Cara Puasa Enam Hari Dibulan Syawal. Niat dan tata cara puasa 6 hari di bulan Syawal yang memiliki pahala setara dengan berpuasa selama satu tahun penuh. TRIBUNNEWS.COM - Simak niat dan tata cara puasa 6 hari di bulan Syawal.
Ustaz Dr H Ferry Muhammadsyah Siregar MA dari Pesantren Binsa Insan Mulia dalam tausiahnya di Kanal YouTube Tribunnews.com, menyebutkan terdapat puasa sunah enam hari di bulan Syawal. Hal ini telah diriwayatkan dalam hadis shahih Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:. "Siapa yang telah berpuasa puasa Ramadhan satu bulan penuh, kemudian ia mengikuti puasanya itu selama enam hari di bulan Syawal, maka sesungguhnya dia seolah telah berpuasa selama satu tahun penuh," (HR. Baca: Bacaan Niat Puasa Syawal Beserta Keutamaannya, Dikerjakan Paling Lambat 22 Juni 2020.
Baca: Niat dan Manfaat Puasa 6 Hari di Bulan Syawal, Pahala Setara dengan Berpuasa Satu Tahun Penuh. Ustaz Ferry mengungkapkan para ulama telah menjelaskan alasan puasa enam hari di bulan Syawal memiliki pahala sama seperti puasa satu tahun penuh.
Liputan6.com, Jakarta- Setiap muslim sangat dianjurkan melakukan puasa Syawal selama enam hari setelah Lebaran Siapa saja yang berpuasa sunah Syawal sebanyak enam hari setelah puasa wajib Ramadan, dia seperti berpuasa setahun. Hal ini sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW, berbunyi:. “Barangsiapa yang berpuasa Ramadan, kemudian ia ikuti dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapat pahala seperti puasa setahun penih.” (HR Muslim).
Puasa syawal merupakan salah satu dari puasa sunah, maka pelafalan niatnya pun bisa dilakukan di siang hari sejauh kamu belum makan, minum, dan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak subuh. Berikut ini niat dan tata cara untuk mengerjakan puasa Syawal setelah Lebaran.
Puasa 6 hari di bulan Syawal ini sebaiknya dilakukan secara berurutan, namun boleh juga tidak. Selain itu, puasa Syawal juga disarankan untuk dilaksanakan sehari setelah hari raya Idulfitri atau disegerakan. Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idulfitri, namun tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal. Selain itu, waktu puasa Syawal ini lebih utama bila dilaksanakan sehari setelah Hari Raya Idulfitri.
Waktu puasa Syawal juga lebih utama bila dilaksanakan secara berurutan dalam 6 hari. Hal ini bisa menjadi jaminan seseorang mendapat keutamaan puasa syawal.
Bila seorang umat Islam memiliki puasa Ramadan yang harus diganti karena berbagai hal yang dibolehkan pada bulan Ramadan, maka ia wajib mengganti puasa tersebut terlebih dahulu. Tetap saja, segala ketentuan hanya milik Allah SWT semata.
Puasa 6 hari di bulan Syawal ini sebaiknya dilakukan secara berurutan, namun boleh juga tidak. Selain itu, puasa Syawal juga disarankan untuk dilaksanakan sehari setelah hari raya Idulfitri atau disegerakan, namun boleh juga tidak disegerakan asal masih di bulan Syawal.
Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idulfitri, namun tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal. Selain itu, waktu puasa Syawal ini lebih utama bila dilaksanakan sehari setelah Hari Raya Idulfitri. Waktu puasa Syawal juga lebih utama bila dilaksanakan secara berurutan dalam 6 hari. Namun bila seorang umat Islam memiliki puasa Ramadan yang harus diganti karena berbagai hal yang dibolehkan pada bulan Ramadan, maka ia wajib mengganti puasa tersebut terlebih dahulu.
Puasa yang dapat dimulai pada hari kedua Idul Fitri ini merupakan upaya istiqomah mengikuti ajaran Rasulullah SAW. Artinya: Seperti dinarasikan Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata, Amalan pertama yang dihitung dari seorang manusia adalah sholat.
Artinya: Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah SWT ridho atasnya) melaporkan Rasulullah SAW berkata, "Dia yang berpuasa selama Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus menerus.". Hitungan pahala puasa Syawal dilipatgandakan, seperti disebutkan dalam hadist Ibnu Majah sebagai berikut,.
