Apakah Setan Ada Saat Bulan Puasa. Anggapan mengenai dibelenggunya setan selama bulan ramadan ini datang dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Peenjelasan pertama, hadist tersebut bisa dimakni secara bahasa bahwa setan memang benar-benar dibelenggu sehingga godaan keada manusia selama bulan Ramadhan pun lebih sedikit dibanding bulan-bulan lainnya. Makna kedua adalah secara kontekstual, yaitu ketika bulan Ramdan pintu surga dibuka, Allah membuka selapang-lapangnya amal ibadah manusia. Di sisi lain, pintu neraka ditutup untuk mencegah kemaksiatan dan perbuatan dosa. Dalam pengertian lainnya adalah, setan terbelenggu karena di bulan Ramadan, para pelaku perbuatan maksiat menjadi taat kepada Allah dan menjauhkan diri dari hawa nafsunya. Disadur dari NU Online yang ditulis oleh Mahbub Ma’afi Ramdlan dengan artikel berjudul "Ini Penjelasan Utuh Setan Dibelenggu pada Bulan Ramadhan".
KABAR BANTEN - Ramadan merupakan bulan istimewa bagi umat muslim, selain karena seluruh amal akan dilipatgandakan, Ramadan juga menjadikan setan tak ada atau dibelenggu. Kita mungkin sering mendengar atau bahkan membaca literasi yang menjelaskan bahwa pada Ramadan, seluruh isi bumi bebas dari setan.
“Ketika masuk bulan suci Ramadan, maka setan-setan dibelenggu, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup,” (HR Bukhari dan Muslim). Baca Juga: Membaca Alquran di Mushaf atau di Handphone pada Bulan Ramadan, Siapa yang Paling Unggul?
Dalam video unggahan Instagram @adihidayatofficial, melalui ig tv, Ustadz Adi Hidayat atau UAH pernah menjelaskan pemahaman tentang hadits tersebut.
Pernyataan itu memang sesuai dengan bunyi hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari Yahya bin Ayyub, Qutaibah, dan Ibnu Hajar. "Jika bulan Ramadan datang, maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu," ujar Nabi dalam hadits yang bisa dijamin kesahihannya.
Baca Juga: Didi Kempot dan 5 Seleb Ini Meninggal Dunia di Bulan Ramadan. Jika berdasarkan kitab Al-Halimi yang dikutip Badruddin Al-Aini dalam Umdatul Qari, hadist ini bermakna setan senantiasa mencuri informasi dari langit.
Ia berpendapat setan dibelenggu tidak bisa menggoda manusia, jika orang tersebut menjalankan syarat, rukun, dan adabnya di bulan Ramadan. Ada juga berpendapat, ini karena setan dibelenggu hanya sebagian saja tidak seluruhnya.
Karena makna hadits ini hanya membatasi ruang gerak setan dan jin jahat.
Hadits ini diriwayatkan Imam Muslim dari Yahya bin Ayyub, Qutaibah, dan Ibnu Hajar. Pertanyaannya, mengapa di bulan Ramadhan masih banyak saja manusia yang maksiat dan mengumbar syahwat? Secara harfiah kata “shaffada” bermakna “mengikat”, “membelengu”, termasuk membelenggu dengan belenggu besi, seperti yang disebutkan Ibnu Hajar. Al-Halimi yang dikutip oleh Badruddin Al-Aini dalam ‘Umdatul Qari mengatakan, mungkin saja hadits ini bermakna bahwa setan senantiasa mencuri-curi dengar informasi langit. Namun, pada bulan suci Ramadhan, mereka tidak dapat melakukan hal itu karena dibelenggu, termasuk menggoda manusia. Walhasil, menurut Abu Muhammad penulis Kitab ‘Umdatul Qari, mengapa kemaksiatan masih merebak pada bulan Ramadhan walau setan dibelenggu?
Jawabannya setan terbelenggu pada bulan itu bagi orang-orang berpuasa yang menjaga syarat, rukun, dan adabnya. Ada pula yang menafsirkan ungkapan hadits ini sebagai kiasan, seperti Abu ‘Umar Yusuf Al-Qurthubi.
Maknanya, wallahu a‘lam, Allah senantiasa menjaga kaum Muslimin yang taat di bulan Ramadhan dari godaan setan sehingga mereka mampu menghindari kemaksiatan. Dengan demikian, pengertian setan dibelenggu dalam hadits tadi tidak dapat dimaknai sepenuhnya secara harfiah.
