Penipuan Dana Hibah Dari Arab. Portal resmi pemerintah UEA rutin memperbarui daftar organisasi amal yang terdaftar. REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Kepolisian dan Kejaksaan Uni Emirat Arab (UEA) memperingatkan warganya tentang penggalangan dana atau kegiatan sumbangan amal palsu yang biasanya marak menjelang Ramadhan.

Polisi bahkan menggunakan kampanye online dan papan reklame untuk imbauan ini. Di UEA, orang hanya dapat menyumbang ke badan amal dan organisasi yang disetujui pemerintah. Siapa pun yang menyumbang ke badan amal yang tidak terdaftar atau penggalangan dana online dapat menghadapi hukuman tiga tahun penjara dan denda hingga Rp 1,9 miliar. Jangan membuat pekerjaan penipu mudah," kata polisi dan jaksa federal Dubai yang mempublikasikan peringatan itu di pesan media sosial, dilansir di The National News, Senin (4/4).

Amal dan membantu mereka yang kurang beruntung adalah bagian besar dari Ramadhan. Portal resmi pemerintah UEA secara rutin memperbarui daftar organisasi amal yang terdaftar.

Sebelum berdonasi, penting untuk memeriksa apakah badan amal tersebut berlisensi dan memiliki nomor izin dari Otoritas Umum Urusan dan Wakaf Islam di tingkat nasional atau Departemen Urusan dan Kegiatan Amal Islam di tingkat Dubai.

Jangan Tergoda! Inilah 5 Ciri Penipuan Berkedok Pesugihan Uang

Penipuan Dana Hibah Dari Arab. Jangan Tergoda! Inilah 5 Ciri Penipuan Berkedok Pesugihan Uang

MAPAY BANDUNG – Tidak hanya lewat sosial media, penipuan berkedok pesugihan uang gaib atau dana hibah juga biasa ditawarkan lewat SMS. Banyak yang tergoda untuk melakukan pesugihan uang gaib dengan janji tanpa tumbal hingga dana yang didapat berkali-kali lipat.

Tidak tanggung-tanggung, pelaku penipuan pesugihan uang gaib meyakinkan korbannya dengan berbagai testimoni hingga website yang terpercaya. Tak heran, curhatan korban penipuan pesugihan uang gaib maupun dana hibah dapat dibaca di berbagai unggahan sosial media. Ritual pesugihan uang gaib atau dana hibah terdengar menjanjikan bagi mereka yang tengah terlilit hutang hingga terkena kesulitan hidup.

Bukannya mendapat solusi dari masalah finansial, mengikuti ritual pesugihan uang gaib membuat korban semakin terpuruk. Ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga. Baca Juga: Tak Hanya Pesugihan, Berikut Ini Kegunaan Tali Pocong yang Dilarang Agama Kata Ahli Spiritual.

Dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Ahmad KRB pada Sabtu 22 Januari 2022, berikut ini 5 ciri penipuan berkedok pesugihan uang gaib maupun dana hibah yang perlu diwaspadai.

MARAK INFO DANA HIBAH; PENIPUAN ATAU SUNGGUHAN

Penipuan Dana Hibah Dari Arab. MARAK INFO DANA HIBAH; PENIPUAN ATAU SUNGGUHAN

Pasalnya, sudah beberapa kali membuka blog hasil temuan ‘Googling’, yang katanya menyediakan dana hibah, ujung-ujungnya malah minta duit ke kita. Cuma, dalam hati harus saya akui, pembuat konten blog ini sungguh cerdas & paham benar psiko-sosial orang Indonesia kebanyakan. (Ya, termasuk saya juga sih..) Orang-orang dengan harapan besar bagaikan membentangkan mimpi inilah yang jadi sasaran empuk mereka. Saya pernah mentest dua kali, niatnya mencoba saja, betul tidak mereka ini penyedia kredit.

seperti kata Andre Taulany : “lo – gue – end!” Tiap email dari mereka tak lagi saya buka. Ada juga blog atau website yang jujur, namun ternyata persyaratan untuk mencairkan dana tersebut sungguh tak mudah.

