Bagaimana Hukumnya Puasa Ayyamul Bidh. Artinya: "Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah).". Ditambah lagi, Rasulullah SAW dalam sabdanya pernah menyebut, berpuasa Ayyamul Bidh akan mendatangkan pahala seperti puasa setahun. Pada waktu tersebut, Rasulullah melarang untuk berpuasa sebagaimana dikisahkan Abu Hurairah RA dalam suatu hadits. Artinya: "Janganlah kalian puasa pada hari-hari ini (hari tasyrik) karena hari-hai itu merupakan hari-hari untuk makan, minum, dan dzikir kepada Allah Azza wa Jalla.". Meski demikian, ada pengecualian dalam larangan tersebut bagi pelaksana haji tamattu' yang tidak memiliki hewan sembelihan.

Hukum, Niat, dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Bagaimana Hukumnya Puasa Ayyamul Bidh. Hukum, Niat, dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: [1] berpuasa tiga hari setiap bulannya, [2] mengerjakan salat dhuha, [3] mengerjakan salat witir sebelum tidur.” (HR. Sementara itu, adapun bacaan niat dari Puasa Ayyamul Bidh adalah sebagai berikut.

Lalu, apa keutamaan atau manfaat dari menunaikan ibadah puasa yang satu ini? Keutamaan pertama adalah mendapat pahala yang nilainya setara dengan berpuasa setahun penuh. Di samping itu, dengan puasa selama tiga hari berturut-turut, maka tubuh akan memicu proses pembakaran protein yang sudah hancur.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : agama Puasa doa.

Hukum Puasa Ayyamul Bidh Rabiul Awal dan Tata Caranya

Bagaimana Hukumnya Puasa Ayyamul Bidh. Hukum Puasa Ayyamul Bidh Rabiul Awal dan Tata Caranya

Pada saat melaksanakan puasa ayyamul bidh ini seorang istri tidak boleh berpuasa bersamaan dengan suaminya kecuali telah mendapatkan izin dari sang suami. Kemudian puasa ayyamul bidh ini juga dianjurkan untuk dikerjakan saat sedang tidak bepergian seperti sabda Rasulullah SAW.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.”. (HR.

An Nasai).

Pengertian Puasa Ayyamul Bidh dan Hukumnya di Islam

Bagaimana Hukumnya Puasa Ayyamul Bidh. Pengertian Puasa Ayyamul Bidh dan Hukumnya di Islam

Pada pembahasan kali ini akan membicarakan mengenai pengertian puasa ayyamul bidh dan juga sejarahnya serta hukum menjalankannya. Tentunya hal ini harus dapat dibedakan dengan sebagian dari tradisi jawa yang terdapat puasa mutih. Untuk puasa ayyamul bidh ini sendiri di kerjakannya selama tiga hari, yaitu pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan Qomariyyah dalam kalender Hijriah. Menurut keterangan di dalam kitab Umdatul Qari’ Syarhu Shahihil Bukhari, mengenai sejarah ibadah puasa ayyamul bidh itu berkaitan dengan kisah Nabi Adam yang dimana diturunkan langsung oleh Allah SWT untuk menetap di bumi.

Allah SWT kemudian memberikan wahyu kepada Nabi Adam untuk mengerjakan puasa pada ayyamul bidh (hari-hari putih) :. “Berpuasalah engkau pada hari-hari putih (ayyamul bidh).’ Lantas Nabi Adam AS pun melakukan dan mengerjakan perintah dari Allah SWT dengan berpuasa pada hari pertama, maka setelah melakukan puasanya tersebut anggota tubuh yang tadinya hitam maka di sepertiga anggota tubuhnya berubah menjadi putih. Ketika beliau mengerjakan puasa untuk kedua harinya, sepertiga anggota tubuhnya yang lain menjadi putih.

Dan Nabi Adam pun melanjutkan puasanya sampai tiga hai, pada hari ketiga ini sepertiga anggota badannya yang lain juga menjadi putih.”. Oleh karena itulah, Anda diperbolehkan untuk menggabungkan niat puasa ketika ingin menjalankan kedua ibadah sunnah ini.

“Jika seseorang berpuasa enam hari di bulan Syawal, gugur darinya tuntutan puasa ayyamul bidh.

Hukum Puasa Ayyamul Bidh di Hari Tasyrik, Apakah Dilarang

Bagaimana Hukumnya Puasa Ayyamul Bidh. Hukum Puasa Ayyamul Bidh di Hari Tasyrik, Apakah Dilarang

Bagaimana hukum berpuasa sunah ayyamul bidh di hari tasyrik, apakah dilarang atau justru diperbolehkan? “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Rasulullah SAW sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah (ayyamul bidh) baik di rumah maupun dalam berpergia.” (HR an-Nasa’i dengna sanad hasan). Karena bertepatan dengan hari tasyrik, banyak umat muslim yang bertanya-tanya mengenai hukum puasa ayyamul bidh pada bulan Juli 2022, apakah dilarang? Baca Juga: Rekomendasi Menu Makanan Spesial untuk Hari Raya Iduladha Besok.

