Bolehkah Sahur Jam 5 Pagi Puasa Sunnah. Memasuki bulan puasa umat Muslim bergegas bangun pagi untuk melakukan sahur. Namun, karena satu dan lain hal tak sedikit pula yang telat bangun hingga waktu sahur hampir habis.
Batas waktu sahur juga sudah ditentukan sebagaimana dalam Al Quran maupun hadits nabi Saw. Dalam Q.S Al Baqarah ayat 187, dijelaskan bahwa batas waktu sahur adalah saat fajar tiba. Dalam hadits riwayat Abu Daud dijelaskan, melanjutkan makan saat terdengar suara adzan masih diperbolehkan.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda: "Jika salah seorang di antara kalian mendengar adzan sedangkan sendok terakhir masih ada di tangannya, maka janganlah dia meletakkan sendok tersebut hingga dia menunaikan hajatnya hingga selesai.". Beberapa pendapat mengatakan, apabila terdapat keraguan tentang terbitnya waktu fajar, maka melakukan sahur tetap diperbolehkan.
Sebaliknya, jika sudah yakin akan terbitnya fajar maka hendaknya untuk menghentikan sahurnya. Apabila terdapat keraguan maka hendaknya melanjutkan makan hingga yakin masuk waktu subuh. (Karena terbit fajarnya masih diragukan), akhirnya beliau tetap meminum air zam-zam tersebut.".
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM- Batas makan sahur di Indonesia, umumnya, adalah beberapa menit sebelum azan Subuh. Al-Imam Al-Bukhari membawakan bab khusus untuk ayat ini (( وَكـُلـُوا وَاشْرَبُوا …)) dalam rangka menerangkan batas akhir dibolehkannya makan sahur dan dimulainya ash-shaum. Keesokan harinya saya menghadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan saya ceritakan kepadanya, kemudian beliau berkata : Yang dimaksud dengannya adalah gelapnya malam dan terangnya siang.” (Al-Bukhari hadist no.
Hal ini sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim dari shahabat Sahl bin Sa’d radhiallahu ‘anhu:. “Ketika turun ayat ((وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ اْلخَيْطُ اْلأَبْيَضُ مِنَ اْلخَيْطِ اْلأَسْوَدِ ..)) dan belum turun potongan ayat selanjutnya ((مِنَ اْلفـَجْرِ)), dahulu para shahabat jika ingin bershaum maka salah seorang diantara mereka mengikatkan benang putih dan benang hitam di kakinya dan melanjutkan makan sampai jelas perbedaan antara keduanya, kemudian Allah subhanu wata’ala menurunkan ((مِنَ اْلفـَجْرِ)) sehingga mereka faham bahwa yang dimaksud dengannya adalah cahaya siang dan kegelapan malam.” (Al-Bukhari (hadits no. Sebagaimana diterangkan dalam hadits Jabir bin ‘Abdillah dan Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhum bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam berkata :.
Makan sahur tidak hanya membantu tubuh kita lebih berenergi untuk melaksanakan puasa. Namun ada unsur sunnah di dalamnya yang mana sahur menjadi bukti bahwa agama Islam selalu memberikan kemudahan dan tidak mempersulit pemiliknya. Dikutip dalam buku 'Koleksi Doa dan Dzikir Sepanjang Masa' oleh Ustadz Ali Amrin al-Qurawy, hendaknya kita tidak meninggalkan sahur, walaupun hanya dengan seteguk air. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya sekalipun hanya dengan minum seteguk air.
"Dari IbnuMasud RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: janganlah adzan Bilal RA mencegahmu dari makan sahur karena sesungguhnya dia adzan di akhir malam agar pulang orang-orang yang sedang sholat malam ke rumahnya untuk membangunkan keluarganya dan agar bangun orang-orang yang sedang tidur," (HR. Maka Rasulullah Saw bersabda, "Makan minumlah kalian sampai Ibnu Ummi Maktum adzan.
Dikutip dalam buku NASTAR (Nanya Seputar Ramadhan) oleh oleh Firman Arifandi, Lc., MA menyebut jika yang terdengar adzan sholat malam maka boleh lanjut menghabiskan sahur, tetapi jika itu adzan sholat subuh, maka sudah diharamkan melanjutkan makan dan minum.
Liputan6.com, Jakarta Sahur adalah persiapan umat muslim dengan makan dan minum sebelum melaksanakan ibadah puasa di keesokan hari. Pelaksanaan sahur ada waktu khususnya.
Waktu sahur yang tepat menurut medis adalah pukul 3 pagi. Kacamata medis menafsirkan puasa bukan sebagai latihan menahan lapar dan haus saja, tetapi mengatur pola makan dan minum. Memahami waktu sahur yang tepat adalah upaya menjaga tubuh tetap berstamina dengan pola makan baru.
