Berbuka Puasa Dilakukan Setelah Mendengar Adzan Maghrib. Liputan6.com, Jakarta - Berbuka puasa sesegera mungkin adalah salah satu sunah dalam menunaikan ibadah puasa, namun aturan-aturan yang mengikat bisa saja membuat puasa batal tanpa disadari. Salah satu aturannya adalah menunggu secara pasti hingga waktu Maghrib tiba.
Ketika azan Maghrib dikumandangkan, maka siapapun yang menjalankan puasa berhak untuk segera berbuka. Layaknya hadits berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW berikut ini.
“Tiada henti-hentinya manusia berada dalam kebaikan tatkala mereka menyegerakan berbuka puasa.” (HR Bukhari Muslim). Berbeda jika aturan di atas tidak dilakukan dengan benar, di bawah ini adalah hukum berbuka puasa jika tidak memastikan waktu Maghrib tiba. Misalnya, berbuka karena mendengar dari orang lain bahwa waktu berbuka telah tiba, menyangka suara-suara yang didengarnya sebagai suara azan, dan hal lainnya yang tidak menandakan waktu Maghrib.
Jadwal buka puasa hari ke-2 Jakarta hingga Surabaya bulan Ramadan 2019/1440 H, Selasa (7/5/2019). TRIBUNNEWS.COM - Umat muslim di seluruh dunia saat ini sedang menjalani bulan suci Ramadan 1440 Hijriah. Hal tersebut berarti umat muslim harus memenuhi syarat wajib yaitu berpuasa selama sebulan penuh. Namun ada hal unik yang sering terjadi saat buka puasa. Banyak masyarakat yang menghidupkan televisi untuk menunggu adzan maghrib. • Bagaimana Hukum Menelan Air Liur yang Bercampur Darah saat Puasa?
Berikut penjelasannya menurut Nadlatul Ulama (NU), dikutip TribunPalu.com dari nu.or.id:. Puasa merupakan ibadah yang mewajibkan umat muslim untuk menahan diri dari makanan, minuman dan hubungan seksual sejak terbit fajar hingga matahari tenggelam. قوله (والاحتياط أن لا يأكل آخر النهار إلا بيقين) كأن يعاين الغروب ليأمن الغلط (ويحل) الأكل آخره (بالاجتهاد) بورد.
Begitu mendengar kumandang adzan Maghrib dianjurkan bagi seorang Muslim yang berpuasa untuk membatalkan puasa. Lebih lanjut, Nabi Muhammad SAW biasanya berbuka puasa dengan mengonsumsi ruthob atau kurma basah. Jika tidak ada ruthob, Nabi Muhammad SAW berbuka puasa dengan tamer atau kurma kering. Sebelum Nabi Muhammad SAW, Allah SWT juga lebih dulu menganjurkan hambanya untuk menyegerakan waktu berbuka puasa.
Dalam firmannya bahkan Allah SWT lebih mencintai hambanya yang menyegerakan waktu berbuka puasa. "Jika ingin mendapat cinta dan ridha dari Allah SAWT, maka kita harus menyegerakan berbuka puasa sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW," bunyi tulisan dalam kitab.
Seperti yang pernah diterangkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya, ".... Karena orang Yahudi dan Nasrani mengakhirkan berbuka hingga bermunculan bintang-bintang," (Riwatar Abu Daud).
Puasa adalah ibadah yang menuntut seseorang untuk menahan diri dari makanan, minuman, dan hubungan seksual sejak terbit fajar hingga matahari tenggelam atau ghurub. قوله (والاحتياط أن لا يأكل آخر النهار إلا بيقين) كأن يعاين الغروب ليأمن الغلط (ويحل) الأكل آخره (بالاجتهاد) بورد أو غيره (في الأصح) كوقت الصلاة، والثاني: لا، لإمكان الصبر إلى اليقين. Artinya, “(Seseorang tidak memakan sesuatu di ujung siang Ramadhan sebagai bentuk ihtiyath atau kehati-hatian kecuali berdasarkan keyakinan) yaitu menyaksikan matahari tenggelam agar terjamin dari kekeliruan.
(Seseorang boleh) memakan sesuatu di ujung siang Ramadhan (berdasarkan ijtihad) yaitu wirid atau lainnya (menurut pendapat yang lebih shahih) seperti waktu shalat. Sedangkan pendapat kedua mengatakan tidak boleh memakan takjil karena masih memungkinkan kesabaran sampai benar-benar yakin masuk waktu maghrib,” (Lihat M Khatib As-Syarbini, Mughnil Muhtaj, [Beirut, Darul Makrifah: 1997 M/1418 H], cetakan pertama, juz I, halaman 631). Sedangkan qiyas ijtihad sebagai sandaran buka puasa dimungkinkan sebagaimana kebolehan kabar seorang yang adil atas tenggelamnya matahari berdasarkan kesaksiannya,” (Lihat M Khatib As-Syarbini, Mughnil muhtaj, [Beirut, Darul Makrifah: 1997 M/1418 H], cetakan pertama, juz I, halaman 631-632).
Ustaz, bagi seorang muazin di masjid, mana yang lebih didahulukan antara berbuka dan mengumandangkan azan? Ibnu Katsir dalam tafsirnya juga menegaskan, ayat di atas menunjukkan waktu berbuka puasa itu adalah ketika terbenamnya matahari.
Imam Nawawi dalam kitab Syarah Muslim mengatakan, “Shalat Maghrib disegerakan setelah terbenamnya matahari dan ini merupakan ijma kaum Muslimin, ada riwayat dari kaum Syiah dalam hal ini, namun itu sesuatu yang tidak perlu dianggap dan tidak punya dasar.”. Sahl bin Sa’d meriwayatkan, Rasulullah bersabda, “Manusia itu akan terus berada dalam kebaikan selagi mana dia menyegerakan berbuka puasa.” (HR Bukhari dan Muslim). Dalam kitab Syarah Muslim, Imam Nawawi menjelaskan, hadis ini berisi anjuran untuk menyegerakan berbuka setelah yakin matahari terbenam.
