Bolehkah Hanya Puasa Tasu'a Saja. DESKJABAR – Pada 18-19 Agustus 2021, umat Islam disarankan melakukan ibadah puasa bulan Muharram 1443 Hijriah. Namun, ada pertanyaan, apakah boleh puasa hanya tanggal 10 Muharram saja ? Ustad Abdul Somad menjelaskan, baik tanggal maupun manfaat.

Menurut Ustad Abdul Somad, sebenarnya puasa Tasu’a dan puasa Asyura dilakukan pada tanggal 9,10, dan 11 Muharram. Baca Juga: 17 Agustus, Ada Foto Viral Lomba Bertahan Hidup Menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Puasa Tasu’a dan Asyura, Memiliki Sejumlah Pahala Bagi yang Melakukannya. Keterangan Ustad Abdul Somad tersebut dilontarkan pada channel YouTube Taman Surga Net.

Hukum Berpuasa Asyura Tanpa Puasa Tasu'a, Apakah Boleh?

Bolehkah Hanya Puasa Tasu'a Saja. Hukum Berpuasa Asyura Tanpa Puasa Tasu'a, Apakah Boleh?

Namun terdapat sebagian orang yang hanya mampu dan ingin berpuasa di Asyura saja. Puasa Asyura boleh dan sah dilakukan hanya di tanggal 10 Muharram saja, meskipun tanpa didahului dengan puasa di hari Tasu’a atau tanggal 9 Muharram, dan hari-hari sebelumnya. Menurut para ulama, ada tiga tingkatan dalam pelaksanaan puasa di hari Asyura.

Ini sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah dalam kitab Zadul Ma’ad berikut;. فمراتب صومه ثلاثة: أكملها أن يصام قبله يوم وبعده يوم، ويلي ذلك أن يصام التاسع والعاشر وعليه أكثر الأحاديث، ويلي ذلك إفراد العاشر وحده بالصوم. Dengan demikian, berpuasa hanya di hari Asyura hukumnya boleh dan sah.

Hukum Puasa Asyura Tanpa Diawali Puasa Tasu'a Menurut

Bolehkah Hanya Puasa Tasu'a Saja. Hukum Puasa Asyura Tanpa Diawali Puasa Tasu'a Menurut

Namun, banyak yang bertanya bagaimana hukum puasa Asyura tapi tidak puasa Tasu'a menurut mazhab Imam Syafi'i? Berikut rembangbicara.com kumpulkan informasi untuk menjawab banyak pertanyaan tersebut. Baca Juga: Amalan Hari Tasu'a Bagi Muslimah yang Sedang Haid, Penuh Pahala dan Berkah. Hal ini bertujuan agar umat Islam tidak menyerupai kaum Yahudi yang hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram.

Namun, menurut mazhab Imam Syafi'i, puasa Asyura saja tanpa melaksanakan puasa sebelum dan sesudanya tidak masalah. Baca Juga: Niat Mandi Asyura Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan, Dipercaya Terbebas dari Penyakit Selama Satu Tahun.

Apakah Boleh Melaksanakan Puasa Asyura Tanpa Puasa Tasua di

Bolehkah Hanya Puasa Tasu'a Saja. Apakah Boleh Melaksanakan Puasa Asyura Tanpa Puasa Tasua di

TRIBUNJOGJA.COM - Memasuki Tahun Baru Islam 1 Muraharram 1442 H yang telah jatuh pada Kamis, 20 Agustus 2020 lalu, umat muslim dianjurkan melaksanakan amalan-amalan soleh menyambut datangnya bulan Muharram. Menurut Wakil Sekretaris PWNU DIY, Ustaz Muhajir, diperbolehkan berpuasa Asyura tanpa melaksanakan puasa Tasu'a. Dan, Rasullullah SAW pun belum pernah melaksanakan puasa Tasu'a," jelasnya kepada TRIBUNJOGJA.COM, pada Rabu (12/08/2020).

• Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura Bulan Muharram, Dilaksanakan 28-29 Agustus 2020. Pernyataan Ustaz Muhajir pun diperjelas dalam Ibn Abbas RA:.

BOLEHKAH Puasa Asyura 10 Muharram Tanpa Puasa Tasua 9

Bolehkah Hanya Puasa Tasu'a Saja. BOLEHKAH Puasa Asyura 10 Muharram Tanpa Puasa Tasua 9

Pada 10 Muharram ini umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan ibadah Puasa Sunnah Asyura. Menurut Wakil Sekretaris PWNU DIY, Ustaz Muhajir, diperbolehkan berpuasa Asyura tanpa melaksanakan puasa Tasu'a. Dan, Rasullullah SAW pun belum pernah melaksanakan puasa Tasu'a," jelasnya beberapa waktu lalu. Pernyataan Ustaz Muhajir pun diperjelas dalam Ibn Abbas RA:. Artinya: Sesungguhnya Rasulullah SAW berpuasa hari Asyura, kemudian para sahabat berkata, “Wahai Rasul SAW, sesungguhnya asyura adalah hari agung bagi kaum Yahudi dan Nasrani,” kemudian Rasul berkata, “Jika tiba muharram tahun depan, insya Allah kita berpuasa di hari kesembilan. Ibn Abbas berkata, “Rasulullah wafat sebelum datang bulan Muharram tahun selanjutnya.

