Berapa Hari Puasa Rajab 2021 Jatuh Pada Tanggal. Awal bulan Rajab untuk tahun 2022 akan jatuh pada Rabu (2/2/2022) mendatang. Salah satu amalan yang dapat dilakukan oleh umat muslim pada bulan tersebut adalah puasa sunnah.
Tepatnya, kalender hijriah atau sistem penanggalan Islam yang dibuat berdasarkan revolusi bulan terhadap bumi dan matahari. Adapun jadwal lengkap dan informasi lebih lanjut mengenai puasa sunnah Rajab ini dapat disimak pada pemaparan berikut. Di bulan ini, ada pendapat yang menyebutkan amalan puasa Rajab sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut,.
Di sisi lain, Ulama Besar Mazhab Syafi'i Imam Nawawi berpendapat bahwa hadits tersebut adalah shahih. Berdasarkan pendapat Imam Nawawi, dapat disimpulkan bahwa puasa Rajab boleh dilakukan selama tidak diiringi dengan landasan ibadah yang istimewa dalam niat pengerjaannya.
Pada bulan ini, umat islam memiliki Sunnah, yaitu melakukan puasa Rajab. Bulan Rajab dimulai sejak hari Kamis yang bertepatan dengan tanggal 3 Februari 2022. Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh lembaga Nahdlatul Ulama yang sedari kemarin memantau Hilal untuk menentukan 1 Rajab 1443 Hijriah.
Artinya, tinggi hilal di seluruh Indonesia secara keseluruhan sudah memenuhi kriteria imkanur rukyah (hilal mungkin teramati)," seperti dikutip dari laman nu.or.id. Meskipun demikian, karena hilal tidak terlihat, maka Jumadal Akhirah digenapkan 30 hari sehingga awal Rajab jatuh pada Kamis (3/2/2022). Lalu, apa sebenarnya ketentuan, keutamaan, jadwal, dan niat dari puasa Rajab?
“Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Artinya: “Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta‘âlâ.”.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News.
Bulan ketujuh dalam kalender Hijriah ini akan berakhir pada tanggal 14 Maret 2021. Yakni, diawali dengan niat, lalu menahan diri dari segala sesuati yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari atau ditandai dengan azan Subuh dan azan Magrib. Orang yang menjalankan puasa bulan Rajab dijanjikan manisnya hidangan di surga. "Hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim mengatakan bahwa Rasulullah bersabda sesungguhnya di surga ada sungai berwarna Rajab, warnanya lebih putih daripada susu, rasanya lebih manis daripada madu. Barang siapa berpuasa satu hari di bulan Rajab akan diberi minum oleh Allah dari sungai itu," kata KH Wahyul Afif Al Ghafiqi kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu. Allah SWT juga menjanjikan ampunan bagi orang yang berpuasa di bulan Rajab.
Di bulan ini, umat Muslim bisa melakukan puasa rajab. Nabi Muhammad SAW menganjurkan dan membolehkan umat Islam untuk memperbanyak puasa di bulan Rajab.
Setelah berniat, tahan hawa nafsu, haus, dan lapar dari terbit fajar atau azan subuh hingga terbenamnya matahari saat waktu Maghrib tiba. Orang yang menjalankan puasa Rajab akan mendapatkan manisnya hidangan surga.
Berpuasa pada bulan Rajab juga mendekatkan diri kepada Allah dan dijanjikan ampunan.
Dengan demikian, maka umur bulan Jumadal Akhirah digenapkan (istikmal) 30 hari," kata Wakil Ketua Umum PBNU Bidang Keagamaan dan Hubungan Lembaga KH Zulfa Mustofa, Selasa (1/2/2022) malam. Keputusan itu, menurut Kiai Zulfa, sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan pendapat imam mazhab yang empat (al-madzâhib al-arba’ah).