Menurut ahli Metaphysicist, Haryo Tali Jiwo, persepsi masyarakat tentang dibelenggu atau dipenjarakannya setan selama bulan ramadan adalah mitos belaka. Justru sebaliknya, ketika bulan ramadan para setan ini bertugas untuk menguji keimanan seseorang yang berpuasa.
“Kalau godaan setan di bulan puasa itu banyak, justru itu adalah tingkat uji cobanya keimanan seseorang khususnya umat muslim di bulan puasa ini,” tutur Haryo Tali Jiwo, kepada Okezone beberapa waktu lalu. Lebih lanjut Haryo menjelaskan bahwa fenomena setan dibelenggu bermula dari mitos yang berkembang dalam kehidupan anak kecil. Tapi kalau dari sisi godaan setan, di bulan ramadan ini justru lebih banyak untuk menggoda manusia,” tambahnya. Sebagaimana diketahui Ustadz Marwan bin Musa selaku dewan pembina Konsultasi Syariah pernah memberikan pendapatnya mengenai hal ini.
Sering juga dijelaskan, kemuliaan di bulan Ramadhan ditandai dengan dibelenggunya setan dan dibukanya pintu surga serta ditutupnya pintu neraka. Tribunnews.com, melansir dari harakah.id, dalam memaknai kalimat hadis yang menyatakan “setan dibelenggu di bulan Ramadhan”, para ulama memiliki beberapa pendapat. Gaung yang sering terdengar saat Ramadhan tiba adalah sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa pada bulan nan suci ini pintu-pintu surga dibuka dan setan-setan dibelenggu.
Tapi mengapa maksiat masih saja bertebaran pada bulan Ramadhan dari tahun ke tahun?? Apa maksud dari setan dibelenggu ini?
Ungkapan yang bisa dibilang selalu nge-hits saat bulan Ramadhan ini berasal dari sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah Ra. Dari Abu Hurairah Ra bahwasanya Rasulullah Saw bersabda, “Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.” (HR. Dalam Hadis tersebut dengan jelas disebutkan bahwa setan-setan pada bulan Ramadhan dibelenggu.
Namun pada kenyataannya, sering kita temui dosa-dosa yang masih saja dilakukan pada bulan nan agung ini. Bahkan, untuk menahan diri ataupun menghindari hal-hal yang dilarang-Nya pun masih terasa sulit dan berat.
1079, dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: "Apabila bulan Ramadhan tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.". Al-Hafidz Ibnu Hajar seraya menukil dari Al-Hulaimy: " Kemungkinan maksudnya adalah para setan tidak bersungguh-sungguh menggoda kaum muslimin, sebagaimana yang mereka lakukan di bulan lainnya, karena kesibukan (manusia beribadah).
(Atau) yang dimaksud para setan (yang dibelenggu) adalah sebagian dari mereka, yaitu dari jenis pembangkang di antara mereka, (atau yang dimaksud) dibelenggu adalah dibelenggu dengan puasa yang berfungsi menekan dorongan syahwat, atau dengan bacaan Al-Quran dan zikir. Berikut ini 10 jenis setan yang dibelenggu pada bulan Ramadhan:.
Zalitun (anak Iblis), pakar dalam hal menggoda manusia ke arah sifat membazir dan bakhil. Wathiin, pendorong manusia berprasangka buruk dan putus asa terhadap Allah.
A'awan, yang ditugaskan khas dalam menggoda raja / pemimpin besar supaya bersikap sombong dan takabur serta zalim terhadap rakyatnya. **Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? **Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.
Selama ini banyak pandangan atau anggapan yang terus berkembang sejak lama hingga sekarang, salah satunya tentang setan diikat saat Ramadan. Bahwasanya saat Ramadan datang, itu pintu surga dibuka, setan-setan diikat, dan seterusnya.
Ada ulama yang memahami itu secara hakiki, ada juga memahami itu sebagai simbol saja," ujar Ibnu Kharish, Lc.,M.Hum alias Ustaz Ahong dalam acara Komuji Jakarta, baru-baru ini. Itu kan biasa mengintip rahasia Allah," ujar Ahong.
"Itu kata salah satu ulama yang memahaminya secara hakiki," imbuhnya. "Artinya, di bulan Ramadan ini kemaksiatan, perbuatan-perbuatan dosa itu berkurang karena saking banyaknya kebaikan, seakan-akan setan itu diikat sehingga keberadaannya tidak tampak," ujar Ahong.