Bolehkah Buka Puasa Langsung Makan Nasi. - Begitu bedug maghrib berkumandang, sebagian orang memilih langsung makan dengan nasi ketika berbuka puasa. "Mengembalikan cadangan yang kosong itu tadi dengan minum manis atau makan sesuatu yang karbohidratnya sederhana, sehingga bisa langsung diubah menjadi energi seperti teh atau kurma," urainya kepadaNamun Retno mengingatkan, takjil pun sifatnya hanya membatalkan, sehingga baiknya juga tidak mengonsumsi takjil dalam jumlah besar. Langsung makan nasi ketika berbuka dikatakan dr Andry akan mengakibatkan naiknya gula darah secara drastis.
"Glukosa karena dia perlu naikin sedikit supaya ada tenaga untuk shalat Tarawih, tapi fruktosanya naik belakangan jadi dia masih kuat dan gula darahnya nggak turun sampai habis Tarawih," kata dr Andry.Hal yang sama juga berlaku untuk kurma. Menurut dr Andry, pisang merupakan sumber kalium, magnesium dan karbohidrat sehingga kandungan kalorinya cukup tinggi. Jadi puasa itu kesempatan untuk kita ngurangin kalori," pungkasnya.Baca juga: Jangan Kalap Makan dan Minum Kalau Tak Mau Badan Terasa Lemas Usai Berbuka.
Lambung yang kosong selama berpuasa akan kaget ketika harus bekerja keras untuk mencerna nasi. Dalam sebuah artikel di Kompas.com, Ketua Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Hardinsyah, MS. PhD menyatakan kalau makan berlebih bisa menyebabkan gula darah meningkat secara mendadak.
Nah, rasa kantuk ini bisa menganggu aktivitas penting seperti ibadah atau belajar di malam hari, teman-teman. Kalau kenaikan gula darah tidak terkendali, lama kelamaan bisa berisiko terjadinya penyakit diabetes, nih. Selain kadar gula darah, makan dengan berlebihan membuat lambung kita dipaksa mencerna melebihi kapasitas normalnya, teman-teman.
Meski merasa lapar dan haus setelah seharian berpuasa, ternyata kita tidak boleh sembarangan mengonsumsi makanan, lo. Menurut dokter Grace, kita sebaiknya memberi jeda sekitar 30 menit untuk makan nasi saat buka puasa. Wah, apa alasannya kita harus memberi jeda 30 menit untuk makan nasi saat berbuka puasa, ya? Baca Juga: Bukan Dapat Manfaat, Berlebihan Minum Air Lemon Justru Datangkan 4 Masalah Ini, Salah Satunya Asam Lambung. Ketika sedang berpuasa, ini artinya tubuh dan sistem pencernaan tidak menerima makanan maupun minuman selama lebih dari 12 jam. Dokter Grace mengatakan, kalau kita langsung berbuka puasa dengan makan nasi, hal ini bisa menyebabkan sistem pencernaan, seperti lambung dan usus menjadi kaget.
Contohnya adalah konsumsi buah kurma sebagai makanan yang pertama dikonsumsi saat berbuka puasa. Nantinya, sekitar 30 menit setelah mengonsumsi kurma, kita baru dianjurkan untuk makan makanan berat, seperti nasi.
Baca Juga: Mulai dari Pisang Hingga Putih Telur, Inilah 7 Makanan yang Bisa Menetralkan Asam Lambung saat Puasa.
VIVA – Bagi sebagian orang, memilih berbuka puasa dengan yang manis dan dilanjutkan dengan makan besar setelah salat Maghrib, menjadi salah satu solusi agar perut terhindar dari rasa tak nyaman usai kosong seharian. Nasi dan lauknya seakan membuat mereka yang telah seharian berpuasa kalap dibuatnya. Alhasil, perut terasa begah, kembung dan berbagai perasaan tak nyaman lainnya.
Kebiasaan makan besar tepat setelah berbuka ini bukannya tak baik, namun kalau memang sudah terbiasa seperti itu, sebenarnya ada trik untuk menyiasati agar perut tak sakit. Seperti dikatakan oleh ahli nutrisi Tupperware Indonesia, Mel saat ditemui dalam peluncuran Speedy Mando dan Fusion Master Mincer di South Quarter, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu, 23 Mei 2018. "Asam lambung ketika puasa akan naik sedikit karena tidak ada makanan yang dicerna.
