Bulan Puasa Untuk Ibu Hamil. - Banyak ibu hamil yang tetap berpuasa selama bulan Ramadhan. Ibu hamil diperbolehkan puasa selama kondisi dirinya dan bayi dalam kandungan, dinyatakan sehat serta mampu melakukan ibadah puasa.Dilansir dari Khaleej Times, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa wanita hamil dan menyusui tidak perlu berpuasa karena Allah SWT tidak ingin sebuah janin kecil menderita.
Hal ini senada dengan ungkapan Syaikh Shalih bin Utsaimin dalam buku Fiqih Shiyam Ramadhan ditulis oleh Tim Ulin Nuha.Syaikh Shalih bin Utsaimin menjelaskan bahwa wanita hamil tidak lepas dari dua hal; pertama wanita hamil yang kuat dan semangat menjalankan puasa, tidak sulit baginya berpuasa dan tak membawa efek bagi janin maka wajib untuk berpuasa.Kedua, wanita hamil yang tak mampu dan berat berpuasa atau badannya lemas jika harus puasa maka dalam kondisi ini hendaklah ia tak berpuasa. Apalagi jika membawa efek pada janinnya maka wajib baginya tidak berpuasa.Banyak ahli melarang ibu hamil berpuasa pada trimester pertama dan ketiga. Trimester kedua (4-6 bulan) bisa disebut waktu yang lebih aman untuk berpuasa. Namun tetap ada beberapa hal yang diperhatikan jika ibu hamil ingin berpuasa.Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan jika ibu hamil 4 bulan ingin berpuasa? Jika dokter menyarankan puasa, Bunda dapat melanjutkannya.Secara umum, setiap ibu hamil yang menderita komplikasi selama kehamilan, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, infeksi ginjal atau masalah jantung, harus menahan diri agar tidak berpuasa.Dr Rashi Gupta, Specialist Obstetrics and Gynecology di iCare Clinics, Dubai, mengatakan bahwa jika Buda memutuskan untuk berpuasa selama Ramadhan maka harus sahur dan berbuka puasa dengan asupan makanan sehat.Perhatikan porsi makanan yang seimbang mulai dari protein, buah-buahan, karbohidrat, kurma, dan serat.Jangan lupa banyak minum air saat sahur dan berbuka puasa. Ini untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.Merasa pusing, pingsan, lemah, bingung atau lelah, bahkan setelah Bunda beristirahat dengan baik segeralah berbuka puasa.
Minum air yang mengandung garam dan gula, atau larutan rehidrasi oral.Meski demikian, sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam The Journal of Nutrition menyebutkan bahwa puasa selama trimester kedua kehamilan bisa menjadi berbahaya terutama jika usia kandung memasuki 22-27 minggu.Penelitian yang dipimpin oleh Nathalie Auger (University of Montreal Hospital Research Centre) itu mengungkap kalau kelahiran prematur berdasarkan tingkat keparahan paling ekstrem terjadi pada usia kehamilan 22-27 minggu.Hal ini mengingat, selama trimester kedua kehamilan , kebutuhan energi meningkat sebesar 340 kkal per hari. Untuk itu, Bunda sangat disarankan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu demi mengurangi risiko kelahiran prematur.Bunda, simak juga yuk ciri-ciri hamil dilihat dari perubahan kulitnya seperti dalam video berikut:.
KHAZANAH ISLAM - Masalah ibu hamil dan menyusui ketika puasa Ramadhan sudah sering dibahas di berbagai kajian ilmu. Dari kalangan Tabi’in (murid-murid para sahabat) adalah Said bin Jubeir, Mujahid, dan lainnya.
