Bulan Syaban Boleh Puasa Ga. Karena bulan Sya’ban jatuh tepat sebelum Ramadan, maka bulan ini sangat tepat untuk melatih diri menghadapi Ramadan dengan mulai memperbanyak ibadah, salah satunya puasa. Namun, yang perlu diketahui adalah ada ketentuan khusus mengenai puasa d bulan Sya’ban.
Ada larangan untuk berpuasa di separuh akhir bulan Sya’ban (mulai tanggal 16). “Ketika bulan Sya’ban menyisakan separuhnya, maka janganlah kalian semua berpuasa”. Ada keadaan-keadaan puasa di separuh akhir Sya’ban menjadi tidak haram. ومثل يوم الشك في حرمة صومه بلا سبب النصف الثاني من شعبان – إلى أن قال – هذا إذا لم يصل بما قبله ولو بيوم. Begitu pula jika hari syak bertepatan dengan kebiasaan dia dalam berpuasa. Lebih singkatnya, berikut keadaan-keadaan diperbolehkannya puasa di separuh akhir bulan Sya’ban.
Setelah bulan Syaban, akan tiba Ramadan dan saatnya kita melaksanakan puasa wajib sebulan penuh. Hal itu dibenarkan oleh Ustad Abdul Somad dalam sebuah video ceramahnya.
“Ada hadisnya, diriwayatkan oleh Abu Hurairah tentang larangan berpuasa setelah lewat Nisfu Syaban,” katanya. Walau begitu, tetap ada pengecualian bagi yang hendak berpuasa di antara Nisfu Syaban dan Ramadan, yaitu dua jenis puasa ini.
Pertama, bagi mereka yang telah terbiasa melaksanakan puasa sunah seperti Senin Kamis. Selanjutnya, bagi mereka yang hendak membayar utang puasa Ramadan tahun lalu pun dibolehkan juga berpuasa.
Sebab, jika Syaban telah berakhir sementara utang puasa belum juga dibayar, maka dia akan kena denda plus fidyah.
Ya, Nisfu Sya'ban atau tanggal 15 Sya'ban bertepatan pada 8 April lalu.Dalam ceramahnya, Ustaz Abdul Somad (UAS) mengatakan, telah diriwayatkan hadis dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda:إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ، فَلَا تَصُومُوا"Jika sudah masuk pertengahan Sya'ban, janganlah berpuasa.". Abu Daud, At-Turmudzi, dan Ibnu Majah)UAS menjelaskan, kalau sudah lewat Nisfu Sya'ban, jangan lagi kalian puasa.
Yang mau meng-qadha boleh, kalau enggak sekarang dan keburu Ramadhan, nanti harus qadha dan bayar fidyah," jelas Abdul Somad, dilansir YouTube Dakwah Islam, Jumat (10/4/2020).Ustadz Luky Nugroho, Lc, juga menuturkan, jika kita pahami secara tesktual terkait hadis dari Abu Hurairah tersebut, maka apapun jenis puasanya dilarang. Tapi ternyata, ada hadis lagi yang mengatakan bahwa Nabi banyak berpuasa sunah di bulan Sya'ban dan hanya sedikit melepasnya. Artinya, sepanjang hayat beliau sering berpuasa di bulan Sya'ban.Lebih lanjut, Luky mengatakan, para ulama kemudian membahas hal ini lebih dalam.
Ini yang dimaksud jangan puasa setelah sudah lewat bulan Sya'ban setengahnya," jelas Luky, dikutip dari YouTube Rumah Fiqih.Ia menegaskan, kecuali orang yang memang dari awal sudah terbiasa berpuasa. "Sekalipun sudah lewat setengah bulan Sya'ban, pelaksanaan mengqadha ibadah puasa ini dibolehkan banyak ulama, artinya enggak masalah, silahkan bayar qadha-nya sebelum betul-betul masuk tanggal 1 Ramadhan.
Karena konsekuensinya kalau sudah masuk tanggal 1 Ramadhan dan masih ada puasa yang tersisa, ya berarti harus mengeluarkan fidyah sebagai bentuk denda," tukasnya.Simak juga tips mengajarkan anak salat dalam video ini:.
Untuk menyambut syaban, marhaban ya syaban, salah satu amalan yang banyak dilakukan yakni berpuasa. "Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Sya‘bana lillâhi ta‘âlâ".
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Sya‘ban esok hari karena Allah SWT.”. Baca Juga: Pelabuhan Cirebon, Menjadi Objek Foto Menarik Kalangan Milenial.
Baca Juga: 7 Artis Cantik Ratu K-Drama 2020 Dalam 7 Drama Korea Terbaik, Siapa Idolamu? Puasa syaban sendiri sama seperti mengerjakan Puasa Bulan Ramadhan ataupun Puasa Sunnah lainnya yang dimulai dari Waktu Imsak sampai terbenamnya Matahari (masuk waktu sholat Maghrib) untuk berpuasa tidak makan, minum, menahan hawa nafsu, emosi dan perkara lainnya yang bisa membuat batal puasa.
Orang yang ingin Puasa Sya‘ban di siang hari tetapi tidak sempat melafalkan niat puasa sunah syaban di malam harinya boleh menyusul pelafalan niat dan memasang niat sunah puasa Sya‘ban seketika itu juga. Kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib.
