Tata Cara Pelaksanaan Aqiqah Anak Perempuan. Hukum aqiqah anak perempuan dan laki-laki merujuk pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah. Dalam tata cara aqiqah sesuai sunah Rasulullah, waktu terbaik untuk melaksanakan aqiqah adalah di hari ke-7 setelah kelahiran bayi.
Seperti yang sudah diterangkan dengan jelas pada hadis yang diriwayatkan Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah sebelumnya. Namun ada juga sebagian yang menggunakan tata cara waktu aqiqah pada hari ke-14 atau ke-21 hari setelah kelahiran bayi.
Aqiqah merupakan ibadah yang dilakukan umat Muslim sebagai wujud syukur kepada Allah SWT atas kelahiran anak. Aqiqah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ini hukum melaksanakannya sesuai dengan pendapat mayoritas ulama seperti Imam Malik, Imam Syafi'i, dan Imam Ahmad adalah sunah muakkad atau diutamakan bagi orang yang mampu.
Dengan begitu, orang mampu dianjurkan untuk dapat melaksanakannya sesuai waktu yang telah ditetapkan. Ustaz Buya Yahya pun mengatakan bahwa hukum aqiqah tidak wajib, tapi sunah muakkad.
Menurut pendapat ulama Hambali, jika aqiqah tidak bisa dilaksanakan pada hari ke tujuh, maka dapat dilaksanakan pada hari ke-14 dan ke-21. "Aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh, ke-14, atau ke-21.". Jika anak sudah memasuki masa tersebut, maka tanggung jawab aqiqah pada orang tua pun menjadi gugur, dan anak dapat melakukannya untuk diri sendiri. Jika mampu, hewan yang disembelih untuk aqiqah anak laki-laki berjumlah dua ekor.
Dalam proses aqiqah juga dilakukan pemberian nama sambil mencukur rambut anak, Bunda. Setelah itu, memberikan nama bayi dan berilah nama yang baik untuk buah hati. Menyembelih hewan aqiqah. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan cara yang baik kepada tiap-tiap segala sesuatu. Sementara itu, doa yang dibaca saat menyembelih hewan aqiqah, yaitu:. Ya Allah, dari dan untuk-Mu.
Ya Allah, terimalah dari kami. Setelah tata cara itu dilakukan, terakhir adalah makan bersama atau membagikan daging aqiqah. Dalam ucapan tersebut disematkan ucapan syukur kepada Allah, nama bayi dan tanggal lahir, serta doa untuk buah hati.
Tiada kata paling berharga selain doa, semoga putra/putri kami menjadi anak yang saleh/salehan, berbakti kepada orang tua, dan berguna bagi bangsa.". Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga bisa melaksanakan aqiqah putra/puti kami: (nama dan tanggal aqiqah). Semoga Allah SWT menjadikannya anak salah/salehan, berbakti kepada orang tua dan bermanfaat bagi agama dan bangsa.
Alhamdulillah telah lahir anak kedua kami tercinta (nama anak) pada (tanggal lahir anak). Tiada kata terindah selain doa restu semoga anak kami menjadi anak yang saleh/salehah, berbakti kepada orang tua, berguna bagi agama dan bangsa.".
"Aqiqah anak kami yang pertama. (Nama anak dan tanggal lahir).
Alhamdulillah atas berkat rahmat dan ridha Allah SWT telah lahir anak kami yang pertama dan kami beri nama (nama anak dan tanggal lahir). Tengadah jemari kehadirat Allah SWT, Ucapan syukur atas pertolongan-Nya sehingga lahir dengan selamat anak kami yang pertama pada hari (tanggal lahir).
Dalam menuntun titian hidup kami sebagai amanah-Nya untuk dibesarkan dan dibina dengan besar hati pula kami beri nama (nama anak). "Alhamdulillah Aqiqah anak kami: (nama anak dan tanggal lahir).
Amin Ya Robbal Alamin.".
Maka penting bagi para orang tua yang memiliki buah hati mengenal tata cara aqiqah secara islami terlebih lagi untuk anak perempuan yang sesuai sunnah. Hal ini penting agar dapat menghindari hal-hal yang tidak perlu atau tidak sesuai syariat islam itu sendiri.
Kata ini memiliki dua makna atau pengertian. Makan pertama adalah memotong rambut pada bayi yang telah lahir.
