Infak Harta Akan Dilipatkan Sebanyak. “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.
1 butir benih menjadi 700 biji. Itulah janji Allah Ta’ala. Tiada yang mustahil bagi Allah untuk membalas derma hamba-Nya bahkan hingga 700 kali lipat.
Allah melipatgandakan ganjaran bagi orang yang mengeluarkan harta di jalan-Nya. "....Dan Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa saja yang dikehendaki. Syekh Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi menafsirkan tentang Surah Al-Baqarah 261, bahwa berdasarkan sebuah hadis diterangkan amal itu ada enam macam dan manusia ada empat macam.
Barangsiapa melakukan kebaikan apa saja ia akan memperoleh pahala 10 kali lipat. Dan barangsiapa membelanjakan hartanya dijalan Allah ia akan memperoleh pahala 700 kali lipat dari setiap harta yang dibelanjakannya. Syekh Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi mengatakan jenis manusia ada empat macam. Syekh Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi menerangkan, rusaknya dan miskinnya amalan di dunia menyebabkan seseorang tidak memperoleh apa pun di akhirat kelak sehingga orang seperti itu rugi dunia dan rugi akhirat.
Abu Hurairoh r.a. meriwayatkan Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa bersedekah satu biji kurma dengan syarat dari harta yang halal bukan dari harta yang haram karena Allah subhanahu wa ta'ala, maka Allah SWT akan memelihara sedekah itu sebagaimana kalian melihat anak kuda kalian sehingga sedekah itu akan menjadi besar seperti gunung.". Dalam hadits yang lain disebutkan barangsiapa menginfakkan satu biji kurma di jalan Allah SWT, Allah SWT akan meningkatkan pahalanya sehingga akan lebih besar dari Gunung Uhud.
Jawaban:. d.700 kali. Penjelasan:. Siapa saja yang menginfakkan hartanya dalam kebaikan –khususnya jihad fi sabilillah- dari harta yang halal dan hanya mencari ridha Allah, maka Allah akan lipat gandakan pahala dan balasan untuknya.
1 kebaikan menjadi sepuluh sampai 700 kali lipatnya. Bahkan sampai jumlah tak terbatas.
Ini sesuai kondisi orang berinfak, niat dan kebutuhannya. (Disarikan dari Tafsir Al-Sa’di).
Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir menjelaskan, “Ini merupakan perumpamaan yang Allah buat untuk menggambarkan pelipatgandaan pahala bagi orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah dan mencari keridhaan-Nya. Dalam Surat Al-Baqarah Ayat 261 ini, balasan sedekah bukan dilipatgandakan 700 Kali Lipat.
Namun dalam ayat ini, Allah berkata bahwa sebuah biji yang ditanam didalam tanah bisa tumbuh dan berkembang menjadi 700 biji. Tanah sebagai ciptaan Allah bisa melipatgandakan biji menjadi 700 kali lipat. Buya Hamka menjelaskan, yakni sedekah yang ikhlas, bukan riya’.
Maka, rugilah ketika datangnya bulan ini jika dilakukan hanya dengan sia-sia saja. Nabi besar Muhammad SAW telah mencontohkan kepada seluruh umatnya bagaimana hal yang sunah untuk dilakukan semasa hidupnya. Seperti dalam bulan Ramadhan ini Nabi Muhammad SAW telah mencontohkan kepada umatnya apa saja amalan sunah yang dapat dilakukan pada bulan suci Ramadhan, salah satunya dalah membaca Al-qur’an.Ketahuilah, bahawa Al-qur’an pertama kali di turunkan pada bulan Rahamdhan.
Tentunya tak heran jika Rasulullah SAW sering membaca Al-qur’an pada bulan ini. Insya Allah dengan melakukan hal ini maka kita akan menjadi insan yang berkah. Membuat target juga untuk menghatam al-qur’an sesungguhnya amalan yang sungguh luar biasa pahalanya. Keistimewaan lain lagi dalam membaca al-qur’an adalah ketika sesorang mendaptkan masalah ekonomi, hokum, keluarga, pendidikan, pasangan, ilmu pengetahuan, dan lain sebaginya.