Hadits ini menunjukkan larangan berpuasa setelah pertengahan Sya’ban, yaitu dimulai dari hari keenam belas. 1156 dari Aisyah radhiallahu anha, dia berkata, biasanya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam berpuasa pada seluruh bulan Sya’ban. Hadits ini menunjukkah dibolehkannya berpuasa setelah pertengahan bulan Sya’ban, akan tetapi bagi siapa yang ingin menyambung dengan puasa sebelumnya.
Al-Hafiz rahimahullah berkata: “Mayoritas ulama membolehkan berpuasa sunah setelah pertengahan Sya’ban, dan mereka melemahkan hadits yang ada tentang hal itu. Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata dalam syarah (penjelasan) Riyadus Shalihin, 3/394: “Kalau pun haditsnya shahih, maka larangannya tidak bermakna haram akan tetapi hanya makruh saja.
Manfaat puasa ayyamul Bidh yakni Allah menjadikan kebaikan berlipat hingga sepuluh kali. Pada bulan Syaban, Rasulullah bahkan melakukan puasa lebih banyak, termasuk Ayyamul Bidh. Dilansir buku berjudul Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah oleh H. AmIrulloh Syarbini, Hj. Iis Nur'aeni Afgandi, Rasulullah memberi nasihat kepada sahabatnya, Abu Dzar Al Ghiffari: "Ya Abu Dzar, apabila engkau hendak berpuasa sunnah pada setiap bulannya, maka lakukanlah puasa pada tanggal 13, 14, dn 15.". Jangan sampai terlewat melakukan puasa Ayyamul Bidh bulan Syaban ya sahabat hikmah.
Syaban dalam bahasa Arab berasal dari kata Syiab yang berarti jalan di atas gunung. Islam kemudian memanfaatkan bulan Syaban sebagai waktu untuk menemukan banyak jalan demi mencapai kebaikan.
Itu artinya malam Nisfhu Syaban 2021 akan jatuh pada Minggu 28 Maret 2021. Karena keistimewaan bulan Syaban, maka umat muslim dianjurkan melakukan amalan. Bahkan hal itu disaksikan istri Beliau, Aisyah, seperti dilansir buku bertajuk Kalender Harian Ibadah Sunnah' oleh Mujahidin Nur:.
Berikut jadwal puasa sunnah bulan Syaban lengkap dengan niat dan artinya:. Artinya: Saya niat puasa hari Senin, sunah karena Allah. Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syaban esok hari karena Allah Ta'ala.
Jangan sampai terlewat melakukan puasa Syaban 2021 ya sahabat hikmah.
Akan tetapi selama bulan Sya’ban juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa syaban di hari tertentu. Artinya, “Aku berniat puasa sunah Sya‘ban esok hari karena Allah SWT.”.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Sya‘ban hari ini karena Allah SWT.”. Menurut keterangan Syekh Nawawi Banten perihal puasa sya’ban adalah sebagai berikut:.
Artinya, “Kesepuluh puasa pada bulan-bulan terhormat, yaitu empat bulan: Muharram, Rajab, Dzulqa‘dah, dan Dzulhijjah. Ucapan mereka dilihat secara zahir mengatakan bahwa pada bulan selain yang disebutkan kesunahannya sama, ”. (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyyah, 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 192).
Siapa yang puasa Sya’ban, dia akan memperoleh syafaat Rasulullah SAW di hari akhirat kelak.”. كان أحب الشهور إلى رسول الله عليه وسلم أن يصومه شعبان، ثم يصله برمضان.
Namun, selama ini sering kali jadi pertanyaan tentang hukum berpuasa setelah malam Nisfu Syaban. Seperti dikutip NU Online, terkait persoalan ini, ulama berbeda pendapat karena ada satu hadis yang melarang puasa setelah Nisfu Syaban, dan dalam riwayat al-Bukhari, Nabi juga melarang puasa dua atau tiga hari sebelum Ramadan. ودليلهم حديث: إذا انتصف شعبان فلا تصوموا، ولم يأخذبه الحنابلة وغيرهم لضعف الحديث في رأي أحمد. Hadis ini tidak digunakan oleh ulama mazhab Hanbali dan selainnya karena menurut Imam Ahmad dhaif.".
Khawatirnya, orang yang puasa setelah Nisfu Syaban tidak sadar kalau dia sudah berada di bulan Ramadan. Meskipun dilarang, ulama dari mazhab Syafi'i pun tetap memperbolehkan puasa sunnah bagi orang yang terbiasa mengerjakannya. Dengan demikian, sebagian ulama tidak melarang puasa setelah Nisfu Syaban selama dia mengetahui kapan masuknya awal Ramadan.
Untuk tahun ini, malam Nisfu Syaban jatuh pada Minggu, 28 Maret 2021. Selama ini, hukum boleh tidaknya berpuasa setelah Nisfu Syaban atau setengah dari bulan Syaban acap kali dipertanyakan.
Nabi Muhammad sendiri paling banyak berpuasa pada bulan Syaban, selain Ramadan. "Karena ada hadis Nabi yang berbunyi, 'Kalau telah memasuki pertengahan Syaban, janganlah kalian berpuasa,'" ujar Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Barat, Syurohbiel Mahfudz, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (25/3/2021). Ada hadis yang berbunyi, "Janganlah kalian mendahului Ramadan dengan berpuasa sehari atau dua hari, melainkan seseorang yang terbiasa berpuasa, maka berpuasalah.".