Tata Cara Dan Doa Aqiqah. Aqiqah merupakan ibadah yang dilakukan umat Muslim sebagai wujud syukur kepada Allah SWT atas kelahiran anak. Aqiqah itu disunahkan bersama atau dibarengi pencukuran rambut di usia anak 7 hari kalau punya uang.
Namun sunah aqiqah ini tidak hilang meski sudah lewat dari tujuh hari pertama sejak bayi dilahirkan. Namun ulama Syafi'i mengatakan bahwa aqiqah dapat dikerjakan kapanpun, asal anak masih belum memasuki masa balig.
Adapun tata cara mencukur harus dimulai dari sebelah kanan ke kiri, dan rambut bayi dicukur semua (gundul). Sementara itu, Bunda dan Ayah bisa mempersiapkan beberapa ucapan aqiqah untuk anak sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, yang biasanya ditulis dalam secarik kertas atau kartu ucapan dengan foto buah hati yang biasanya disertakan bersamaan dengan kotak nasi. Tiada kata paling berharga selain doa, semoga putra/putri kami menjadi anak yang saleh/salehan, berbakti kepada orang tua, dan berguna bagi bangsa.". Semoga menjadi anak yang saleh/salehan, berbakti kepada kedua orang tua, berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Semoga kelak bisa menjadi anak saleh/salehah, berbakti kepada orang tua, berguna bagi agama, masyarakat, bangsa & negara. Boten enten tembung luwih sae engkang saged diujar saliyane nyuwun berkah supoyo Ananda (nama anak) ditresnani kados engkan alim lan dikabdi kagem tiang sepuh.
Aqiqah adalah sunnah Rasul yang didefinisikan sebagai penyembelihan hewan dalam rangka penebusan seorang anak. Sebab, sebagaimana sabda Nabi saw dalam hadits riwayat Abu Dawud nomor 1522, tubuh seorang anak itu tergadaikan sampai ia diaqiqahi:. "Seorang anak tergadaikan dengan (tebusan) aqiqah yang disembelih untuknya di hari yang ke tujuh, dicukur rambut kepalanya dan diberi nama.”.
Hewan yang disembelih dalam Aqiqoh ialah dua ekor kambing bagi anak lelaki dan satu ekor kambing bagi anak perempuan. Allâhumma nûrus samâwâti wa nûrusy syamsyi wal qamari, Allâhumma sirruLlâhi nûrun nubuwwati RasuluLlâhi ShallaLlâhu ‘alaihi wasallam walhamduliLlâhi Rabbil ‘âlamin.
Allâhumma innî u’îdzuhâ bika wa dzurriyyatahâ minasy syaithânir rajîm. “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan untuk dia dan keluarganya dari setan yang terkutuk.”.
Hiasi dia dengan apa yang ada diantara kami dan makhluk-Mu, yakni akhlak mulia dan anugerah yang paling indah.
“Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.”. Menurut sabda tersebut maka para ulama telah sepakat bahwa waktu aqiqah yang paling utama adalah hari ke-7 dari awal kelahirannya.
Dan jika seorang muslim dalam kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan, maka terlepaslah kewajiban melakukan aqiqah ini. Bahkan pendapat yang mengatakan aqiqah bisa dilaksanakan saat hari ke-14 atau ke-21 pun masih rendah, yang jelas Rasulullah SAW mengajurkan kita agar menyegerakan ibadah aqiqah saat hari ke-7 agar amalan kita segera diterima Allah SWT. Sangat dianjurkan untuk memilih hewan kurban berjenis domba putih dan sehat. Dalam kondisi seperti ini, kamu dan keluarga disunnahkan pula untuk mengkonsumsi daging aqiqah.
“Mereka memberi makan orang miskin, anak yatim, dan tawanan, dengan perasaan senang”. Rasulullah juga sangat menganjurkan agar melakukan cukur rambut anak yang baru lahir pada hari ke-7 nya.
Dalam tata cara aqiqah menurut islam tidak ada hadits yang menjelaskan bahwa harus mencukur rambut anak atau tidak, yang jelas pencukuran ini harus dilakukan secara merata.
Sebelum mengenal Tata Cara Aqiqah anak perempuan yang benar, kamu perlu mengetahui hukumnya terlebih dahulu. Hukum aqiqah anak perempuan dan laki-laki merujuk pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah.
Tentang makna tergadaikan dalam hadis tersebut, pendapat para ulama adalah anak yang tidak diaqiqahkan lalu meninggal dunia, maka anak itu tidak akan memberi syafaat bagi kedua orang tuanya. Hukum aqiqah anak adalah sunah muakkad menurut jumhur ulama.
Sedangkan jika bayi dilahirkan pada waktu malam, tidak termasuk dalam hitungan. Menurut Mazhab Syafi’i, aqiqah tetap dapat dilaksanakan setelah melewati hari ke tujuh kelahiran bayi. Jika anak meninggal dunia sebelum aqiqah, Mazhab Syafi’i tetap menganjurkan aqiqah walaupun anak tersebut telah meninggal dunia sebelum hari ke tujuh.
Liputan6.com, Jakarta Tata cara aqiqah sesuai sunnah rasul tentunya harus diketahui oleh orangtua. Apalagi kelahiran sang buah hati merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh setiap orang tua.
Sebagai bentuk rasa syukur orang tua atas kelahiran anaknya ialah dengan menggelar aqiqah. Makna pertama adalah memotong rambut bayi yang baru lahir.
menurut istilah, aqiqah adalah proses pemotongan hewan ternak pada hari ke tujuh setelah bayi dilahirkan. Penyembelihan hewan ternak saat aqiqah dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (25/12/2019) tata cara aqiqah sesuai sunnah rasul yang harus dipahami umat Islam.