Mendapatkan pahala yang berlipat ganda Menjauh dari godaan setan Lebih mengetahui apa saja yang terdapat dalam kandungan al-qur’an Membuat hati tenang Membangun pikiran positif.
Kita katakan, keyakinan ini (memastikan balasan 10x lipat dari harta semisal) adalah pemahaman yang keliru karena beberapa poin berikut:. Orang yang beribadah dengan niat murni untuk mencari dunia, maka ia tidak akan mendapatkan pahala apa-apa. Orang yang beribadah untuk mencari kenikmatan dunia diancam dengan keras oleh Allah dalam Al-Qur’an. Kedua, orang yang bersedekah 100% karena mencari balasan dunia semata seperti mengharapkan kekayaan, ketenaran, kedudukan, dan lainnya. Makna ini jelas sekali termaktub dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,. Selain itu, jumhur ulama mufassirin menafsirkan surat Al-An’am ayat 160 bahwa makna al-hasanah adalah kalimat laa ilaaha illallah.
Sehingga orang yang mengucapkan kalimat laa ilaaha illallah dan menjalankan konsekuensinya akan diganjar 10x lipat berupa keimanan. Andaikan seseorang bersedekah niatnya yang dominan adalah untuk mencari wajah Allah Ta’ala, namun juga ia berharap diberikan dunia atas sebab sedekahnya tersebut, maka ini telah kita bahas bahwa hukumnya boleh, namun mengurangi pahalanya.
Kami juga tidak mengetahui ada di antara salafus shalih yang mengamalkan demikian, bahwa ada salafus shalih yang jika menginginkan sesuatu dari dunia, maka ia akan sedekah 1/10 nya untuk mendapatkan sesuatu tersebut. 🔍 Biografi Imam Nawawi, Hadits Tentang Beriman Kepada Malaikat, Kaidah Fikih, Cerita Dakwah Nabi Muhammad, Ponpes Bin Baz.
Kasih sayang Allah itu ditunjukkan bahwa ketika kita menginfakkan satu harta di jalan-Nya, balasannya tidak hanya setimpal (satu saja) melainkan akan dibalas sebanyak 700 kali lipat. Masalullaziina yunfiquuna amwaalahum fii sabiilillaahi kamasali habbatin ambatat sab'a sanaabila fii kulli sumbulatim mi'atu habbah, wallaahu yudaa'ifu limay yasyaa', wallaahu waasi'un 'aliim. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.
Prof. Dr. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menjelaskan bahwa ayat di atas merupakan penekanan Allah Swt kepada orang-orang yang memiliki harta agar bersedekah dengan ikhlas di jalan Allah. Sedekah di jalan Allah itu bisa berupa membangun sekolah, kesehatan, jalan raya, membantu korban bencana alam dan lain sebagainya untuk kepentingan umum. Beliau juga menambahkan bahwa diksi 'masalu' dalam awal ayat tersebut merupakan kata yang sangat mengagumkan karena mendorong manusia agar memperbanyak bersedekah. Terkait dengan penyebutan nominal angka dalam ayat di atas, Prof. Dr. Quraish Shihab mengatakan bahwa hal itu bukan berarti membatasi kekuasaan Allah. Adapun asbabun nuzul (sebab-sebab turunnya ayat) ini adalah berkaitan dengan kejadian yang dialami sahabat Usman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf. Oleh sebab itu, turunlah ayat di atas yang menegaskan bahwa Allah Swt adalah Zat yang Maha Kaya Raya sehingga kita umat Islam tidak perlu khawatir harta yang kita sedekahkan akan habis.
Nah, mulai dari sekarang mari kita memperbanyak bersedekah karena selain dijanjikan balasan 700 kali lipat oleh Allah, sedekah juga dapat membersihkan harta dan jiwa kita dari sifat rakus.