Bahasa Puasa Berasal Dari Kata. HAI-online.com - Pernah terpikir di dalam benakmu nggak sih kenapa menahan rasa lapar dan haus bisa disebut 'puasa'? 'Upavasa' sendiri memiliki arti yang lebih penting dari sekedar menahan lapar dan haus, bisa disimpulin kata ini berarti 'hidup dekat dengan'. Puasa pada masa pra Islam, jika dilihat dari akar katanya memiliki spiritual karena makan, minum, serta berhubungan seksual dipercaya cenderung menjauhkan atau melupakan manusia kepada Tuhan.

Arti Puasa Menurut Istilah, Bahasa dan Keutamaannya

Bahasa Puasa Berasal Dari Kata. Arti Puasa Menurut Istilah, Bahasa dan Keutamaannya

Dikutip dalam buku "Bekal Ramadhan dan Idul Fitri (1): Menyambut Ramadhan" oleh Saiyid Mahadhir, Lc, MA yang menjelaskan kata puasa dalam bahasa adalah hasil terjamahan dari bahasa Arab yang diambil dari shaum atau shiyam. Di dalam Al-Qur'an kata shaum menunjukkan makna lebih umum ketimbang shaum yang justru sering digunakan untuk menunjukkan makna yang lebih khusus yaitu berpuasa dengan menahan makan dan minum. Allah SWT berfirman dalam surah Maryam ayat 26:.

Artinya: "maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu.

Rupanya Kata 'Puasa' Berasal dari Bahasa Sanskerta, lo! Apa

Bobo.id - Kalau ditanya tentang apa arti puasa, mungkin teman-teman akan menjawab kalau puasa artinya menahan haus dan lapar. Nah, dalam bahasa Indonesia, kata 'puasa' diserap dari bahasa Sanskerta, lo. Yuk, kita cari tahu maknanya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata puasa artinya meniadakan makan, minum, dan sebagainya dengan sengaja (terutama bertalian dengan keagamaan).

Menurut Maha Guru dan Biksu, kata 'upavasa' artinya hidup yang terbiasa dekat dengan Tuhan melalui doa dan berpegang teguh dalam hal tersebut. Temukan di artikel berikut ini, yuk!

Kata 'Puasa' Ternyata Berasal dari Bahasa Sanskerta, Artinya

Bahasa Puasa Berasal Dari Kata. Kata 'Puasa' Ternyata Berasal dari Bahasa Sanskerta, Artinya

Kata "upavasa" berasal dari kata benda 'vas' yang berarti hidup, dan 'upa' yang berarti dekat. Dilansir dari nu.or.id, makna-makna puasa tersebut selaras dengan makna shaum atau shiyam di dalam ajaran Islam, yang berarti menahan diri dari makan, minum dan hubungan seksual, untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Nah itu dia, sob, asal-usul dari kata 'puasa' yang ternyata berasal dari bahasa Sansekerta.

Ternyata Asal Kata Puasa Itu dari Bahasa Sansekerta

Bahasa Puasa Berasal Dari Kata. Ternyata Asal Kata Puasa Itu dari Bahasa Sansekerta

Pernah terpikir di dalam benakmu nggak sih kenapa menahan rasa lapar dan haus bisa disebut 'puasa'? 'Upavasa' sendiri memiliki arti yang lebih penting dari sekedar menahan lapar dan haus, bisa disimpulin kata ini berarti 'hidup dekat dengan'. Puasa pada masa pra Islam, jika dilihat dari akar katanya memiliki spiritual karena makan, minum, serta berhubungan seksual dipercaya cenderung menjauhkan atau melupakan manusia kepada Tuhan.

Asal-Usul Istilah Puasa Berasal dari Bahasa Sanskerta

Jakarta, NU Online. Makna-makna puasa tersebut,lanjutnya, selaras dengan makna shaum atau shiyam di dalam ajaran Islam, yang berarti menahan diri dari makan, minum dan hubungan seksual, untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Ramadan

Bahasa Puasa Berasal Dari Kata. Ramadan

Ramadan ( ; bahasa Arab: رمضان‎ Ramaḍān, IPA: [ramaˈdˤaːn];[a] juga diromanisasikan sebagai Ramazan, Ramadhan, atau Ramathan) adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam,[3] dan dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia dengan puasa (saum) dan memperingati wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad menurut keyakinan umat Muslim. [6] Bulan Ramadan akan berlangsung selama 29–30 hari berdasarkan pengamatan hilal, menurut beberapa aturan yang tertulis dalam hadis.

