Bolehkah Puasa Sunnah Tapi Masih Ada Hutang Puasa Wajib. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa ayyamul bidh adalah salah satu puasa sunah sebagaimana penjelasan Rasulullah yang dapat ditemukan dalam sejumlah hadits. "Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang Kaulakukan. Karena itu, maka puasa ayyamul bidh sama dengan berpuasa setahun penuh,” (HR Bukhari-Muslim).
Sebab itu tak sedikit Muslim akan berpuasa ayyamul bidh mengingat keutamaan di dalamnya. Akan tetapi bagaimana bila seorang Muslim masih memiliki utang qadha puasa Ramadhan tahun sebelumnya, apakah boleh berpuasa Ayyamul Bidh? Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Wakil Ketua Umum Persatuan Islam (Persis), ustaz Jeje Zainuddin menjelaskan terdapat perbedaan pandangan di antara para ulama terkait hukum berpuasa sunah bagi orang yang masih mempunyai hutang puasa qadha wajib Ramadhan ataupun puasa Kafarah dan Nadzar.
seperti diriwayatkan bahwa Siti Aisya terkadang baru dapat melakukan puasa qadha Ramadhan di bulan Syakban. Dapat dipahami bahwa beliau melaksanakan puasa sunah di saat masih punya hutang qadha Ramadhan.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa menunaikan puasa qadha yang wajib itu lebih utama didahulukan sebelum yang sunnah," kata ustaz Jeje kepada Republika pada Ahad (28/3). Meski demikian menurutnya tidak menjadi penghalang bagi seseorang untuk melaksanakan puasa sunnah meskipun mempunyai utang puasa yang wajib.
Masalah ini dikenal oleh para ulama dengan masalah puasa sunnah sebelum melunasi hutang puasa Ramadhan, dalam masalah tersebut ada perbedaan pendapat di antara para ulama, sebagian mereka mengharamkan puasa sunnah sebelum menyelesaikan hutang puasa Ramadhan; karena memulai dengan yang wajib lebih kuat dari pada yang sunnah. Atas dasar itulah maka kami katakan bagi siapa saja yang masih mempunyai hutang puasa Ramadhan: “Lunasilah hutang anda sebelum anda mengerjakan yang sunnah”. Jika dia melaksanakan yang sunnah terlebih dahulu sebelum dia berpuasa qadha’, maka pendapat yang benar adalah puasa sunnahnya tetap sah selama waktunya masih luas; karena qadha’ Ramadhan berlanjut sampai antara seseorang dengan Ramadhan sejumlah hutangnya, selama masanya masih leluasa, maka puasa sunnah tetap boleh, shalat wajib misalnya, jika seseorang melaksanakan shalat sunnah sebelum shalat wajib dengan waktu yang masih leluasa, maka boleh-boleh saja.
Sebagaimana diketahui, bahwa bagi siapa saja yang mempunyai hutang puasa qadha’ dia tidak dianggap telah menyempurnakan puasa Ramadhan sampai dia menyempurnakan puasanya. Masalah ini sebagian orang mengira jika khawatir sampai bulan Syawal akan habis sebelum berpuasa 6 hari, maka dia boleh mendahulukan puasa 6 hari di bulan Syawal meskipun masih mempunyai hutang puasa Ramadhan.
Atas dasar itulah maka, anda boleh berpuasa 10 awal Dzul Hijjah yang merupakan puasa sunnah, yang lebih utama anda melaksanakan puasa tersebut dengan niat puasa qadha’ Ramadhan, maka anda akan mendapatkan dua pahala in sya Allah Ta’ala.
Dikutip dari kanal Youtube baitul mukminin jombang, ada dua pendapat berbeda dari para ulama tentang apakah boleh Puasa Rajab, tapi masih punya utang Puasa Ramadhan. Baca Juga: Besok Awal Rajab, Ditetapkan PBNU Berdasarkan Pengamatan Hasil Rukyat Hilal, Apa Itu?
Disebutkan bahwa ada dua pendapat berbeda dari para ulama terkait hal tersebut. Sehingga dalam kondisi apapun wajib itu harus selalu didahulukan dari pada sunnah," kata Ustaz Khoiril Anam.
