk menundukan lawan jenis yang berkarakter keras atau binal, agar jatuh cinta pada anda. Mantra: “Le setitik po raja padang, tabi kubo lan cawat kau, lah pinang lah pinang, ranub tujoh boh, meuhan ka pajoh kamat bak jaroe, sak teuingat keu loon sidroe, loon lake bak tuan Fatimah, menangislah jantung si... (Sebut namanya dan nama orang tuanya); goreh dan cintalah akan aku, aku minta pada Nabi Daud Alaihis`salam, Laailahaaillalloh”. Kegunaan: Wajah anda akan terpancar aura ketampanan atau kecantikan seperti rembulan terutama dilihat oleh orang yang terkena ilmu ini.
Mantranya: “Arum cendono isine sari dumunung tanpo tetinggal yo aku sing ono netrane si...(sebut orang yang dimaksud)”.
Semar Mèsem (aksara Jawa: ꦱꦼꦩꦂꦩꦺꦱꦼꦩ꧀; bahasa Indonesia: Semar tersenyum) adalah nama ajian bahasa Jawa di masyarakat Jawa yang terkenal sebagai salah satu ilmu pelet. Meskipun sesungguhnya bisa digunakan untuk banyak keperluan, semar mesem lebih identik dengan permasalahan asmara atau pengasihan.
Ritual dan mantra [ sunting | sunting sumber ]. Ritual tirakat untuk ajian Semar Mesem dilakukan dengan menjalani pasa mutih selama tujuh hari, dan membaca mantra setiap malam menjelang tidur sebanyak tujuh kali. Ritual tirakat terakhir ialah dengan menjalani pasa pati geni, sebuah puasa yang tidak memperbolehkan untuk makan dan minum selama 24 jam.
Pasa pati geni untuk ajian Semar Mesem harus dimulai pada malam Selasa Kliwon, dilakukan di dalam suatu ruangan tertutup tanpa ada cahaya sambil terus membaca mantra Semar Mesem, dan dilarang tertidur sedetik pun. “ Niat ingsun amatek ajiku si semar mèsem... mut-mutanku inten... cahyané manjing pilinganku kiwa lan tengen... sing nyawang kegiwang... apa manèh yèn sing nyawang kang tumancep kumanthil ing telenging sanubariku... ya iku si jabang bayi (sebutkan nama target). Terjemahan bahasa Indonesia-nya ialah sebagai berikut: “Niatku merapal mantraku si Semar Mesem... emut-emutanku intan... cahayanya (cahaya intan) masuk [ke] pelipisku [bagian] kiri dan kanan... yang melihat [akan menjadi] tergila-gila... terlebih jika yang melihat akan tertancap melekat di relung sanubariku... yaitu si jabang bayi (sebutkan nama target).”. Lihat pula [ sunting | sunting sumber ]. Catatan kaki [ sunting | sunting sumber ].