Sedangkan Imam Syafii dan Imam Ahmad bin Hambal ikut pendapat ini, jika sebabnya karena mengkhawatiri keselamatan Si Ibu, atau keselamatan Ibu dan janin (bayi) sekaligus. Seorang ahli fiqih abad ini, Al-Allamah Syaikh Yusuf Al Qaradhawy hafizhahullah, dalam Kitab Taisiru Fiqh (Fiqhus Siyam) memberikan jalan keluar yang bagus. Beliau berkata: "Banyak ibu-ibu hamil bertepatan bulan Ramadhan, merupakan rahmat dari Allah bagi mereka jika tidak dibebani kewajiban qadha, namun cukup dengan fidyah saja. Maka, bagi mereka lebih tepat pendapat jumhur, yakni qadha (bukan fidyah).".
Jadi, jika ibu tersebut sulit puasa karena sering hamil di bulan Ramadhan, maka bagi dia bayar fidyah saja.
Ini bisa diartikan, apabila ibu hamil khawatir terhadap kondisinya dan janin yang sedang dikandungnya maka boleh baginya untuk tidak berpuasa. Seperti yang disebutkan di atas, ibu hamil mendapat keringanan untuk tidak berpuasa bila dirinya memang sudah khawatir akan kesehatan janinnya.
Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 184 menyebutkan mengenai hukum menggantikan puasa Ramadan dengan qodho’ dan fidyah seperti di bawah ini. Dan wajiblah bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.
Dalam ayat di atas, ibu hamil dapat dianalogikan seperti orang sakit, karena udzurnya (halangannya) bukan penyakitnya. Sehingga ketika ibu hamil tidak berpuasa karena udzurnya (seperti ibu hamil, yang bisa menunaikan tapi khawatir akan kesehatan bayinya atau dirinya), dia harus menghitung bilangan atau jumlah hari dia tidak bisa berpuasa dan menggantikan puasa sesuai dengan jumlah tersebut, di hari-hari yang luas setelahnya. Bila seorang ibu hamil masih sanggup dan mampu mengganti puasa Ramadan dengan mengqodho’ (tanpa membayar fidyah), maka wajiblah ia menggantinya sesuai jumlah tersebut.
Jika dilihat dalam kaca mata hukum Islam ibu hamil memang mendapat keringan untuk tidak berpuasa, bagaimana dengan sisi medis? GK, dokter spesialis gizi klinik RS Pondok Indah, mengatakan ibu hamil tidak dianjurkan berpuasa bila usia kandungan masih trimester pertama.
Tidak menutup kemungkinan jika seorang ibu hamil ingin jalani puasa juga sebagai bentuk ibadah.Saat berpuasa, seseorang harus menahan lapar dan haus setidaknya 12 jam dalam sehari. Yang harus diperhatikan para ibu hamil yang sedang menjalankan ibadah puasa tentunya adalah kesehatan janin.Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Riyan Hari Kurniawan mengatakan, ibu hamil memang wajib berpuasa, tetapi dengan syarat dia mampu dan tidak membahayakan diri sendiri serta janin.
Zat besi itu contohnya, daging dan sayuran hijau," ucapnya.Untuk asam folat, kata Riyan, untuk menghindari seorang anak lahir dengan kondisi cacat. Biasanya, asam folat terdapat pada sayuran hijau.Seorang ibu hamil dapat memperoleh kalsium dari susu, ikan salmon dan sarden. Suplementasi kalsium itu juga tidak sendiri, kombinasi antara kalsium dan vitamin D, yang paling mudah seperti berjemur di sinar matahari sekitar pukul 6-8.00 pagi," tuturnya.Lantas, makanan apa saja yang perlu dikonsumsi oleh seorang ibu hamil saat sahur dan berbuka puasa?Riyan mengatakan, seorang ibu hamil perlu mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak yang cukup, daging, vitamin C dan antioksidan.
Riyan mengatakan, pada trimester satu atau tiga bulan pertama, janin masih proses pembentukan organ tubuh, otak, saluran cerna dan ginjal. Namun, jika semua kondisi dirasa baik maka ibu hamil diperbolehkan untuk berpuasa.Menurut Riyan, susu merupakan sajian utama yang perlu ada ketika sahur dan berbuka puasa.Trimester tiga atau di bulan ketujuh hingga kesembilan biasanya seorang ibu hamil sudah siap melahirkan.