Apakah Boleh Buka Puasa Langsung Makan Nasi. Jika tidak dilakukan dengan benar, alih-alih sehat, kamu justru akan memicu sejumlah masalah kesehatan pada tubuh. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan pada sistem pencernaan, terkait saat berpuasa seseorang tidak makan dan minum selama hampir 14 jam.

Makan berat saat puasa seperti mengonsumsi nasi, dapat memicu kenaikan kadar gula, yang berakibat tubuh menjadi lemas. Anjuran buka puasa yang baik seharusnya mengonsumsi makanan ringan atau takjil terlebih dulu, tetapi jangan berlebihan.

Bukan hanya mengonsumsi makan berat saat buka puasa saja, berikut ini beberapa hal lainnya yang tidak boleh dilakukan:. Minum air dingin saat berbuka puasa bukan hal yang tidak mungkin dapat memicu gangguan pencernaan, terutama bagi pengidap penyakit maag. Pada pengidap penyakit lambung, paparan capsaicin dalam jumlah kecil saja mampu memicu sakit di perut. Itulah alasan makan berat saat buka puasa harus dihindari, beserta beberapa hal lain yang tidak boleh dilakukan.

Langsung Makan Nasi Saat Berbuka Puasa, Boleh atau Tidak Sih?

Apakah Boleh Buka Puasa Langsung Makan Nasi. Langsung Makan Nasi Saat Berbuka Puasa, Boleh atau Tidak Sih?

- Begitu bedug maghrib berkumandang, sebagian orang memilih langsung makan dengan nasi ketika berbuka puasa. "Tapi kalau bisa dikasih tahu, ya jangan langsung dipolke (bahasa Jawa: sebanyak-banyaknya)," katanya.Mengapa begitu?

"Mengembalikan cadangan yang kosong itu tadi dengan minum manis atau makan sesuatu yang karbohidratnya sederhana, sehingga bisa langsung diubah menjadi energi seperti teh atau kurma," urainya kepadaNamun Retno mengingatkan, takjil pun sifatnya hanya membatalkan, sehingga baiknya juga tidak mengonsumsi takjil dalam jumlah besar. Langsung makan nasi ketika berbuka dikatakan dr Andry akan mengakibatkan naiknya gula darah secara drastis.

Udah gitu darah lari ke saluran cerna untuk menyerap makanan, akibatnya otak kekurangan oksigen dan glukosa, jadi pada waktu Tarawihnya ngantuk," terangnya.Untuk berbuka, idealnya adalah teh manis yang mengandung gula komponen, yakni glukosa dan fruktosa. "Glukosa karena dia perlu naikin sedikit supaya ada tenaga untuk shalat Tarawih, tapi fruktosanya naik belakangan jadi dia masih kuat dan gula darahnya nggak turun sampai habis Tarawih," kata dr Andry.Hal yang sama juga berlaku untuk kurma. Menurut dr Andry, pisang merupakan sumber kalium, magnesium dan karbohidrat sehingga kandungan kalorinya cukup tinggi.

Di pisang itu juga ada zat-zat yang membuat kita tenang karena dia mirip serotonin, dan ada zat yang mengurangi fungsi pencernaan karena belum waktunya makan, dengan kata lain menjaga ketersediaan energi sampai makan malam," paparnya.Barulah setelah shalat Tarawih, makan berat boleh dilaksanakan. Tetapi ia juga mengingatkan, makan yang terlalu malam juga harus diantisipasi karena bisa menaikkan berat badan, apalagi aktivitas di malam hari cenderung berkurang.Oleh karena itu yang baik adalah mengurangi kalorinya.

Jadi puasa itu kesempatan untuk kita ngurangin kalori," pungkasnya.Baca juga: Jangan Kalap Makan dan Minum Kalau Tak Mau Badan Terasa Lemas Usai Berbuka.

Buka Puasa Jangan Langsung Makan Nasi, Ternyata Harus Tunggu

Meski merasa lapar dan haus setelah seharian berpuasa, ternyata kita tidak boleh sembarangan mengonsumsi makanan, lo. Baca Juga: Bukan Dapat Manfaat, Berlebihan Minum Air Lemon Justru Datangkan 4 Masalah Ini, Salah Satunya Asam Lambung. Ketika sedang berpuasa, ini artinya tubuh dan sistem pencernaan tidak menerima makanan maupun minuman selama lebih dari 12 jam.

Dokter Grace mengatakan, kalau kita langsung berbuka puasa dengan makan nasi, hal ini bisa menyebabkan sistem pencernaan, seperti lambung dan usus menjadi kaget. Baca Juga: Mulai dari Pisang Hingga Putih Telur, Inilah 7 Makanan yang Bisa Menetralkan Asam Lambung saat Puasa.

Bolehkah Langsung Santap Nasi Ketika Buka Puasa?

Apakah Boleh Buka Puasa Langsung Makan Nasi. Bolehkah Langsung Santap Nasi Ketika Buka Puasa?