Baca Juga: 14 Amalan di Bulan Rajab, Dari Puasa hingga Salat, Lengkap dengan Bacaan da Tata Caranya.
DESKJABAR- Bolehkan puasa Rajab digabung dengan puasa bayar hutang, menurut Buya Yahya dibolehkan bahkan dianjurkan untuk segera meng qadha bagi yang masih punya hutang puasa Ramadhan. Buya Yahya pun menyebut puasa Rajab digabung dengan puasa qadha untuk membayar hutang puasa wajib akan mendapat pahala berlipat bila dilaksanakan di bulan Rajab. Ada empat bulan yang diistimewakan salah satunya bulan Rajab, jadi bila anda mau berpuasa Rajab digabung dengan puasa bayar hutang puasa wajib silahkan.
Baca Juga: PUASA RAJAB 10 Hari Berturut Turut, Amalan Bulan Rajab tanggal 1 sampai 10, Ini Penjelasan USTADZ ABDUL SOMAD. Dalam kanal youtube Al-Bahjah TV berjudul AMALAN PUASA SUNNAH DI BULAN RAJAB - HIKMAH BUYA YAHYA, tayang 5 Maret 2019, salah satunya mengupas soal puasa qadla dan puasa sunnah Rajab. Apakah ada amalan khusus di bulan Rajab? Menurut Buya Yahya yang jelas semua amalan bisa dilakukan dibulan Rajab.
Selebihnya bisa dilakukan puasa sunnah termasuk di bulan Rajab. Buya Yahya menjelaskan, dalil puasa Rajab, Said bin Juber berkata, bahwa ia mendengar Saidina Abdul bin Abbas yang menyatakan bahwa Rosululloh berpuasa di bulan Rajab saking banyaknya puasa di bulan Rajab, Nabi tidak pernah bolong puasa di bulan Rajab. Namun suatu ketika menemukan nabi tidak berpuasa di bulan Rajab, hampir tidak pernah berpuasa, sehingga disimpulkan puasa Rajab masuknya amalan sunnah.
Puasa qadha biasanya dilakukan selain di bulan Ramadan dan hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa. Apabila seseorang dalam keadaan sakit atau dalam perjalanan (musafir) dan merasa berat untuk melaksanakan puasa (Ramadan), diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan berkewajiban mengganti di lain hari. Salah satu amalan yang dianjurkan untuk dijalankan pada bulan Rajab ini adalah puasa.
Namun, ada sebagian dari kita yang ingin melaksanakan puasa sunah Rajab, tetapi masih punya utang puasa Ramadan tahun lalu. Padahal, dalam hukum Islam mengganti utang (qadha) puasa Ramadan hukumnya wajib. Dengan begitu umat Islam mendapatkan dua pahala sekaligus.
Selain itu, menurut M. Mubasysyarum Bih mengutip pernyataan Syekh al-Barizi menyebutkan, menggabungkan niat puasa Rajab dengan puasa qadha Ramadhan hukumnya diperbolehkan (sah) dan pahala keduanya bisa didapatkan.
Puasa Arafah 2021 bisa dilaksanakan tiap muslim yang mampu dan memenuhi syarat pada Senin (19/7/2021). Puasa yang dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah sehari sebelum hari raya IduI Adha ini punya keutamaan menghapus dosa. Artinya: "Dari Ummul Fadhl binti Al Harits, bahwa orang-orang berbantahan di dekatnya pada hari Arafah tentang puasa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Bagaimana jika ingin melaksanakan puasa Arafah, tapi masih punya hutang Ramadhan atau qadha?
Namun wajibnya ini terbentang luas hingga awal Ramadhan berikutnya," ujar Ustaz Adi Hidayat dilihat detikcom pada Minggu (18/7/2021). Ustaz Adi tidak menampik banyaknya peluang dan jangka waktu lama untuk menyelesaikan hutang puasa Ramadhan.