Tidak boleh seseorang berbuka ketika ia masih ragu apakah matahari sudah terbenam atau belum karena sesuatu yang difardhukan jika diwajibkan dengan keyakinan maka tidak boleh keluar darinya kecuali dengan kayakinan juga. Adapun bagi seorang muazin, jika azannya dijadikan tanda bagi orang-orang yang berpuasa di sekitarnya untuk berbuka maka hendaknya dia secepatnya azan begitu matahari terbenam agar jangan menjadi sebab orang-orang mengakhirkan berbuka puasa. Dibolehkan baginya untuk berbuka dengan sesuatu yang tidak memakan waktu lama, seperti minum air.
Sebab, orang-orang yang berada di dekatnya itu tetap akan berbuka bersama dia meskipun ia tidak mengumandangkan adzan.
Hukum melaksanakan puasa Nabi Daud yang jatuh pada hari Jumat adalah mubah atau diperbolehkan. Untuk puasa Nabi Daud, niat lebih baik dibaca saat malam hari.
Tetapi, jika terlupa niat puasa Nabi Daud bisa dilafalkan saat pagi hari asalkan belum memakan apapun dan belum melakukan apapun yang dapat membatalkan puasa. Kita harus menahan makan dan minum, serta hawa nafsu sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Manfaat puasa Nabi Daud bagi kesehatan tubuh adalah membuat kita menjadi jarang sakit. Jika puasa Nabi Daud rutin maka dapat membuang segala jenis racun yang ada di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan puasa Nabi Daud bisa menurunkan gejolak gairah seks secara efektif.
Puasa yang merupakan Rukun Islam ketiga adalah kegiatan mengendalikan hawa nafsu dan berserah diri kepada Allah. Puasa menjadi wajib bagi setiap umat yang telah mencapai masa pubertas dan tidak dalam kondisi berpergian jauh. Seperti diketahui, sahur berfungsi memberikan tubuh asupan makanan agar kuat menahan diri untuk tidak makan dan minum hingga Maghrib.
Puasa yang batal akibat hubungan seksual suami istri, wajib diganti dengan 6 hari berpuasa di waktu selain Ramadhan. Namun hal ini harus dipastikan bahwa makanan tersebut hanya terasa di lidah, bukan dicerna oleh tubuh. Kendati hubungan seksual haram selama berpuasa, mencium dan merangkul pasangan bagi suami atau istri tidak otomatis membatalkan puasa.
Bila seseorang lupa melakukan mandi wajib usai hubungan seksual, maka dia dalam keadaan tidak suci.
JAKARTA, iNews.id - Azan Magrib merupakan yang paling dinantikan umat Islam terutama saat menjalankan puasa seperti di Bulan Ramadan ini. Selain penanda waktu salat dan pergantian hari dari siang ke malam, azan magrib juga sekaligus penanda saatnya berbuka puasa.
Dikutip dari tebuirengonline, Nabi Muhammad SAW mengajarkan para sahabtnya ketika mendengar azan magrib. Artinya: Diceritakan dari Mu’ammal ibn Ihab, dari Abdullah ibn al-Walid al-‘Adani, dari al-Qosim ibn Ma’an, dari al-Mas’udiyah, dari Abi Katsir (mantan budak) Ummi Salamah, dari Ummi Salamah, berkata: Ya Rasul, ajari aku apa yang diucapkan ketika azan magrib?, “Ya Allah, waktu ini adalah tibanya malammu, berakhirnya siangmu, dan panggilan suaramu.
Doa Memohon Ampunan dan Keselamatan. Doa setelah mendengar azan maghrib tersebut berbunyi:.
Artinya: “Ya Alllah, waktu ini adalah tibanya malammu, berakhirnya siangmu, dan panggilan suaramu. Waktu shalat Maghrib ditandai ketika humrah masyriqiyah hilang dari ufuk timur dan, sesuai hasil pengamatan selama beberapa tahun lalu, parameter waktu shalat Maghrib adalah saat dimana posisi matahari mencapai 4.5 derajat di bawah ufuk.
Makna dari doa berbuka puasa itu adalah mengajak semua umat Muslim untuk bersyukur atas nikmat dan limpahan rezeki, yang diberikan Allah SWT. Dengan membaca doa, umat Muslim pun jadi tak lupa selalu mengucap syukur. Berikut di bawah ini doa berbuka puasa dan artinya yang dapat dibaca sebelum membatalkan puasa singkatnya yang dapat dibaca setelah mendengar adzan Maghrib berkumandang:. Kalau doa berbuka puasa di atas harus dibaca sebelum buka puasa, setelah minum air putih atau makan, untuk menambah pahala umat Muslim bisa membaca doa setelah membatalkan puasa di bawah ini: Baca juga: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ “Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah" "Artinya: Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki Doa ini pun diriwayatkan dalam Hadist Abu Daud nomor 2357, sifatnya shahih atau sesuai dengan anjuran Rasullullah. Walaupun yang umum dipakai adalah riwayat Bukhori Muslim," terangnya, saat dihubungi Okezone. Ini artinya, sebut Ketua Ikatan Sarjana Quran Hadis Indonesia itu beberapa doa berbuka puasa berbagai veris boleh saja dilafalkan.
"Namun dari sisi makna atau substansi hadits lebih relevan bagi buka puasa dengan melafalkan doa menggunakan riwayat Bukhori," pungkasnya.