Artinya: Seperti dinarasikan dari Thawban, seorang budak yang dibebaskan Rasulullah, Nabi SAW berkata, "Siapa saja yang puasa enam hari setelah Idul Fitri akan berpuasa selama satu tahun tersebut, dengan satu kebaikan dihargai 10 kebaikan serupa.". Di bulan penuh keutamaan ini, sayang sekali jika kita melewatkan puasa Syawal dan pahalanya yang berlipat ganda.
Di bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa Syawal. Hari Raya Idulfitri menjadi tanda datangnya bulan Syawal.
Ada beberapa ibadah yang dapat dilaksanakan di bulan ini, termasuk puasa Syawal selama enam hari. Puasa Syawal memiliki ketetapan hukum sunah, yang artinya tak bersifat wajib, namun pahala berlimpah akan diberikan pada mereka yang menjalankannya. Namun, keutamaan puasa ini akan luput seiring berakhirnya bulan Syawal.
Meski dilakukan tak berurutan, umat Islam akan tetap mendapatkan keutamaan yang sama. Sama seperti puasa Ramadan, puasa sunah di bulan Syawal dilakukan dengan menahan lapar dan hawa nafsu sejak matahari terbit hingga terbenam.
"Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT".
Bagi siapa saja yang mengerjakannya, Allah SWT akan memberikan ganjaran berupa pahala seperti berpuasa selama setahun. Keistimewaan bulan Syawal yang pertama yakni memperoleh pahala seperti setahun berpuasa. Melanjutkan berpuasa selama enam hari di bulan Syawal usai Ramadhan memang akan diganjar dengan pahala yang besar. Itikaf sendiri adalah upaya dari seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melangsungkan pernikahan di bulan Syawal mampu mendatangkan kebaikan bagi pasangan dan keluarga yang melaksanakannya. Manakah istri beliau yang lebih mendapatkan perhatian selain aku?” (HR.
Silaturahmi sendiri menjadi salah satu kewajiban serta keistimewaan di bulan Syawal. Karena di bulan ini banyak keluarga jauh yang berkumpul bersama merayakan hari kemenangan bagi umat Islam usai berpuasa.
Saat bulan Ramadan, umat Islam terbiasa melaksanakan ibadah wajib dan sunah dengan hati yang ikhlas. Justru dengan adanya bulan Ramadan, kalian bisa terbiasa untuk mengamalkan ibadah.
Agar keutamaan puasa enam hari di bulan Syawal bisa diraih maka ada dua hal yang hendaknya diketahui. Ibnul ‘Arabi berkata, “Meskipun seandainya puasa enam hari dikerjakan di selain bulan Syawal maka hukumnya sama.
Kalau maksudnya bukan demikian maka tidak ada keistimewaan puasa enam hari di bulan Syawal, karena barangsiapa setelah berpuasa Ramadhan lalu berpuasa enam hari di selain bulan Syawal maka dia tetap akan mendapatkan ganjaran puasa sepanjang tahun, karena setiap kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya. Dan barang siapa yang berpuasa enam hari di selain bulan Syawal maka seperti puasa sunnah sepanjang masa.” (Haasyiyah I’aanatut Thoolibiin 2/268).
Pendapat ketiga: Tidak diperoleh pahala puasa setahun kecuali bagi orang yang berpuasa enam hari di bulan Syawal. Berkata Al-Bahuuti, “Dan tidak diperoleh fadhilah (keutamaan) puasa enam hari tersebut jika dikerjakan di selain bulan Syawal karena dzahirnya hadits-hadits.” (Kasyful Qinaa’ 2/159). Kesimpulan: para ulama berbeda pendapat tentang apakah diperbolehkan melaksanakan puasa enam hari di selain bulan Syawal dengan tetap mendapatkan keutamaannya? Mereka berdalil dengan perkataan Imam Malik dalam kitab Al-Muwaththo (1/311) tentang puasa enam hari setelah Idul Fitri:. Pertama: Bisa jadi hadits tentang puasa enam hari di bulan Syawal ini tidak sampai kepada Imam Malik. Kalau seandainya ia mengetahui hadits ini tentu dia akan memandang disyari’atkannya puasa enam hari di bulan Syawwal” ( Al-Istidzkaar 3/380).