Karena para pendonatur tentunya tak ingin salah sasaran dan administrasi bisa direkayasa sedemikian rupa. Ada lagi pengelola blog berisi informasi adanya dana hibah plus sumbernya, yang siap memberikan info lengkap pada kita. Ya, saya juga positive thinking ajalah, siapa tahu mereka meminta uang ‘tebusan’ tersebut untuk membiayai lembaga-lembaga sosial atau apalah. Namun yang jelas, Insya Allah bisa digunakan untuk membangun sebuah masjid atau sekolahan di Indonesia ini,” tutur sang dermawan.

315 Sekolah Swasta di Jabar Diduga Jadi Korban Penipuan Dana

Penipuan Dana Hibah Dari Arab. 315 Sekolah Swasta di Jabar Diduga Jadi Korban Penipuan Dana

- Sebanyak 315 sekolah swasta di Jabar diduga menjadi korban penipuan dua orang pelaku yang mengaku sebagai koordinator dana hibah Pemprov Jabar untuk pembangunan ruang kelas baru (RKB) tahun anggaran 2013. "Saat itu Chaeru dan Adi datang ke sekolah memberikan undangan untuk Bimtek (bimbingan teknis)," katanya kepada wartawan disela-sela melaporkan ke SPKT Polda Jabar, Senin (19/5/2014).Ia mengungkapkan, dirinya sendiri melaporkan ke Polda Jabar mewakili beberapa kepala sekolah di Tasikmalaya yang menjadi korban penipuan.Elan menjelaskan, memang seperti biasanya jika ada program-program atau bantuan apapun, seperti hibah pembangunan RKB pasti dilaksanakan Bimtek. Saat itu Chaeru memberikan undangan Bimtek dari provinsi Jabar dengan lampiran sekolah-sekolah yang mendapatkan bantuan dana hibah pembangunan dua lokal RKB.

Belum lagi yang tidak tercatat, jadi setiap sekolah bisa diperkirakan memberi Rp 30 juta," ungkapnya.Elan menyebutkan, saat itu pihak sekolah bisa percaya terhadap Chaeru Cs lantaran saat ke sekolah selain mengaku sebagai konsultan Pemprov Jabar, dia juga membawa surat undangan bimtek dari Pemprov yang ditandatangani langsung oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan lengkap dengan stempel Pemprov.Selain itu, katanya, dalam surat undangan tersebut juga dilampirkan sekolah-sekolah yang menerima dana hibah pembangunan dua lokal RKB dengan satu lokal RKB senilai Rp 140 juta. Bahkan, masih dalam surat undangan itu tercantum juga syarat-syarat yang harus dipenuhi, misalnya rancangan bangun dan anggaran pembangunan.Namun, Elan menambahkan, hingga waktu pencairan yang dijanjikan yakni Januar 2014 hingga sekarang belum juga cair. "Terakhir dia bilang dana akan cair setelah Pileg 2014," tambahnya.Maknya, Elan beserta tujuh kepala sekolah lainnya yang merasa ditipu oleh pelaku melaporkan permasalahan ini ke Mapolda Jabar. Bahkan setelah berkomunikasi dengan kepala sekolah di daerah lain, mereka juga sama tertipu cuma beda koordinatornya.

Bahkan kita tahu dari Adi (teman Haeru) ada 315 sekolah yang ikut ini," bebernya.Diitanya apakah transaksi pemberian uang dilakukan di sekolah, Elan mengaku saat perjanjian dilakukan di Kota Baru Parahyangan. "Saat laporan kita juga membawa beberapa bukti, yakni surat undangan dari pemprov yang ditandatangani gubernur beserta daftar sekolah penerima bantuan dan bukti-bukti transfer dan kuitansi penyerahaan uang," tandasnya yang mengaku menjalani pemeriksaan hingga pukul 03.00 atau Senin (19/5/2014) dinihari.Sementara itu Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul membenarkan adanya laporan tentang kasus dugaan penipuan tersebut.

Related Posts

Leave a reply