Cara Menurunkan Berat Badan Dengan Puasa Daud. Bagaimana cara melakukan diet puasa ala Nabi Daud? Diet puasa Nabi Daud adalah nama lain dari alternate day fasting (ADF) di mana Anda puasa berselang sehari. Jika puasa Nabi Daud merupakan anjuran dalam agama Islam, tujuan metode ADF yakni menurunkan berat badan.
Anda tidak harus terus-terusan berpuasa karena programnya dilakukan secara berselang-seling hari. Misalnya, hari ini Anda memutuskan untuk melakukan diet, maka esok harinya Anda tak perlu berpuasa.
Anda harus kembali puasa pada esok lusa, dan begitu seterusnya. Sementara, keesokan harinya Anda bisa makan seperti biasa, bahkan mengonsumsi apa pun yang Anda sukai.
Bukan hanya bagi orang Indonesia, 'Intermitter Fasting' juga menjadi kosa kata dengan 246 ribu pencarian di situs Google. Menurut pendiri stayfitcentral.com, Curt Pedersen yang telah menjalankan Intermitter Fasting selama dua tahun mengaku telah menurunkan bobot sekitar 30 kilo atau 70 pon tanpa perlu memikirkan jumlah kalori, karbohidrat atau makanan yang dikonsumsinya dalam sehari.
Intermitter Fasting tidak dijalankan seperti halnya puasa umat Muslim saat menjalankan bulan Ramadhan. Saat menjalankan Intermitter Fasting, juga dapat makan makanan rendah kalori seperti sayuran, dan air putih. Meskipun begitu, Pedersen tetap menyantap sarapan pada pagi hari, dan melanjutkan puasanya pukul 08.00 WIB.
Dia juga menekankan bahwa selama berpuasa, bukan berarti tidak dapat makan dan minum namun hanya menggantinya dengan makanan rendah kalori, khususnya sayuran.
Semoga cerita saya bisa bermanfaat dan menjadi motivasi untuk teman-teman di luar sana, terutama yang sedang berusaha menurunkan berat badannya. Karena itulah, sejak kecil kami selalu diberi asupan makanan dan vitamin yang menurut saya berlebihan.
Karena masih sangat muda, saya sama sekali belum memikirkan penampilan atau hal-hal tentang berat badan layaknya wanita dewasa. Di tahun 2010 ada jeda waktu masuk kuliah selama 3 bulan dan berat badan saya naik lagi menjadi 70 kg.
Saat itu saya pun sedih dan bertekad untuk menggulangi program yang sudah dijalani sebelumnya. Puasa Senin Kamis Memperbanyak minum air putih Memperbanyak makan sayur dan buah Mengurangi cemilan (cheating day cemilan hari sabtu dan minggu tapi jangan berlebih) Olahrahga 3-5 kali dalam seminggu ( joging pagi, body pump, body combat, cx work, cardio).
Sekarang saya memiliki pasangan yang selalu mengingatkan untuk hidup sehat dan berpikir positif, sehingga semua terasa seimbang.
Ya, memang kala itu berat badan Salman mencapai 88 kg. Maka dari itulah, Salman akhirnya memutuskan untuk menurunkan berat badannya.Selama 10 bulan, ia mengombinasikan puasa Daud ditambah dengan olahraga lari. Tak disangka, bobot Salman bisa turun sampai 19 kg. Kepadadan ditulis pada Jumat (27/11/2015) berikut ini cerita lengkap bagaimana Salman bisa sukses menurunkan berat badannya:Pada bulan Januari 2015, berat badan saya mencapai 88 kg.
Selama bulan Juni sampai November saya konsisten menerapkan puasa Daud. Olahraga lari tetap saya jalani sekitar 20 menit per hari, minimal tiga sampai lima kali seminggu.Dengan metode itu, saya berhasil menurunkan berat badan hingga 69 kg atau dengan kata lain berat badan saya turun lagi 7 kg.