[9] Puasa Ramadhan dalam hukumnya merupakan fardhu (diwajibkan) untuk Muslim dewasa, kecuali mengalami halangan untuk melakukannya seperti sakit, dalam perjalanan, sudah tua, hamil, menyusui, diabetes atau sedang mengalami menstruasi. Selama berpuasa dari pagi hingga petang, Muslim dilarang untuk makan, minum cairan apapun, merokok, dan berhubungan seksual.

[16] Berpuasa bagi Muslim saat Ramadan biasanya diikuti dengan memperbanyak salat dan membaca Al-Quran. Bangsa Babilonia yang budayanya pernah sangat dominan di utara Jazirah Arab menggunakan luni-solar calendar (penghitungan tahun berdasarkan bulan dan matahari sekaligus).

Pendapat lain mengatakan bahwa kata Ramadan digunakan karena pada bulan itu dosa-dosa dihapuskan oleh perbuatan baik sebagaimana Matahari membakar tanah. Lebih lanjut lagi hal itu dikiaskan dengan dimanfaatkannya momen Ramadan oleh para penganut Islam yang serius untuk mencairkan, menata ulang dan memperbaharui kekuatan fisik, spiritual dan tingkah lakunya, sebagaimana panas merepresentasikan sesuatu yang dapat mencairkan materi.

[24][Qur'an Al-Baqarah:183] Orang-orang Arab pra-Islam juga berpuasa, tapi hanya pada hari kesepuluh Muharram untuk menebus dosa dan menghindari kekeringan. Abu Zanad seorang penulis Arab dari Irak yang hidup setelah berdirinya Islam, sekitar tahun 747 M, menulis bahwa setidaknya satu komunitas Muslim yang berada di al-Jazira (Irak utara modern) mengamati Ramadan sebelum beralih ke Islam. [27] Namun, saran ini didasarkan pada gagasan orientalis bahwa Alquran sendiri memiliki asal Syria, yang ditolak Oleh akademisi Muslim seperti M. Dalam Alquran pada surah Al-Qadr, malam ini disebutkan lebih baik daripada seribu bulan.

Di Indonesia sendiri ritual ini menjadi hal yang menarik karena biasanya para penduduk Muslim mengumandangkan takbir sambil berpawai keliling kota dan kampung, kadang-kadang dilengkapi dengan memukul beduk dan menyalakan kembang api atau menghidupkan lampion. Perayaan kemudian dilanjutkan dengan acara saling memberi maaf di antara para muslim, dan sekaligus mengakhiri seluruh rangkaian aktivitas keagamaan khusus yang menyertai Ramadan.

Saum atau puasa bagi orang islam (bahasa Arab: صوم , transliterasi: Shuwam) adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Iftar mengacu pada sebuah perjamuan saat Muslim berbuka puasa selama bulan Ramadan. Secara tradisional, kurma adalah hal pertama yang harus dikonsumsi ketika berbuka. Banyak Muslim percaya bahwa memberi makan orang buka puasa sebagai bentuk amal sangat bermanfaat dan yang dipraktikkan oleh Nabi Muhammad.

Setelah melaksanakan sholat tarawih, biasanya langsung di lanjutkan dengan salat Witir sebanyak tiga rakaat. Biasanya dibacakan secara khusus dengan berkelompok atau perseorangan, namun ada juga yang menyelesaikan 30 Juz melalui pembacaan surah pada Salat Tarawih. Pada bulan ini di Indonesia, tepatnya pada tanggal 17 Ramadan, (terdapat perbedaan pendapat para ulama mengenai tanggal pasti turunnya Alquran untuk pertama kalinya[51]) diperingati juga sebagai hari turunnya ayat Alquran (Nuzululquran) untuk pertama kalinya oleh sebagian muslim.

[53][54] Besarnya zakat fitrah yang harus dikeluarkan per individu adalah satu sha' makanan pokok di daerah bersangkutan. Penerima Zakat secara umum ditetapkan dalam 8 golongan (fakir, miskin, amil, muallaf, hamba sahaya, gharimin, fisabilillah, ibnu sabil) namun menurut beberapa ulama khusus untuk zakat fitrah mesti didahulukan kepada dua golongan pertama yakni fakir dan miskin.

[56] Pendapat ini disandarkan dengan alasan bahwa jumlah zakat yang sangat kecil sementara salah satu tujuannya dikeluarkannya zakat fitrah adalah agar para fakir dan miskin dapat ikut merayakan hari raya. Sejak saat itu, lentera digunakan untuk menerangi masjid dan rumah di ibu kota Kairo. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki beragam tradisi Ramadan.

