Apa Itu Dana Hibah Pariwisata. “Ini merupakan bagian dari perlindungan sosial yang ditingkatkan,” ujar Airlangga dalam Rakornas Parekraf tahun 2021, Senin (27/9) secara virtual. Airlangga menegaskan, hibah tersebut tidak hanya bisa digunakan di sektor hotel dan restoran, tetapi juga bisa digunakan di biro perjalanan wisata, pengelola destinasi, dan taman rekreasi. Baca Juga: Pelonggaran PPKM, Dafam Hotel optimistis okupansi di akhir tahun bisa tembus 70%.
Di luar itu, pemerintah juga sudah mengalokasikan dana sekitar Rp 7,67 triliun untuk mempercepat pengembangan kawasan strategi pariwisata nasional, wisata awal, dan pelatihan sumber daya manusia (SDM) di bidang pariwisata. Selain itu, ada peningkatan anggaran bantuan insentif pemerintah menjadi Rp 60 miliar.
“Sasarannya adalah 7 subsektor ekonomi kreatif, yaitu aplikasi, game developer, kriya, fesyen, kuliner, film, dan sektor pariwisata,” tambah Airlangga. Dengan adanya uluran tangan dari pemerintah tersebut, Airlangga berharap ini mampu mendongkrak pemulihan ekonomi kreatif dan pariwisata, sehingga bisa menyumbang pada pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2021.
Bansos Parekraf Terkendala dan Belum Cair di Juli, Ini Alurnya. Pemerintah masih dalam proses mencairkan bantuan sosial bagi pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif.
Juli berakhir, bantuan itu tak kunjung cair.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam “Weekly Press Briefing” secara daring, Senin (5/7), mengatakan dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa dan Pulau Bali, Kemenparekraf mengambil keputusan untuk percepatan. Ini kita lakukan percepatan, dan diselesaikan hingga bisa diterima di kuartal tiga pertengahan atau akhir. Tapi dengan adanya PPKM darurat, kami mengambil keputusan untuk percepatan," ujar Menparekraf Sandiaga. Sebab, saat ini masyarakat paling membutuhkan, sehingga dapat kita sentuh dengan program dana hibah pariwisata maupun bantuan sosial," ujarnya. Nantinya, mahasiswa politeknik pariwisata yang mampu untuk menghimpun jumlah penerima vaksin terbanyak akan diberi hadiah berupa beasiswa. Ia akan terus melakukan persiapan pembukaan Bali untuk wisatawan mancanegara.
Hal-hal yang bisa dilakukan secara daring untuk persiapan pembukaan Bali terus kita lakukan," ujarnya.
Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaporkan realisasi dana hibah pariwisata per 17 Desember 2020 mencapai Rp1,63 triliun atau 49,65 persen dari total dana sebesar Rp3,3 triliun. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno pun menegaskan program dana hibah pariwisata akan dilanjutkan pada 2021.
“Kita harapkan dana hibah pariwisata ini dapat dilanjutkan pada 2021 mengingat kita masih dalam proses pemulihan,” kata Sandiaga dalam keterangan resmi kepada wartawan, Kamis (31/12/2020). Baca Juga : Sandiaga Targetkan Kunjungan Wisman hingga 7 Juta Tahun Depan.
Sebagaimana diketahui, sektor pariwisata mendapat alokasi anggaran untuk stimulus pada 2020 yang nilainya mencapai Rp3,8 triliun. Stimulus ini terdiri atas dana hibah sebesar Rp3,3 triliun yang diberikan untuk pemulihan hotel, restoran, serta daerah yang terdampak Covid-19 dan insentif maskapai penerbangan senilai Rp430 miliar untuk memudahkan akses perjalanan wisatawan ke destinasi wisata. “Ada pula insentif tambahan sebesar Rp70 miliar untuk membangun kepercayaan dan minat pasar terhadap pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air,” lanjutnya.
Bantuan diberikan dalam rangka penambahan modal kerja untuk peningkatan kapasitas usaha, terutama untuk subsektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang mencakup kuliner, fesyen, kriya, aplikasi, pengembangan permainan, film, dan homestay. “Tahun ini dana BIP sebesar Rp25 miliar telah disalurkan ke 232 bidang usaha pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata dia.
Kemenparekraf menyiapkan Rp2,4 triliun untuk disalurkan kepada sektor yang terdampak parah sepanjang pandemi tersebut. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan penyaluran dana hibah senilai Rp2,4 triliun tersebut bertujuan mencegah kerugian yang lebih banyak serta menyelamatkan lapangan kerja di sektor pariwisata, seperti hotel dan restoran.
"Maka, langkah percepatan penyaluran dana hibah sebesar Rp2,4 triliun terus kita lakukan, dan kita upayakan agar bisa segera cair di akhir Juli ini," tulis Sandiaga dalam akun Twitter-nya seperti dikutip Bisnis, Selasa (27/7/2021). Dia menambahkan penyaluran dana hibah tersebut juga merupakan bentuk upaya agar pelaku usaha pariwisata tidak semakin tertekan akibat penerapan aturan PPKM level 4 yang berlaku hingga 2 Agustus 2021. Selanjutnya, Sandiaga mengatakan Kemenparekraf akan memastikan penyaluran dana hibah tersebut tepat sasaran dan tepat manfaat, serta menjangkau pelaku usaha sektor pariwisata yang benar-benar membutuhkan. Sebenarnya, target Kemenparekraf dalam menyalurkan hibah pariwisata bisa dibilang terlambat.
Sebab, sebelumnya Kemenparekraf mengatakan dana hibah untuk pelaku usaha sektor pariwisata diperkirakan terealisasi pada kuartal II/2021. Tahun lalu, Kemenparekraf sudah mengucurkan dana hibah untuk pelaku usaha sektor pariwisata senilai Rp3,3 triliun guna menolong pelaku usaha sektor tersebut mempertahankan pekerja serta menopang biaya operasional.
Pemerintah mengucurkan dana hibah untuk pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif Rp 3,7 triliun pada tahun ini. Penyaluran dana hibah tersebut melalui skema transfer ke daerah kepada 101 kabupaten atau kota. Selain itu, terdapat empat kriteria lainnya untuk daerah yang berhak memperoleh hibah pariwisata sebagaimana Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 46 tahun 2020. Selain memberikan bantuan melalui dana hibah, pemerintah juga menyediakan anggaran Rp 7,67 triliun tahun ini untuk mendukung pengembangan kawasan strategis pariwsiata nasional, ekologi wisata dan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata.
Jenis bantuan ini akan diberikan kepada tujuh subsektor ekonomi kreatif, antara lain aplikasi, game developer, kriya, fashion, kuliner, film, dan sektor pariwisata.