Hikmah Dan Manfaat Shadaqah Hibah Dan Hadiah Adalah. 2 Berusaha menanamkan pada setiap diri sifat amanah, dan menghadirkan ke dalam hati besarnya dosa yang akan ditanggung oleh orang yang tidak menunaikan amanah. Dalam hat ini, peran agama memiliki pengaruh sangat besar, yaitu dengan penanaman akhlak yang mulia.
1 Jika ingin membersihkan penyakit masyarakat ini, hendakah memulai dari mereka sendiri. 2 Bekerjasama dengan para da’i untuk menghidupkan ruh tauhid dan keimanan kepada Allah swt. 3 Jika mengangkat seorang pejabat atau pegawai, hendaklah mengacu kepada dua syarat, yaitu keahlian, dan amanah. Jika kurang salh satu dari dua syarat tersebut, tak mustahil terjadi kerusakan. 4 Semua pejabat pemerintah seharusnya mencari penasihat dan bithanah orang dekat yang shalih, yang menganjurkannya untuk berbuat baik, dan mencegahnya dari berbuat buruk. bersabda: ةبهتهِّيممب ن م ههع ه عتفهدمههتهوه ب ك رلهلَا ب ه ههض ه غه ئ ت ههفبط م تتله ةهقهدههص ل لَا ن ل إب ءبومس ل لَا Artinya: “Sesungguhnya sedekah itu dapat memadamkan murka Tuhan dan menghindarkan diri dari mati su’ul khatimah.” H.R.
Nabi Saw bersabda: َىل ص ِيبهنلَا نأ ههنع ههللَا ِيهضر ةريره ِيبأ نع دَاههبعلَا حبصي موي نم َام : لَاق ملسو هِّيلع هللَا طعأ مهللَا : َامهدحأ لوقِّيف نلزني نَاكلم لإ هِّيف َاةكههسمم طههعأ مهللَا : رخْلَا لوقيو ِ، َاةفلخ َاقفنم َاةفلت . Dapat membantu meringankan beban orang lain Sebagai makhluk sosial sudah sepatutnya kita saling membantu dengan memberikan apa yang kita miliki kepada orang-orang yang membutuhkan.
Sebagai Obat penyakit Sabda Nabi saw: ةبقهدهص ل لَابب م م ك ت َاض ه رممه َاوموتَاده Artinya: “Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” HR. Dodi heran mengapa menjelang lebaran, ayahnya memberikan THR kepada sopir pribadinya? Rani bersemangat membatu ibunya memberikan bingkisan sembako untuk faqir miskin di lingkungannya. Kedermawanan Utsman bin Affan Kisah ini terjadi pada zaman pemerintahan Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq.
Jalan keluar apa yang engkau berikan?” Khalifah Abu Bakar menjawab,“Tenanglah bersabarlah dan kembalilah kalian ke rumah masing-masing. Utsman bin Affan memiliki kafilah dagangan yang sedang datang dari Syam dan besok, nsya Allah akan sampai di Madinah. “Juallah barang dagangan yang engkau bawa dari Syam itu kepada kami. Kamu tentu tahu orang-orang sangat memerlukannya,” jawab seorang pedagang mewakili teman-temannya.“Dengan senang hati. “Bisakah kalian menambahnya?”“Baik, empat dirham, bagaimana?” “Bisakah ditambah lagi?” “Lima dirham”“Ah masih kurang, bisa ditambah lagi?” desak Utsman bin Affan. Apakah kalian berani lebih dari sepuluh dirham?”“Tidak” jawab para pedagang spontan.“Kalau begitu, saksikanlah, aku bersaksi kepada Allah bahwa aku menyedekahkan semua barang dagangan dan makanan yang aku bawa dari Syam kepada seluruh fakir miskin dan penduduk Madinah yang membutuhkan.
