Berapa Jam Puasa Di Dunia. Durasi Puasa Setiap Negara di Dunia, Paling Lama 20 Jam. Suara.com - Bulan Ramadan tahun 2020 telah datang, umat muslim di seluruh dunia akan melaksanakan ibadah puasa, meskipun di tengah pandemi virus corona.
Menurut syariat Islam, waktu puasa Ramadan dimulai saat memasuki waktu salat subuh hingga terbenamnya matahari pada saat salat magrib. Karena letak geografis dan zona waktu setiap negara yang berbeda, hal tersebut berpengaruh pada waktu salat yang berbeda pula. Demikian pula dalam hal durasi puasa, setiap negara berbeda-beda. Begitu juga tahun ini, setiap negara memiliki durasinya masing-masing.
Karena matahari terbit dan terbenam sedikit lebih awal atau sedikit lebih lambat setiap hari dan berbeda setiap negara. Untuk durasi puasa di Indonesia umumnya antara 12,5 jam-13 jam. Baca Juga: 5 Game Android Santai, Cocok untuk Ngabuburit di Rumah Saja.
Jadi, muslim yang tinggal di sejumlah paling selatan cenderung memiliki rentang puasa tersingkat. Seperti negara Islandia dan Norwegia yang memiliki rentang rata-rata puasa lebih dari 18 jam selama sehari. Namun, jumlah jam puasa di belahan bumi utara berdasarkan pantauan dan analisis dari media lokal Qatar Aljazeera akan terus mengalami pengurangan tiap tahunnya. Pengurangan ini akan terus berlangsung hingga mencapai titik balik matahari musim dingin pada 2032. Sementara itu, rentang waktu puasa akan terus mengalami peningkatan setelah mencapai titik balik matahari musim dingin. Atau, ketika bumi sudah mencapai titik balik matahari musim panas di belahan utara.
Adapun di Indonesia, umumnya umat muslim menjalankan puasa selama 12-13 jam setiap harinya. Berikut daftar lengkap rentang waktu puasa di dunia berdasarkan pantauan dari Aljazeera.
Tidak hanya waktu puasa yang lama, umat Muslim yang berada di Jerman pun mesti bergelut dengan teriknya cuaca di sana yang bisa mencapai sekitar 35 derajat Celcius. Maka dari itu, bila Anda tengah berkunjung ke Jerman saat bulan puasa, siapkan kondisi fisik sebaik mungkin ya.
JawaPos.com – Setiap negara di seluruh dunia memiliki lama waktu atau durasi ibadah puasa yang berbeda dalam sehari. Puasa adalah ibadah wajib umat Muslim yang dilakukan sebelum matahari terbit hingga terbenam berlangsung antara 10 hingga 21 jam tergantung di belahan dunia mana Anda berada.
Ramadan dimulai 10 hingga 12 hari lebih awal setiap tahun. Ini karena penanggalan Islam didasarkan pada penanggalan lunar Hijriah dengan bulan yang panjangnya 29 sampai 30 hari. Umat Muslim yang tinggal di negara-negara paling selatan di dunia seperti Cile atau Selandia Baru akan berpuasa rata-rata 11 jam, sementara mereka yang tinggal di negara-negara utara seperti Islandia atau Norwegia akan berpuasa 18+ jam. Bagi umat Islam yang tinggal di belahan bumi utara, jumlah jam puasa akan sedikit lebih pendek tahun ini dan akan terus menurun hingga 2032, yang merupakan tahun Ramadan akan jatuh selama titik balik matahari musim dingin hari terpendek dalam setahun. Setelah itu, jam puasa akan meningkat hingga titik balik matahari musim panas hari terpanjang di tahun Utara. Di kota-kota paling utara yang ekstrem seperti Longyearbyen, Norwegia, dimana matahari tidak terbenam dari 20 April hingga 22 Agustus.
Aturan agama, atau fatwa, telah dikeluarkan untuk mengikuti pengaturan waktu di Makah, Arab Saudi, atau negara Muslim terdekat seperti dilansir dari AlJazeera, Sabtu (17/4).
Semua umat islam di Indonesia menjalankannya selama kurang lebih 14 jam sejak subuh hingga magrib. Sebagaimana diketahui, puasa dimulai dari sejak terbit fajar (Shalat Shubuh) hingga terbenamnya matahari.
Tahun lalu, wilayah dengan waktu puasa paling singkat adalah Ushuala, Argentina yang 'hanya' 11 jam. Sementara Murmansk, Rusia menjadi wilayah dengan durasi puasa terpanjang di dunia, yaitu 20 jam 45 menit.
Sementara itu, tahun ini negara yang memiliki waktu puasa tercepat adalah Wellington (Selandia Baru), Buenos Aires (Argentina), Cape Town (Afrika Selatan), Canberra (Australia), dan Santiago (Chile). Di bawahnya lagi ada Stockholm (Swedia) dan Berlin (Germany) dengan durasi berpuasa 19 jam.
Umat Islam di Jakarta (Indonesia), Kuala Lumpur (Malaysia), Khartoum (Sudan), Doha (Qaatar), Riyadh (Arab Saudi), Dubai (UEA), Dhaka (Bangladesh), New Delhi (India), dan Hong Kong menjalani ibadah puasa selama 13-15 jam. Sementara negara-negara Eropa seperti Madrid (Spanyol), Roma (Italia), Paris (Perancis), London (Inggris), dan Brussel (Belgia) memerlukan waktu 16-18 jam untuk berpuasa.
Diketahui, umat Islam wajib menjalankan puasa selama sebulan penuh, kecuali untuk mereka yang berhalangan seperti sakit atau nifas dan haid bagi perempuan. Berpuasa di negara empat musim tentunya akan memberikan pengalaman tersendiri bagi orang Indonesia yang menjalankan puasa disana. Selain itu, tentunya perubahan musim ini juga akan berpengaruh pada durasi berpuasa, dikarenakan jam matahari terbit dan terbenam yang berubah. Masih di benua Eropa, Finlandia juga menjadi negara dengan waktu puasa terlama didunia yakni selama 22 jam.
Selama menjalankan puasa di negeri besi tersebut, masyarakat lokal akan menghabiskan waktu dengan beraktivitas seperti biasanya atau mengunjungi tempat ibadah. Beralih ke benua Amerika Utara, ketika menjalankan puasa di sana, umat muslim harus menahan lapar dan berpuaa selama 16 jam.
Namun sebaliknya, jika bulan puasa jatuh di musim panas atau semi maka durasinya menjadi lebih panjang dengan suhu yang ekstrim. Meskipun demikian, Iran adalah negara mayoritas muslim sehingga memudahkan umat Islam lainnya ketika menjalani kewajiban selama sebulan penuh.
Selain itu juga budaya Iran mirip dengan Arab, sehingga kudapan seperti kurma mudah didapatkan untuk menjadi menu berbuka puasa.
Ada hal unik mengenai waktu puasa di Alaska. Pasalnya di negara ini waktu puasa dapat berjalan panjang hingga hampir 20 jam di musim panas. Namun, di musim dingin waktu puasa di negara itu menjadi yang tercepat pasalnya umat Muslim di sana hanya menjalankan puasa selama 5 jam sehari. Lance King/Getty Images.