Menjelang akhir Ramadan, sebagian besar karyawan menerima bonus satu bulan yang dikenal dengan nama Tunjangan Hari Raya. Makan iftar diumumkan setiap malam dengan memukul bedug, drum raksasa, di masjid. Di Indonesia sendiri hal ini terkait erat dengan kebiasaan pemerintah dan perusahaan swasta untuk memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para pegawainya. Peningkatan ini terjadi di hampir semua sektor dari transportasi, makanan, minuman hingga kebutuhan rumah tangga.

Sehingga tidak jarang tingkat inflasi pun mencapai titik tertinggi pada periode bulan ini. Di samping juga maraknya penyelenggaraan bazar baik yang disponsori oleh pemerintah, swasta, organisasi tertentu maupun swadaya masyarakat. [75] Sebuah studi tahun 2012 menunjukkan bahwa tingkat kejahatan menurun pada Iranduring Ramadan, dan Penurunan tersebut secara statistik signifikan. [76] Sebuah studi tahun 2005 menemukan bahwa ada penurunan penyerangan, perampokan dan kejahatan terkait alkohol selama bulan Ramadan di Arab Saudi, namun hanya penurunan kejahatan terkait alkohol secara statistik signifikan. [77] Peningkatan tingkat kejahatan selama bulan Ramadan telah dilaporkan terjadi di Turki,[78] Jakarta,[79][80][81] bagian dari Aljazair,[82] Yaman[83] dan Mesir. Seorang ulama Iran berpendapat bahwa puasa selama bulan Ramadan membuat orang cenderung melakukan kejahatan karena alasan spiritual.

Dia mengkritik kaum Muslim yang melakukan kejahatan saat berpuasa selama bulan Ramadan sebagai "palsu dan dangkal". Dia mengkritik kaum Muslim yang melakukan kejahatan saat berpuasa selama bulan Ramadan sebagai "palsu dan dangkal". Di Jakarta, Indonesia, polisi Mengatakan bahwa lalu lintas lengang karena 7 juta orang meninggalkan kota untuk merayakan Idul Fitri menghasilkan peningkatan kejahatan jalanan. Selama bulan Ramadan, jutaan peziarah masuk ke Arab Saudi untuk mengunjungi Mekkah. Nabi Muhammad mengatakan bahwa penting untuk menjaga keseimbangan antara ibadah dan pekerjaan. Di beberapa negara Muslim, seperti Oman, bagaimanapun, jam kerja dipersingkat selama bulan Ramadan.

[91] Sejauh mana pengamat Ramadan dilindungi oleh akomodasi religius berbeda-beda di setiap negara. Sebagaimana negara-negara beriklim tropis di area khatulistiwa yang memiliki durasi seimbang (sekitar 12 jam masa siang dan sekitar 12 masa malam), maka durasi berpuasa cenderung stabil dari tahun ke tahun. Hal berbeda dialami oleh negara yang berada di belahan bumi utara dan bumi selatan yang mengalami "perubahan ekstrem", yakni ketika musim dingin lama waktu berpuasa menjadi lebih singkat (kurang dari 12 jam) sedangkan ketika musim panas akan bertambah lama (lebih dari 12 jam). Berikut ini adalah sampel data lama waktu berpuasa ketika di bumi belahan utara mengalami musim panas.

Tahukah Anda, Kata 'Puasa' yang Sering Kita Gunakan Ternyata

Bahasa Puasa Berasal Dari Kata. Tahukah Anda, Kata 'Puasa' yang Sering Kita Gunakan Ternyata

Kata "upavasa" berasal dari kata benda 'vas' yang berarti hidup, dan 'upa' yang berarti dekat. Dilansir dari nu.or.id, makna-makna puasa tersebut selaras dengan makna shaum atau shiyam di dalam ajaran Islam, yang berarti menahan diri dari makan, minum dan hubungan seksual, untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Nah itu dia, sob, asal-usul dari kata 'puasa' yang ternyata berasal dari bahasa Sansekerta.

Puasa Dalam Injil

Bahasa Puasa Berasal Dari Kata. Puasa Dalam Injil

Puasa sendiri dikenal oleh seluruh bangsa di dunia, seperti Indonesia, Mesir kuno,Arab, dan masih banyak lagi. Puasa juga dilakukan oleh hampir seluruh penganut agama, baik Katholik, Kristen, Hindhu ataupun Budha. Untuk itu, mari kita baca Alkitab dan temukan apa kata Injil tentang Puasa.

Related Posts

Leave a reply