Ini semua aku sedekahkan karena Allah semata,” ucap Utsman mantap. Sedekah ialah pemberian sesuatu kepada seseorang yang membutuhkan, semata-mata hanya mengharap ridha Allah swt.
Sekilas memang sangat tipis perbedaan tersebut, sehingga memerlukan pembelajaran yang mendalam untuk memahaminya. Artinya, ketiga jenis transaksi ini memang pemberian yang tidak mengharap imbalan, melainkan dengan pahala. Maka dari itulah, bersama-sama melalui artikel ini, kita mencari letak yang membedakan antara ketiganya . Jika kita ambil makna, arti yang tersirat adalah membantu orang lain, baik dari segi keuangan atau kebahagiaan.
Tentunya ini selaras dengan apa yang menjadi perintah Allah SWT dalam sebuah hadits. Apabila membantu orang lain akan memperoleh pahala yang besar dan mendapatkan imbalan berkali lipat, yakni Allah mengatasi kesulitannya di dunia maupun akhirat kelak. Dengan demikian, kita bisa menemukan hakikat dari sebuah istilah, barulah kemudian menarik perbedaan-perbedaan untuk kesimpulan. Perbedaan yang pertama bisa kita lihat dari arti mendalam dalam ketiga istilah itu sendiri.
Seperti firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 103 yang artinya, “Angkatlah zakat dari harta-harta mereka. Kendati sama-sama untuk meraih pahala, tujuan yang paling mendasar dari sedekah, hibah dan hadiah ini masih terlihat perbedaannya. Tujuan dari sedekah adalah untuk mencari ridha Allah SWT semata, tidak ada harapan lain kecuali pahala.
Memang masih bersifat keduniaan pula, namun dasar tujuannya lebih ke penghargaan untuk penerima atau apresiasi dari orang yang melakukannya. Sedangkan hibah dan hadiah mempunyai misi tersendiri untuk mengeratkan hubungan dengan manusia lain.
Pertama adalah sedekah, kerap menunjukkan sasarannya kepada fakir miskin, anak yatim, dan orang-orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Umumnya seseorang akan memberikan hadiah kepada orang yang dikenalnya saja, itu pun jika ada peristiwa atau ungkapan rasa kasih sayangnya. Perbedaan sedekah, hibah, dan hadiah juga tampak jika kita bandingkan sisi bentuk pemberiannya. Sementara pemberian hibah, lebih berpusat pada barang yang tidak bergerak, seperti rumah atau perabotannya.
Namun untuk pemberian sedekah, tidak ada istilah tata cara atau prosedur yang harus kita ikuti. Perbedaan sedekah, hibah dan hadiah juga bisa kita lihat dari segi keabsahan suatu pemberian.
Artinya ketiga istilah ini mempunyai syarat tersendiri untuk bisa menuai sah dan tidaknya. Indikator perbedaan sedekah, hibah dan hadiah selanjutnya bisa kita tinjau dari hukum pelaksanaan ketiga akad tersebut.
Apabila ketika pemberian mengandung unsur hibah, maka harus ada transaksi dengan format yang jelas. Kitab tersebut juga memberikan kesimpulan bahwasanya transaksi adalah hibah jika tidak mengandung maksud apapun dan pelaksanaannya melalui akad. Terkait dengan hadiah, niat utamanya hanyalah sebagai bentuk penghargaan serta tanpa adanya format serah terima dalam pelaksanaannya.
Sedangkan jika pemberian dengan niat memperoleh pahala dan pemenuhan kebutuhan hidup, maka yang demikian itu merupakan tindakan sedekah. Sehingga perbedaan ketiganya yang paling mencolok adalah dari sudut tujuan dan maksud pemberi.
Pembahasan ini masih mengutip dari penjabaran Syekh Abu Bakar Syatha’ dalam kitabnya yang bertajuk I’anah al-Thalibin tadi.
Salah satu amalan dalam ajaran Islam ini sangat diutamakan karena merupakan perilaku untuk membantu orang lain.