Walimatul Aqiqah Atau Tasyakuran Aqiqah. Aqiqah bukanlah ibadah yang bisa dilakukan dengan sembarangan, sebab ada syarat dan rukun aqiqah yang harus dipenuhi. Salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan pada saat prosesi aqiqah adalah doa.

Bacaan Doa Aqiqah Dan Artinya. Contoh kumpulan doa aqiqah mulai dari menyembelih hewan, mencukur rambut bayi hingga proses pemberian nama akan kami rangkum seperti berikut ini.

Doa saat menyembelih hewan aqiqah di atas memiliki arti: “Dengan menyebut nama Allah, Allah yang Maha Besar, Ya Allah dari Engkau dan untuk Engkau| Ya Allah terimalah dariku inilah aqiqahnya (menyebutkan nama yang diaqiqahi). Kebiasaan saat aqiqah yang selalu dilakukan adalah prosesi mencukur rambut bayi lalu memberinya nama. Sedangkan arti walimatul aqiqah secara lengkap adalah mengadakan penyembelihan kambing, memotong rambut bayi serta pemberian nama.

Untuk itu doa walimah aqiqah berikut ini berisi pujian terhadap Allah dan Rasulnya serta doa mohon perlindungan. Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang selalu penyayang sangat penyayang, Atas Nabi besar Muhammad SAW, dan atas keluarganya juga para sahabatnya.

Contoh kumpulan doa aqiqah di atas dipanjatkan ketika walimah aqiqah berlangsung. Dalam hadits memang disebutkan untuk aqiqah anak usia 7 hari. Setelah prosesi penyembelihan kambing, memotong rambut bayi serta memberikan nama yang baik untuk anak. Jasa Aqiqah Haji Andi kini tidak hanya berada di Kediri tapi juga Nganjuk, Tulungagung dan Blitar.

Walimatul Tasmiyah Dan Aqiqah

Walimatul Aqiqah Atau Tasyakuran Aqiqah. Walimatul Tasmiyah Dan Aqiqah

Walimatul Tasmiyah Dan Aqiqah- Bagi setiap keluarga kehadiran seorang anak merupakan sebuah karunia yang tidak ternilai harganya dari Allah Subhanahu Wata'ala. Dalam ajaran agama Islam, seorang anak wajib untuk diberikan nama pada hari ke tujuh dari kelahirannya. "Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari kelahirannya, diberi nama dan dicukur rambutnya" (HR. Namun demikian, ada sebagian ulama yang memperbolehkan untuk memberikan nama sebelum hari ketujuh, berdasarkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan dari shahabat Abu Musa Al Asy’ari, dimana dia berkata : “Dilahirkan untukku seorang anak maka aku membawanya kepada Nabi SAW maka beliau memberinya nama Ibrahim” (HR. Beberapa Nama - Nama Yang Utama. Dalam memberikan sebuah nama kepada seorang anak, dianjurkan dan disunnahkan untuk memilihkan nama-nama yang paling dicintai oleh Allah Subhananhu Wata'ala atau nama yang mengandung arti kebaikan.

"Sesungguhnya nama yang paling dicintai Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman”. Menurut pendapat Al Allamah Ibnu Hazm, "Ulama telah sepakat mengangap baik semua nama yang disandarkan kepada nama Allah seperti Abdullah dan Abdurrahman dan yang semisalnya" (Lihat Tuhfatul Wadud :80). Ada beberapa nama yang dilarang untuk di berikan kepada seorang anak sebagaimana yang disebutkan dalam hadits-hadits shahih. Dan termasuk dalam hal ini yang dilarang adalah memberikan nama dengan nama-nama Al-Qur’an atau nama surahnya seperti Toha, Yaasiin atau Haamiim, dan diharamkan pula menggunakan nama-nama Allah yang khusus bagi-Nya.

Berkata Imam An Nawawi, '…..demikian pula (haram) memakai nama dengan nama-nama Allah Ta’ala yang khusus seperti Ar Rahman, Al Quddus, Al Muhaimin, Khalikul Khalk dan semisalnya” (Lihat Syarhu Shahih Muslim 14:368). Rasulullah SAW telah bersabda, "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Ajda" (adalah nama) Syaithan" (HR.

Rasulullah SAW telah bersabda, "Gifar" (pengampunan) semoga Allah mengampuninya, "Aslam" (keselamatan) semoga Allah memberinya keselamatan dan "Usayyah" (pengkhianat) semoga Allah dan Rasul-Nya mengkhianatinya".(HR. Berkata Imam At Thabari, "Tidak boleh memberikan nama dengan nama yang jelek maknanya, tidak pula nama yang mengandung tazkiyah (pensucian diri) bagi yang diberi nama dan tidak boleh pula dengan nama yang bermakna celaan".

Karena itulah kemudian Rasulullah SAW mengganti nama yang jelek dengan nama yang baik. Jika seorang anak terlanjur diberikan sebuah nama yang memiliki arti yang jelek maka disunnahkan untuk mengganti nama yang jelek tersebut dengan nama yang mengandung arti kebaikan. Dan pada hadits yang lainnya diriwayatkan bahwasanya telah datang sekelompok orang menemui Rasulullah SAW dan satu diantara mereka bernama "Ashram", kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Siapakah nama anda?".

Bahkan dalam hal ini Imam Al Bukhari membuat satu bab untuk hadits ini yang dia namakan "Bab Kunyah untuk anak kecil dan sebelum seseorang memiliki anak". Boleh seseorang yang punya anak berkunyah dengan nama lain selain nama anak-anaknya. Abu Bakar Ash Shiddiq berkunyah dengan Abu Bakar padahal tidak ada anaknya yang bernama Bakar dan Umar ibnul Khattab berkunyah dengan Abu Hafsh padahal tidak ada putranya yang bernama Hafsh.

Larangan berkunyah dengan Abul Qasim ini dikhususkan kepada orang yang menggunakan nama "Muhammad", berdasarkan sabda Rasulullah SAW, "Pakailah nama dengan namaku dan janganlah kalian berkunyah dengan kunyahku" (HR. Al Bukhari dan Muslim). Dan Nabi-Mu, Muhammad saw memerintahkan kami supaya membaguskan nama. Ya Allah Tuhan kami!

Semoga kami lahir diatas dasar (fondasi) fitrah Islam, kalimat ikhlas, agamanya Nabi Muhammad SAW (Islam), dan agamanya bapak kami Nabi Ibrahim, dalam keadaan hanif (lurus) lagi muslim (selalu tunduk kepada perintah Allah) dan tidak tergolong musyrik". Tasmiyah (memberi nama bayi) boleh dilakukan di hari pertama seperti yang sudah di uraikan di atas, akan tetapi disunnahkan agae dilakukan pada hari ketujuh dari kelahiran anak tersebut bersamaan dengan pelaksanaan aqiqah. Dengan demikian Walimatul Tasmiyah bisa dilakukan tanpa di barengi dengan aqiqah, namun akan lebih baik jika acara walimatul tasmiyah di selenggarakan bersamaan dengan pelaksanaan aqiqah tersebut. Nabi bersabda dalam sebuah hadits sahih yang di riwayatkan oleh Abu Dawud, yaitu:.

Kemudian bisa juga ditambahkan dengan doa sebagai berikut :Artinya: Yang paling utama menyembelih aqiqah pada hari ketujuh kelahiran.

Related Posts

Leave a reply