Biasanya, saya makan dua buah pisang tiap pagi dan satu buah mangga setiap habis maghrib.Setiap hari, saya juga bebas makan apa saja yang penting tidak berlebihan. Pesan saya untuk pembaca detikHealth, selain untuk tujuan menurunkan berat badan, jangan lupa bahwa diet kita lakukan juga demi kesehatan.
Pengaturan pola makan ini diklaim efektif menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan usus dan lambung, mencegah penuaan dini, hingga memperpanjang usia. Meski disebut aman, jenis diet ini tidak dianjurkan untuk orang dengan penyakit tertentu.
Ada beberapa jenis atau metode yang tersedia, orang bisa memilih sesuai dengan tujuannya. Sederhananya, Anda tidak mengonsumi makanan atau minuman apa pun setelah makan makam, juga melewatkan sarapan. Dipopulerkan pakar fitness Brand Pilon, diet ini mengharuskan Anda berpuasa selama 24 jam sebanyak sekali atau dua kali sepekan. Beda dengan puasa, ketika menjalani diet ini Anda diperbolehkan mengonsumsi minuman non-kalori atau tanpa gula.
- Hartono SW (43) berpendapat bahwa ibadah puasa bisa dijalankan kapan saja dan tak mesti hanya di bulan Ramadan. Nah, rutin menjalankan puasa tiap 2 hari sekali dengan niat ibadah ini ia rupanya mendapatkan 'bonus' berupa penurunan berat badan yang cukup signifikan.Kepada, pria yang bertempat tinggal di Bogor, Jawa Barat, ini menceritakan pengalamannya dalam menurunkan berat badannya yang semula 136 kg menjadi 102 kg, seperti ditulis pada Kamis (10/4/2014):Berat badan saya pada bulan September 2013 adalah 136,2 kg.
Terus terang, dengan berat tersebut saya menjadi lamban dalam bergerak dan mudah merasa lelah. Keadaan tersebut mempengaruhi pekerjaan saya sebagai seorang Chef de Partie di sebuah tempat makan di Bogor.Menyadari hal tersebut dan didukung oleh istri, saya bertekad untuk menurunkan berat badan saya.
Awalnya saya terinspirasi oleh diet OCD yang dipopulerkan oleh Deddy Corbuzier, tapi saya tidak melakukan metode diet tersebut dan memilih untuk melakukan puasa nabi Daud.Puasa Nabi Daud yang saya jalankan yaitu satu hari berpuasa dan satu hari tidak, alias berpuasa 2 hari sekali. Saat sedang berbuka puasa, saya mengurangi porsi nasi dan memperbanyak sayur.
Sedangkan saat sahur saya hanya minum 2 gelas air putih.Selain mengatur pola makan dengan puasa Daud, saya juga berolahraga yaitu dengan melakukan latihan angkat beban selama 30 menit. Biasanya saya lakukan latihan ini pada pagi dan sore setiap harinya.Setelah 7 bulan melakukan program tersebut, berat badan saya berkurang sebanyak 34 kg.
Selain mendapat pahala, penurunan berat badan dan berkurangnya risiko diabetes juga bisa Anda rasakan apabila rutin menjalani puasa daud. Tidak hanya itu, pola sehat ini juga dapat membantu menurunkan kadar trigliserida, yang berperan dalam meningkatkan risiko terjadinya stroke dan penyakit jantung.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada hewan uji mendapati bahwa intermittent fasting dapat meningkatkan kemampuan belajar serta daya ingat. Sebab, kesimpulan ini didapatkan dari penelitian pada hewan uji, yang masa hidupnya menjadi lebih panjang setelah menjalani intermittent fasting. Puasa berselang ternyata memiliki kemampuan yang sama dalam memperpanjang usia harapan hidup, seperti halnya membatasi asupan kalori.
Jika dilakukan secara teratur, pola intermittent fasting ini dapat membantu Anda terhindar dari diabetes tipe 2 dan memperpanjang usia.