Bukan hanya dari sisi medis, waktu sahur yang tepat menurut Rasulullah SAW pun demikian. Menurut beliau, waktu sahur yang tepat adalah di sepertiga malam terakhir, mendekati waktu subuh.
Tak hanya untuk menjaga kesehatan, tetapi agar bisa maksimal melaksanakan ibadah setelahnya, bukan tidur. Dalam hadits riwayat Imam Ahmad, "Umatku berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur.".
Berikut Liputan6.com ulas waktu sahur yang tepat dan dianjurkan Rasulullah SAW dari berbagai sumber, Jumat (9/4/2021).
Dalam tradisi Islam, sahur dianggap dapat membawa berkah dan manfaat, salah satunya memberi kekuatan bagi orang yang berpuasa agar bisa menyelesaikan puasanya hingga magrib. Maka itu, jangan kalian meninggalkannya meskipun hanya meminum seteguk air karena Allah dan malaikat bersalawat untuk mereka yang bersahur'" (HR Ahmad).
Berikut 8 tips yang dapat membantu Anda tetap fokus dan tak mengurangi semangat beribadah Ramadan meski harus puasa tanpa sahur, dilansir dari berbagai sumber. Mengetahui pasti pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini membuat Anda lebih efisien energi maupun waktu meski menjalankan puasa tanpa sahur (Foto: picjumbo) Mengetahui pasti pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini membuat Anda lebih efisien energi maupun waktu meski menjalankan puasa tanpa sahur (Foto: picjumbo). Tetapkan daftar aktivitas apa saja yang akan dilakukan, untung-untung jika Anda memiliki waktu sisa untuk beristirahat dan menyiapkan menu berbuka puasa bersama keluarga. Tidur siang selama 20 menit terbukti mengisi ulang energi, menenangkan saraf, meningkatkan memulihkan semangat dan konsentrasi, bahkan mengurangi risiko terkena serangan jantung.
Beberapa menyebutkan seseorang tak bisa berpuasa sebelum melakukan mandi junub setelah mengeluarkan air mani. Hal ini disandarkan pada hadits riwayat Bukhari 1926 dan Turmudzi 779 yang mengatakan “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki waktu subuh, sementara beliau sedang junub karena berhubungan dengan istrinya. Lagi, Ibu Rumah Tangga di Solo Warga Mangkubumen Positif Virus Corona. Dari penjelasan di atas disimpulkan laman itu bahwa mandi junub tidak harus dilakukan sebelum subuh.
Karena itu, yang mungkin dia lakukan adalah mendahulukan sahur dan menunda mandi. Resep Omelet Saus Asam Manis Lezat dan Praktis, Cocok Buat Sahur.
Pertama, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyetubuhi istrinya di bulan Ramadhan, lantas beliau menunda mandinya hingga setelah terbit fajar. Kedua, beliau dalam keadaan junub karena jima’ (berhubungan badan dengan istrinya). Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah ihtilam (mimpi basah).
Dari ‘Aisyah Ummul Mukminin, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menemuiku pada suatu hari lantas beliau berkata, “Apakah kalian memiliki sesuatu untuk dimakan?” Kami pun menjawab, “Tidak ada.” Beliau pun berkata, “Kalau begitu saya puasa saja sejak sekarang.” Kemudian di hari lain beliau menemui kami, lalu kami katakan pada beliau, “Kami baru saja dihadiahkan hays (jenis makanan berisi campuran kurman, samin dan tepung).” Lantas beliau bersabda, “Berikan makanan tersebut padaku, padahal tadi pagi aku sudah berniat puasa.” Lalu beliau menyantapnya. (HR.
Muslim no. 1154).
Ilustrasi - Apakah sah humkumnya puasa bagi orang yang melaksanakan mandi junub masuk waktu imsak di bulan Ramadhan. TRIBUNNEWS.COM - Bagaimana hukumnya, orang yang melakukan mandi junub saat sudah masuk waktu imsak, bahkan subuh? Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah, Wahid Ahmadi, menyampaikan terkait hukum menjalankan mandi junub setelah imsak.
Jadi puasa dalam keadaan dia junub itu enggak ada masalah, boleh-boleh saja," ujarnya, dikutip dari YouTube Tribunnews.com, Selasa (21/4/2020). Sehingga, puasa orang yang baru mandi junub setelah waktu Subuh itu tetap sah. Wahid Ahmadi menambahkan, orang yang sudah sahur lalu melakukan hubungan badan atau jimak, dia diperbolehkan mandi junub setelah waktu Subuh.