Cara Puasa Di Bulan Muharram. "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: 'Rasulullah SAW bersabda: 'Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa'.". " Maka Rasulullah SAW bersabda, "Jika tahun datang tiba, Insya Allah, kita juga akan melakukan puasa pada tanggal 9 Muharram.".
"Allah telah melepaskan Musa dan Umatnya pada hari itu dari (musuhnya) Fir'aun dan bala tentaranya, lalu Musa berpuasa pada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah". Jokowi Ucapkan Selamat Tahun Baru Islam: Kepatuhan Prokes Cermin Semangat Hijrah. Tahun Baru Islam 2021, Menag Ajak Umat Perkuat Semangat Gotong Royong Hadapi Pandemi. Ganjar Ingatkan Warga Tak Gelar Malam 1 Suro dan 17 Agustus Cegah Klaster Covid-19.
Pertengahan bulan yang dimaksud di sini, bisa ditunaikan sejak tanggal 13, 14, dan 15. Jadwal bulan ini, dilaksanakan pada 22, 23 dan 24 Agustus 2021, yakni hari Minggu hingga Selasa besok.
Ibnu Milhan Al Qoisiy dari ayahnya ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).". Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih). Dikutip dari kitab Bulughul Maram karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani, sementara itu menurut pendapat Malikiah, sunnah berpuasa 3 hari setiap bulan dan makruh mengkhususkan hari-hari (13, 14, 15) bidh.
Supaya umat Islam tak menganggapnya sebagai suatu kewajiban, yang diambil dari kebiasaan Rasulullah.
Lebih utama makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak. Ketiga, melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan semisalnya. Keempat, lebih menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. (Ibrahim al-Bajuri, Hâsyiyyatul Bâjuri ‘alâ Ibnil Qâsim al-Ghazi, [Semarang, Thoha Putra], juz I, halaman 292-294). Dari ulasan di atas bahwa, niat, sahur, menjaga maksiat, serta berbuka ketika sudah waktunya menjadi komponen penting dalam menjalankan puasa, sebagaimana puasa-puasa yang lainnya, karena segala sesuatu harus diawali dengan niat.
Sebab bisa jadi Nabi saw baru diberi tahu keutamaan Muharram yang melebihi Sya’ban di masa-masa akhir hidupnya, atau bisa jadi Nabi saw sudah mengetahuinya namun tidak sempat memperbanyak puasa di bulan Muharram karena berbagai halangan, seperti sakit bepergian, dan semisalnya (Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Minhâj Syarhun Shahîh Muslim bin al-Hajjâj, [Bairut, Dârul Ihyâ-it Turâtsil ‘Arabi, 1392 H], cetakan kedua, juz VIII, h. 55). Artinya, “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa’.” (HR at-Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghîr.
Keempat, khusus puasa hari Asyura pada tanggal 10 Muharram, maka akan menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat. Ketiga, melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan semisalnya. Keempat, lebih menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.
Pada waktu tersebut terdapat peristiwa penting hijrahnya Rasulullah SAW dari kota Mekah ke Madinah. Bahkan, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa Muharram adalah bulan terbaik untuk berpuasa selain Ramadhan. Keutamaan puasa Muharram ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dan diriwayatkan dalam hadits yang artinya:. Artinya: "Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadhan, maka berpuasalah pada bulan Muharram.
Berniat sesuai dengan jenis puasa bulan Muharram yang dilakukan Makan sahur, diutamakan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak. Khusus puasa hari Asyura pada tanggal 10 Muharram, maka akan menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: "Rasulullah SAW bersabda: Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa (HR at-Thabrani dalam al-Mu'jamush Shaghir).
Untuk itu, alangkah baiknya bila muslim dapat memperbanyak amalan dan membaca niat puasa di bulan Muharram. Hadits ini dijelaskan oleh Ali bin Abi Thalib yang mengutip sabda Rasulullah SAW,. Artinya: "Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadan, maka berpuasalah pada bulan Muharram.
Mengutip Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah oleh Nur Solikhin, sebelum Islam datang, bangsa Quraisy selalu berpuasa pada hari Asyura. Hukum menjalankan puasa Asyura pun bergeser menjadi sunnah dan diawali dengan bacaan niat berikut:. Puasa Ayyamul Bidh adalah amalan sunnah yang dilakukan selama tiga hari di tiap bulannya, termasuk bulan Muharram. Artinya: "Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah).".
Menurut hadits yang diceritakan Ibnu Milhan Al Qoisiy RA, pahala puasa Ayyamul Bidh disetarakan dengan berpuasa selama setahun.
Sebelum menunaikannya, sebaiknya pelajari dahulu tata cara dan niat puasa Tasua. Puasa Tasua mengandung keutamaan besar, salah satunya meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT. Anjuran puasa Tasua terdapat dalam hadis riwayat Muslim berikut ini seperti dilansir dari NU Online. Segala macam ibadah kepada Allah sebaiknya dilandasi niat yang tulus dalam hati.
Berikut bunyi niat puasa Tasua dalam Bahasa Arab beserta artinya. Artinya: “Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT.” Wallahu a‘lam.
Tata cara berpuasa Tasua sama dengan ibadah puasa yang lain.