Hampir sebagian besar masyarakat Indonesia menyantap nasi saat berbuka puasa. Hal ini memang tidak asing lagi karena kebanyakan dari mereka merasa sangat lapar berat setelah seharian berpuasa dan ingin segera mengisi perut dengan menyantap nasi yang bisa membuat mereka kenyang. Lantas sebenarnya boleh tidak kita langsung menyantap nasi ketika berbuka puasa? Ajaran Islam memang menganjurkan kamu untuk berbuka dengan yang manis karena setelah seharian berpuasa, kadar gula dalam darah akan menurun dan cadangan energi sudah menipis sehingga kamu harus meningkatkannya kembali dengan menyantap sesuatu yang manis agar bisa diubah langsung menjadi gula darah dan energi. Bukan berarti kamu tidak boleh langsung menyantap nasi saat berbuka, tapi setidaknya kamu makan satu buah kurma atau minum teh manis terlebih dahulu agar gula darah bisa naik secara perlahan. Setelah itu, barulah kamu bisa menyantap nasi.
Tapi dengan syarat porsi yang disantap jangan berlebihan. Kalau bisa kurangi porsi nasi setengahnya dari porsi makan kamu biasanya. Ini bertujuan untuk mencegah kamu terkena gangguan pencernaan karena ketika makan nasi dalam jumlah banyak setelah seharian berpuasa, otomatis lambung akan kaget sehingga pencernaan akan terganggu. Ditambah lagi, nasi merupakan jenis karbohidrat yang memiliki kadar gula kelewat tinggi sehingga kalau terlalu banyak disantap langsung saat buka puasa, kamu bisa cepat lemas dan mengantuk ketika shalat Tarawih.
Sebenarnya, hal ini wajar untuk dilakukan karena perut merasa lapar setelah seharian tidak mengonsumsi makanan apapun. Namun, apakah tidak apa-apa jika kita langsung makan nasi saat berbuka puasa?
Namun, ada baiknya kita juga menahan diri agar tidak mengonsumsi makanan dengan berlebihan. Langsung makan nasi bisa membuat tubuh mengalami kenaikan kadar gula darah.
Bukannya membuat kita mendapatkan energi, tubuh justru akan menjadi lebih lesu dan lemas setelah berbuka. Lantas, kapankah sebenarnya waktu paling ideal untuk makan nasi setelah berbuka puasa?
Pakar kesehatan menyebutkan bahwa sebenarnya setelah tarawih adalah waktu yang tepat. Memberikan jeda sekitar setengah jam setelah berbuka dan baru mulai makan nasi juga bisa menjadi pilihan. Hanya saja, pastikan untuk tidak mengonsumsi makanan terlalu banyak agar perut tetap terasa nyaman saat menjalani salat tarawih dan selalu memperhatikan keseimbangan gizi seperti serat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan lain-lain.
JawaPos.com – Tradisi berbuka puasa bersama (bukber) dengan teman-teman dan keluarga, biasanya lupa memerhatikan asupan gizi yang seimbang. Hal ini, biasanya karena dipengaruhi sulitnya mendapatkan tempat berbuka puasa saat makan di restoran. Sehingga membuat seseorang, akhirnya menyantap menu seadanya, termasuk mi untuk berbuka.
Menurut Ahli Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Diah M. Utari, buka puasa paling baik dengan air putih, kurma, dan minuman manis lainnya. “Jika mie ayam dimakan saat malam (misalnya setelah tarawih) tidak apa, namun jika berbuka langsung dengan mi ayam, dikhawatirkan pencernaan akan terkejut,” ujar Diah kepada JawaPos.com, Sabtu (3/6).
Minuman yang manis saat berbuka menurutnya, bermanfaat agar tubuh segera mendapatkan energi. Diah mengingatkan agar kebutuhan air putih selama puasa juga jangan dilupakan. “Ketika malam, misalnya setelah tarawih kita bisa minum lagi 4 gelas.
Fimela.com, Jakarta Nasi mungkin sudah menjadi makanan utama setiap hari untuk orang Indonesia. Sudah bukan hal mengejutkan jika orang mengatakan belum makan jika tak makan nasi.
Sepenting itu makan nasi dalam kehidupan banyak orang, meski banyak penelitian yang menyarankan mengurangi konsumsi nasi putih karena bisa menggemukkan. Tentu saja, dalam kadar cukup, nasi tak akan memberikan efek merugikan untuk tubuh. Apalagi selama Ramadan, Sahabat Fimela justru perlu makan nasi putih.
Karena sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sports Sciences menemukan bahwa makanan kaya karbohidrat yang mengandung indeks glikemik (glukosa) tinggi lebih mudah diubah menjadi energi dan menyediakan karbohidrat untuk sintesis glikogen otot.