Hukum Puasa Pada Hari Jumat – Fakultas Syariah IAIN Kediri

Dalam hal ini terdapat hadis yang berbunyi: لايصومنّ أحدكم يوم الجمعة إلا أن يصوم قبله أو بعده : janganlah kalian berpuasa pada hari Jum’at kecuali berpuasa sebelum atau sesudahnya (HR Al-Bukhari). Hadis yang disebutkan penanya di atas diriwayatkan Imam al-Bukhari pada bab shaum yaum al-jumu’ah dari sahabat Jabir, dan juga dari Abu Hurairah, yang ditanya: “apakah Nabi saw.

mencegah berpuasa pada hari jum’at?”, kemudian ia mengatakan: “ya (dicegah)”, jika berpuasa hanya pada satu hari (menurut riwayat selain Abu ‘Ashim). Karenanya, Imam Muslim meriwayatkan hadis yang sama, dari Abu Hurairah sebagaimana pada kitab al-shiyam dengan memberi bab karohat shiyam yaum al-jum’ah munfaridan (makruh berpuasa pada hari jum’at secara tersendiri, tanpa diiringi puasa pada hari sebelum atau sesudahnya). tentang larangan berpuasa hanya pada hari jum’at di atas, diterapkan Nabi saw. bertanya lagi: “apakah kamu hendak berpuasa pada esok hari?”, ia mengatakan: tidak.

untuk berbuka di saat berpuasa hanya pada hari jum’at menunjukkan adanya larangan berpuasa hanya pada hari jum’at, sebagaimana penetapan topik hadis oleh Imam Muslim di atas. Tetapi hukum makruh itu berlaku jika tanpa suatu sebab.

Dalam kitab Subul al-Salam, ketika menjelaskan hadis riwayat Abu Hurairah tentang larangan mengkhususkan berpuasa pada hari jum’at, Imam al-Shan’ani menjelaskan pandangan jumhur ulama, bahwa larangan berpuasa hanya pada hari jum’at itu bersifat makruh tanzih, sebagaimana hadis Ibn Mas’ud, bahwa “Rasul Allah saw. Bahkan di luar kajian teks hadis di atas, sesungguhnya terdapat hikmah yang perlu dijelaskan terkait dengan larangan berpuasa hanya pada hari jum’at, yaitu bahwa hari jum’at merupakan hari raya, yang tentunya harus diperlihatkan rasa senang melalui makan, minum dan dzikir bersama.

Niat Puasa Muharram Tasu'a dan Asyura

Bolehkah Hanya Puasa Tasu'a Saja. Niat Puasa Muharram Tasu'a dan Asyura

Dikutio dari Nu.or.id, di samping qashad, seseorang juga menyebutkan hukum wajib atau sunah perihal ibadah yang akan dilakukan. Sedangkan hal lain yang mesti diingat saat niat adalah penyebutan nama ibadahnya (ta’yin). Sebagian ulama menyatakan bahwa seseorang harus mengingat ‘puasa sunah Asyura’ saat niat di dalam batinnya. Karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib (menurut madzhab Syafi’i). Dia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Tasu’a atau Asyura di siang hari. Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â awil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ Artinya, “Aku berniat puasa sunah Tasu’a atau Asyura hari ini karena Allah SWT.”.

Waktu Puasa Tasu'a dan Asyura', Niat, dan Keutamaannya

Bolehkah Hanya Puasa Tasu'a Saja. Waktu Puasa Tasu'a dan Asyura', Niat, dan Keutamaannya

Muharram adalah bulan pertama dalam kalender hijriyah dan termasuk bulan-bulan haram (suci). Tahun ini, 1 Muharram 1443 H yang menandai Tahun Baru Islam jatuh pada 10 Agustus 2021 M. Di bulan Muharram, ada berbagai amalan kebaikan yang disunnahkan untuk dikerjakan.

Puasa Asyura ini telah lebih dulu dilakukan Rasulullah SAW dan keluarga serta kerabatnya sebelum turun perintah puasa wajib Ramadhan. "Dari Ibnu Abbas Ra, bahwasannya Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura' dan memerintahkan umatnya supaya berpuasa pada hari tersebut.".

Ustadz Ahmad Sarwat dalam bukunya berjudul Puasa Bukan Hanya Saat Ramadhan menyebutkan hukum asal dari puasa asyura adalah wajib, namun kemudian kewajibannya dinasakh (dibatalkan) dengan kewajiban puasa Ramadhan.

Related Posts

Leave a reply