Dikutip dari situs konsultasi tentang Islam, Konsultasisyariah.com, para ulama mengatakan bahwa puasa hari tasyrik dilarang, kecuali bagi orang yang melakukan haji tamattu’ dan tidak memiliki hewan yang disembelih sebagai hadyu menurut pendapat Imam Malik, dan Imam as-Syafii dalam qoul qadim. Dan bukan syarat puasa 3 hari tiap bulan harus dilakukan di ayyamul bidh,” terang Dewan Pembina Konsultasisyariah.com, Ustaz Ammi Nur Bait.

Apa Hukum Puasa Ayyamul Bidh Bertepatan Hari Tasyrik 13

Bagaimana Hukumnya Puasa Ayyamul Bidh. Apa Hukum Puasa Ayyamul Bidh Bertepatan Hari Tasyrik 13

Terdapat amalan sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam setelah memperingati Hari Raya Idul Adha, yaitu puasa Ayyamul Bidh. "Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah).". Rasulullah menjelaskan pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh selama tiga hari di bulan Dzulhijjah. Pada saat itu, Rasulullah melarang untuk berpuasa umat Islam sebagaimana dikisahkan oleh Abu Hurairah RA dalam suatu hadits.

Diceritakan, Rasulullah SAW mengutus Abdullah bin Hudzafah untuk berkeliling kota Mina dan menyeru:. "Janganlah kalian puasa pada hari-hari ini (hari tasyrik) karena hari-hai itu merupakan hari-hari untuk makan, minum, dan dzikir kepada Allah Azza wa Jalla.".

Lantas bagaimana hukum puasa Ayyamul Bidh yang bertepatan dengan hari tasyrik? Sementara itu menurut empat imam besar mahzab, puasa pada hari tasyrik disamakan dengan larangan seperti halnya berpuasa pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

5 Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Muharram, Kenali

Bagaimana Hukumnya Puasa Ayyamul Bidh. 5 Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Muharram, Kenali

Sejatinya terdapat pendapat para ulama yang membolehkan puasa ayyamul bidh pada tanggal 14, 15, dan 16, sebab masih terhitung sebagai 3 hari di pertengahan bulan. Mengenai dasar hukum puasa ayyamul bidh, termasuk dalam ibadah sunnah, menurut jumhur ulama.

Hal ini diambil dari hadis Nabi Muhammad SAW mengenai anjuran berpuasa di setiap tengah bulan. Ibnu Milhan Al Qoisiy dari ayahnya ia berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).". Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Dikutip dari kitab Bulughul Maram karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani, sementara itu menurut pendapat Malikiah, sunnah berpuasa 3 hari setiap bulan dan makruh mengkhususkan hari-hari (13, 14, 15) bidh. Supaya orang-orang awam tak menganggapnya sebagai suatu kewajiban yang diambil dari kebiasaan Rasulullah.

Puasa Ayyamul Bidh Hanya Sehari, Apa Boleh? Begini Menurut

Bagaimana Hukumnya Puasa Ayyamul Bidh. Puasa Ayyamul Bidh Hanya Sehari, Apa Boleh? Begini Menurut

Sebagaimana diketahui, puasa Ayyamul Bidh dilakukan selama tiga hari pada setiap pertengahan bulan. Jika berhalangan pada besok maupun lusa, apakah boleh puasa Ayyamul Bidh hanya dilakukan hari ini?

Jawaban boleh tidaknya puasa ayyamul bidh hanya sehari ini berdasarkan sebuah hadist. Apabila anda berniat untuk melaksanakan puasa Ayyamul Bidh selama 3 hari penuh sesuai anjuran dari Rasulullah SAW namun terhalang untuk melaksanakannya dalam 3 hari penuh maka ia tetap dapat menjalankan pahala puasa yang telah dijalani. Allah SWT berfirman, “Barangsiapa membawa amal yang baik, Maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya….” (QS: Al-An’am:160).

Seperti yang tertulis dalam hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu berikut ini. Rasullullah meriwayatkan tiga nasihat yang Ia tak akan pernah tinggalkannya hingga mati, pertama puasa tiga hari tiap bulannya, mengerjakan salat dhuha dan mengerjakan salat witir sebelum tidur.

Artinya: "Saya niat berpuasa besok pada (ayyamul bidh) hari-hari putih sunnah karena Allah Ta'ala.”.

Related Posts

Leave a reply