PBNU mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama untuk mengisi bulan Rajab dengan berbagai amal kebaikan. "Keistimewaan itu semakin bertambah karena dalam kalender hijriah, tahun ini Nahdlatul Ulama memasuki usia ke-99 tahun," pungkas penulis kitab Tuhfatul Qashi wa al-Dani, sebuah kitab mengenai sosok Syekh Nawawi Banten itu. Sebagai informasi, kajian falakiyah LF PBNU menunjukkan posisi hilal terletak jauh di atas ufuk, tepatnya +3 derajat 14 menit 51 detik dan lama hilal 15 menit 23 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT.
Meskipun demikian, karena hilal tidak terlihat, maka Jumadal Akhirah digenapkan 30 hari sehingga awal Rajab jatuh pada Kamis (3/2/2022).
Suara.com - Meski hukumnya sunah, berapa hari puasa Rajab sebaiknya dilaksanakan? Puasa Rajab tahun 2021 ini jatuh mulai tanggal 13 Februari 2021.
Ada sejumlah amalan ibadah yang dapat dikerjakan oleh umat muslim untuk menambah keimanannya, salah satunya ialah puasa Rajab. Bila sanggup menjalankan puasa 1 hari pada bulan suci ini maka Anda sudah dijanjikan mendapatkan pahal puasa selama 1 bulan. Baca Juga: Bacaan Latin Doa Berbuka Puasa yang Umum dan Jarang Diketahui. Di Bulan Rajab, Anda bisa memilih hari puasa khusus di hari Kamis, Jumat, dan Sabtu setiap minggu dalam satu bulan. Bila berhasil puasa dalam hari-hari terpilih seperti ini, Anda sudah mendapatkan pahala beribadah selama 700 tahun. Bila Anda memilih puasa Rajab selama 7 hari berturut-turut, dijanjikan 7 pintu neraka tertutup darinya.
Di kalender resmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), umat Islam akan memasuki bulan Rajab pada Rabu (02/02/2022). Namun demikian, kepastiannya masih harus menunggu hasil rukyatul hilal yang dilakukan oleh Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama PBNU sebentar lagi. Ketika memasuki bulan Rajab, umat Islam banyak yang mempersiapkan diri untuk melakukan berbagai macam amaliah ibadah. Pasalnya, kita dianjurkan berpuasa sunah pada bulan-bulan agung menurut agama sebagai keterangan Syekh Nawawi Banten dalam kitab Nihayatuz Zain. Setelah selesai sujud, duduklah sejenak dengan membaca rabbighfir warham wa tajawaz ‘amma ta’lam innaka antal a’azzul akram sebanyak 70 kali. Peristiwa mulia ini juga menjadi tonggak sejarah kewajiban umat Islam untuk melaksanakan shalat lima waktu.
Sulthanul Auliya’ Syaikh Abdul Qadir al-Jailani menerangkan dalam kitabnya al-Ghunyah bahwa kata Rajab terdiri dari tiga huruf ra’-jim-ba’.
Jakarta, NU Online Jatim. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengikhbarkan awal Rajab 1443 H jatuh pada Kamis, 3 Februari 2022 M. Keputusan ini didasarkan pada laporan tim rukyat yang tidak melihat hilal di seluruh Indonesia pada Selasa Pon 29 Jumadal Akhirah 1443 H / 1 Februari 2022 M. “Dari 22 titik lokasi rukyatul hilal bil fi'li yang tersebar di delapan provinsi, tidak satu pun yang berhasil melihat hilal.
Dengan demikian, maka umur bulan Jumadal Akhirah digenapkan (istikmal) 30 hari," kata Wakil Ketua Umum PBNU Bidang Keagamaan dan Hubungan Lembaga KH Zulfa Mustofa, Selasa (1/2/2022)... Baca selengkapnya di https://www.nu.or.id/nasional/hilal-tak-terlihat-bulan-rajab-1443-h-jatuh-pada-kamis-3-februari-2022-m-qfjJO.