Arti Akikah Dalam Bahasa Arab Adalah. Apa pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah terhadap perkembangan saat ini?. Apa pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah terhadap perkembangan saat ini?.
Imam Ahmad dan Tirmidzi meriwayatkan dari Ummu Karaz Al Ka’biyah bahwa ia bertanya kepada rasulullah tentang akikah. Mungkin akan timbul pertanyaan, mengapa agama Islam membedakan antara akikah anak laki-laki dan anak perempuan, maka jawabannya adalah bahwa seorang muslim, ia berserah diri sepenuhnya pada perintah Allah SWT, meskipun ia tidak tahu hikmah akan perintah tersebut, karena akal manusia terbatas.
Seperti dalam definisi tersebut di atas, bahwa akikah adalah menyembelih kambing pada hari ketujuh semenjak kelahiran seorang anak, sebagai rasa syukur kepada Allah. Namun, sebagian ulama berpendapat bahwa akikah hanya boleh dengan menggunakan kambing saja, sesuai dalil-dalil yang datang dari Rasulullah ﷺ. Zaki Ahmad dalam bukunya "Kiat Membina Anak Sholeh" disebutkan manfaat-manfaat yang akan didapat dengan berakikah, di antaranya:[6]. Namun bila seseorang yang belum di sembelihkan hewan akikah oleh orang tuanya hingga ia besar, maka dia bisa menyembelih akikah dari dirinya sendiri, Syaikh Shalih Al Fauzan berkata: "...dan bila tidak diakikahi oleh ayahnya kemudian dia mengakikahi dirinya sendiri maka hal itu tidak apa-apa.".
Menurut para ulama, pengertian aqiqah secara etimologis ialah rambut kepala bayi yang tumbuh semenjak lahirnya. Secara istilah, makna aqiqah ada beberapa pendapat ulama, diantaranya:.
Menurut Imam Taqiyuddin Abu Bakar bin Muhammad Al-Husaini, Aqiqah adalah nama sesuatu yang disembelihkan pada hari ketujuh, yakni hari mencukur rambut kepalanya yang disebut Aqiqah dengan menyebut sesuatu yang ada hubunganya dengan nama tersebut. Menurut jumhur ulama mengartikan bahwa aqiqah yaitu menyembelih hewan pada hari ketujuh dari hari lahirnya seorang anak baik laki-laki maupun perempuan.
Menurut Abdullah Nashih Ulwan, aqiqah berarti menyembelih kambing untuk anak pada hari ketujuh kelahirannya. R. Abdul Aziz dalam bukunya Rumah Tangga Bahagia Sejahtera, mengatakan bahwa aqiqah adalah menyembelih kambing untuk menyelamati bayi yang baru lahir dan sekaligus memberikannya sebagai sedekah kepada fakir miskin. Selain pendapat ulama di atas, Rasulullah Shallallahu`alaihi Wa Sallam juga menjelaskan pengertian aqiqah dalam sabdanya :.
“Dari Samurah bin Jundab dia berkata : Rasulullah bersabda : Setiap bayi tergadai dengan aqiqahnya, disembelihkan (kambing) untuknya pada hari ke tujuh, dicukur dan diberi nama.”. [Shahih, Hadits Riwayat Abu Dawud 2838, Tirmidzi 1552, Nasa’I 7/166, Ibnu Majah 3165, Ahmad 5/7-8, 17-18, 22, Ad Darimi 2/81, dan lain-lainnya].
Memang, ada hadis riwayat Imam Muslim, bahwa Sayyidah Aisyah tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa pada sepuluh hari awal Zulhijjah. Dalam kitabnya al-Fiqh al-Islamy Wa Adillatuh (3/595), Syaikh Wahbah al-Zuhaily menjelaskan, menurut Mazhab Hanafy ibadah kurban itu hukumnya wajib.
Ketiga, hadis Rasulullah SAW menyatakan diri anak itu tergadai dengan akikahnya,disembelih pada hari ketujuh kelahirannya, dipotong rambutnya dan dibuat namanya (HR Ahmad). Dari tiga hadis di atas dapat dipahami boleh saja buat akikah anak lelaki dengan satu ekor kambing. Namun, sebagian ulama pula memahami maksud “tergadai” itu adalah kewajiban membuat akikah anak bagi orang tua yang punya kemampuan.
Di antaranya, Imam Syafi’i membolehkan orang dewasa atau lanjut usia membuat akikah untuk dirinya sendiri. Bahkan Imam Malik mengatakan, membuat akikah untuk diri sendiri setelah dewasa atau tua itu tidak dikenal di Kota Madinah. Jadi, hukum akikah anak baru lahir itu sunat dilakukan bagi orang tua yang punya kemampuan.
Realisasi Pronomina dalam Bahasa Mooi: Analisis Tipologi Morfologi. Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Pelaksanaan Akikah dan Tasmiah di Kel. Pembentukan Kata dan Istilah Baru dalam Bahasa Arab Modern.
Borrowing and loan words: The lemmatizing of newly acquired lexical items in sesotho sa leboa*. Tradisi Akikah Masyarakat Melayu Pentas Sastra Lokal “ Syair Nyanyian Anak” dalam Kajian Etnopuitika.
Pergeseran Bahasa Daerah pada Anak-anak di Kuala Tanjung Sumatra Utara. Request and Politeness Strategy by Native Dayanese at OKU South Sumatra Indonesia.
Analisis Tuturan Direktif dan Nilai Budaya pada Buku Al ‘Arabiyah Bayna Yadayka.
Akikah sendiri diambil dari bahasa arab, yaitu Al qat’u yang memiliki arti memotong. Sehingga dalam proses akikah akan dilakukan dua hal ini yaitu menyembelih hewan ternak dan dilanjutkan memotong rambut anak. Akikah bisa diibaratkan sebagai bentuk ibadah agar semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam Agama Islam sendiri, ada beberapa dalil yang menjelaskan mengenai hukum melaksanakan akikah.
Seperti pada hadis Rasulullah yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Abu Dawud, dan Tirmidzi dimana berbunyi. “Aqiqah dilaksanakan karena kelahiran bayi, maka sembelihlah hewan dan hilangkanlah semua gangguan darinya.” (Shahih Hadits Riwayat Bukhari). Melihat dari dalil akikah tersebut, para ulama memberikan pendapat jika anak yang tidak dilakukan aqiqah, maka ketika anak tersebut meninggal dunia tidak bisa memberikan syafaat kepada kedua orang tuanya. Beberapa ulama mewajibkan aqiqah kepada anak, namun ada sebagian lainnya yang berpendapat jika hukum melaksanakan akikah adalah sunnah muakad. Dijelaskan jika waktu pelaksanaan akikah terbaik adalah ketika hari ketujuh setelah anak lahir. Akan tetapi jika pada hari tersebut, orang tua juga belum mampu melaksanakan akikah.