TRIBUNNEWS.COM - Memasuki Bulan Syawal, ada ibadah sunah yang dianjurkan untuk dilakukan bagi para umat muslim. Ibadah tersebut yakni puasa Syawal, atau puasa yang dilakukan di bulan Syawal. Namun, bagaimana jika ada yang masih memiliki utang puasa di bulan Ramadan, terutama bagi para perempuan yang mengalami menstruasi dan tidak diperbolehkan puasa selama Bulan Ramadan?
Baca juga: Puasa 6 Hari di Bulan Syawal Apakah Boleh Dijeda atau Harus Berturut-turut? Rektor IAIN Ponorogo, Evi Muafiah, mengatakan yang utama sebelum membayar utang puasa adalah lebih baik tidak puasa sunnah terlebih dahulu.
"Yang utama memang sebelum kita membayar utang kita tidak boleh puasa sunah itu. Jadi sebaiknya hutangnya dilunasi dulu," kata Evi dalam Program Oase di kanal YouTube Tribunnews.com, Jumat (14/5/2021).
Namun, Evi menegaskan, bagi perempuan yang memiliki utang puasa akan mendapatkan banyak keringanan untuk membayarnya. "Untuk perempuan-perempuan yang memiliki hutang puasa itu kita mendapatkan berbagai macam keringanan untuk membayar utangnya," sambungnya.
Jika hutang puasa masih menumpuk dan belum terlunasi namun juga ingin berpuasa Rajab yang merupakan puasa sunnah, berikut yang disampaikan Ustadz Mintaraga Eman Surya yang juga Dosen Pendidikan Agama Islam di salah satu Universitas di Purwokerto. Baca Juga: Vaksinasi Tetap Dilakukan di Bulan Ramadhan, Begini Skema Penyuntikannya.
Namun, mana yang lebih utama untuk dilakukan jika masih ada tanggungan hutang puasa Ramadhan tahun lalu? Baca Juga: 57 Hari Menuju Ramadhan 2021 Pandemi Corona Belum Berakhir, Ini 5 Kebiasaan yang Mungkin Hilang di Tahun ini.
Ustadz Mintaraga mengatakan bahwa puasa Rajab dan melunasi hutang puasa Ramadhan, keduanya bisa dilakukan dalam bulan yang sama. Jika ingin membayar hutang di bulan Rajab juga diperbolehkan,” katanya.
Anda yang mencari tahu apakah boleh puasa Rajab tapi masih ada hutang puasa ramadhan ketahui jawabannya di bawah ini. Puasa sunnah Rajab akan segera dimulai bagi yang menjalankannya mulai Rabu 2 Februari 2022.
Baca Juga: Bacaan Doa Menyambut Bulan Rajab: Allahumma Bariklana Fi Rojaba. Ustadz Mintaraga Eman Surya yang juga Dosen Pendidikan Agama Islam di salah satu Universitas di Purwokerto memberikan penjelasannya.
Jika ingin membayar hutang di bulan Rajab juga diperbolehkan,” katanya.
KABAR LUMAJANG - Tahun baru islam 1 Muharram 1443 H tahun ini jatuh pada tanggal 10 Agustus 2021 M. Seperti tahun-tahun sebelumnya, umat muslim di Indonesia bersemangat untuk mendapatkan kemuliaannya melalui puasa di tanggal 9, 10, dan 11 Muharram.
Baca Juga: Benarkah Hukum Berpuasa di Tanggal 1 Muharram adalah Haram? Permasalahannya kemudian apakah boleh berpuasa di hari-hari itu jika masih punya utang puasa wajib?
Buya Yahya mengatakan ada dua jawaban terkait pertanyaan tersebut, dilansir KabarLumajang.com dari ceramah berjudul 'Bolehkah Puasa Sunnah Muharram Tetapi Masih Punya Hutang Puasa Wajib? Pertama, jika meninggalkan puasa wajib bukan karena udzur, misalnya sengaja tak mau berpuasa pada hari itu, maka jawabannya tidak diperbolehkan.
Baca Juga: Pernikahan di Bulan Suro atau Muharram dalam Pandangan Ustadz Abdul Somad. "Anda tidak boleh melakukan puasa sunah sama sekali, karena waktu meninggalkan puasa karena nantang, bandel," ucap Buya Yahya.