Hampir sebagian besar masyarakat Indonesia menyantap nasi saat berbuka puasa. Hal ini memang tidak asing lagi karena kebanyakan dari mereka merasa sangat lapar berat setelah seharian berpuasa dan ingin segera mengisi perut dengan menyantap nasi yang bisa membuat mereka kenyang.

Lantas sebenarnya boleh tidak kita langsung menyantap nasi ketika berbuka puasa? Ajaran Islam memang menganjurkan kamu untuk berbuka dengan yang manis karena setelah seharian berpuasa, kadar gula dalam darah akan menurun dan cadangan energi sudah menipis sehingga kamu harus meningkatkannya kembali dengan menyantap sesuatu yang manis agar bisa diubah langsung menjadi gula darah dan energi. Bukan berarti kamu tidak boleh langsung menyantap nasi saat berbuka, tapi setidaknya kamu makan satu buah kurma atau minum teh manis terlebih dahulu agar gula darah bisa naik secara perlahan. Tapi dengan syarat porsi yang disantap jangan berlebihan.

Ini bertujuan untuk mencegah kamu terkena gangguan pencernaan karena ketika makan nasi dalam jumlah banyak setelah seharian berpuasa, otomatis lambung akan kaget sehingga pencernaan akan terganggu. Ditambah lagi, nasi merupakan jenis karbohidrat yang memiliki kadar gula kelewat tinggi sehingga kalau terlalu banyak disantap langsung saat buka puasa, kamu bisa cepat lemas dan mengantuk ketika shalat Tarawih.

Apakah Buka Puasa Boleh Langsung Makan Nasi? Ini Penjelasannya

Apakah Boleh Buka Puasa Langsung Makan Nasi. Apakah Buka Puasa Boleh Langsung Makan Nasi? Ini Penjelasannya

Ketika perut kosong dan langsung diberi asupan makanan yang sangat banyak, maka bisa berdampak kurang baik buat kesehatan. Jika langsung dipaksa mencerna makanan berat secara tiba-tiba, tentu malah akan menimbulkan gangguan pencernaan seperti sakit perut dan mual.

Selain itu, waktu setengah jam tersebut dirasa cukup untuk mempersiapkan lambung dan pencernaanmu dalam menerima asupan makanan berat seperti nasi. Mayoritas pakar kesehatan dan pangan memang mengamini bahwa idealnya buka puasa itu jangan langsung makan nasi yang berat. Peningkatan insulin yang berlebihan akan mengakibatkan penurunan kadar gula darah secara sangat drastis, sehingga timbul gejala lemas serta pusing. Saat berbuka puasa tentu paling nikmat untuk langsung meneguk ragam minuman dingin yang pastinya terasa segar di tenggorokan.

Langsung minum air dingin saat organ pencernaan kosong lebih dari 12 jam bisa membuatnya kaget dan menimbulkan konstraksi lambung.

Buka Puasa Langsung Makan Nasi? Begini Kata Dokter

Apakah Boleh Buka Puasa Langsung Makan Nasi. Buka Puasa Langsung Makan Nasi? Begini Kata Dokter

Bagi tim makanan ringan, biasanya mereka batalkan puasa dengan makan kurma, kue, gorengan, atau minuman saja. Nantinya makanan utama baru disantap setelah salat Isya atau tarawih. dr. Adrian tidak menyarankan makan nasi saat buka puasa karena bisa memicu masalah lambung hingga gula darah.

Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur dr. Adrian tidak menyarankan makan nasi saat buka puasa karena bisa memicu masalah lambung hingga gula darah. Kedua, alasan sebaiknya buka puasa tidak langsung makan berat adalah gula darah bisa meningkat drastis.

Menurut dr. Adrian, berbuka dengan menyantap makanan manis boleh-boleh saja, tetapi kalau asupannya berlebihan, metabolisme gula darah dalam tubuh bisa terganggu. Dokter yang aktif memberikan edukasi kesehatan ini juga menyarankan konsumsi takjil dan makanan ringan saat buka puasa.

"Kemudian selang 30 menit atau 1 jam, baru kita makan dengan porsi yang lebih besar," tutupnya.

Alasan harus Makan Nasi Saat Buka Puasa selama Ramadan

Apakah Boleh Buka Puasa Langsung Makan Nasi. Alasan harus Makan Nasi Saat Buka Puasa selama Ramadan

Fimela.com, Jakarta Nasi mungkin sudah menjadi makanan utama setiap hari untuk orang Indonesia. Sudah bukan hal mengejutkan jika orang mengatakan belum makan jika tak makan nasi.

Sepenting itu makan nasi dalam kehidupan banyak orang, meski banyak penelitian yang menyarankan mengurangi konsumsi nasi putih karena bisa menggemukkan. Tentu saja, dalam kadar cukup, nasi tak akan memberikan efek merugikan untuk tubuh.

Apalagi selama Ramadan, Sahabat Fimela justru perlu makan nasi putih. Karena sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sports Sciences menemukan bahwa makanan kaya karbohidrat yang mengandung indeks glikemik (glukosa) tinggi lebih mudah diubah menjadi energi dan menyediakan karbohidrat untuk sintesis glikogen otot.

Related Posts

Leave a reply