Adapun sembelihanya hanya ditujukan kepada Allah semata, sedangkan daging hewan ternak adalah untuk makanan bersama keluarga dna kerabat sebagai rasa syukur. Hukum aqiqah itu sendiri bagi anak perempuan dan laki-laki kita dapat merujuk pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah.
Dalam hal ini kita perlu merujuk kepada pemahaman para ulama, yang maknanya adalah jika anak itu tidak diaqiqahkan lalu meninggal dunia, maka anak itu tidak dapat memberi syafaat bagi kedua orang tuanya. Tata Cara Aqiqah Anak Perempuan dan Anak Laki-Laki Sesuai Sunnah.
Berikut Tata Cara Aqiqah Anak Perempuan dan Laki-Laki sesuai Sunnah. Namun pada masa ini menyembelih kambing untuk aqiqah adalah hal yang merepotkan karena itu banyak yang menggunakan alternatif dengan membeli masakan kambing yang sudah siap digunakan untuk acara aqiqah anak.
Sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud. Tidak mengapa bagi kalian apakah ia kambing jantan atau betina’.” (HR. Adapun syarat kambing yang akan disemelih untuk aqiqah anak perempuan dan laki-laki ini sama dengan syarat hewan kurban.
Yang artinya: ” Dengan nama Allah serta dengan Allah, Aqiqah ini dari fulan bin fulan, dagingnya dengan dagingnya, tulangnya dengan tulangnya. Kemudian mencukur rambut milik bayi yang baru lahir dan memberi nama yang bagus kepadanya. Dalam tata cara aqiqah menurut islam, orang tua memberi nama yang terbaik kepada anak yang baru lahir.
Persiapan Aqiqah untuk Anak. Makna pertama adalah memotong rambut bayi yang baru lahir, sedangkan makna kedua adalah memotong atau melakukan penyembelihan hewan. Adapun pendapat beberapa ulama mengartikan aqiqah adalah sebagai proses mencukur rambut bayi yang baru lahir saat hari ke-7, 14, atau 21 setelah kelahirannya. Menurut Islam, ketentuan aqiqah adalah sebagai berikut:.
Hewan yang disembelih saat aqiqah adalah kambing. Hadis ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam kitab al-Irwa' no. Dari Aisyah dia berkata, "Rasulullah bersabda: Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing,” (HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah). Akan tetapi, ada sebagian yang menggunakan tata cara waktu pada hari ke-14 atau 21 setelah kelahiran bayi.
Yakni 2 ekor kambing untuk anak laki-laki dan 1 ekor kambing untuk anak perempuan. Untuk jumlah kambing yang disembelih saat aqiqah sudah disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan Abu Daud:.
Sebelum melakukan penyembelihan kambing, disunahkan juga untuk membaca doa. Tata cara aqiqah selanjutnya adalah memasak daging kambing yang disembelih pada saat aqiqah.
Pendapat pertama mengatakan sebaiknya daging hewan aqiqah dimasak terlebih dahulu lalu dibagikan. "Dianjurkan untuk tidak membagikan daging hewan aqiqah dalam keadaan mentah, akan tetapi dimasak terlebih dahulu kemudian diantarkan kepada orang fakir dengan nampan," (Imam Al-Baghawi dalam kitab Atahzib). Sedangkan menurut hadis yang diriwayatkan al-Bayhaqi, daging aqiqah sebaiknya dimasak terlebih dahulu baru dibagikan. Tata cara aqiqah membagikan daging aqiqah ini hampir sama dengan daging kurban, hanya saja dimasak terlebih dahulu.
Tata cara keempat dalam pelaksanaan aqiqah adalah mencukur rambut dan memberikan nama kepada bayi yang baru lahir. Memberikan nama yang baik serta mencukur rambut bayi hukumnya adalah sunah.
Ketentuan aqiqah selanjutnya adalah memberikan doa kepada anak yang sedang menjalankan aqiqah.
“Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.”. Menurut sabda tersebut maka para ulama telah sepakat bahwa waktu aqiqah yang paling utama adalah hari ke-7 dari awal kelahirannya. Dan jika seorang muslim dalam kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan, maka terlepaslah kewajiban melakukan aqiqah ini. Bahkan pendapat yang mengatakan aqiqah bisa dilaksanakan saat hari ke-14 atau ke-21 pun masih rendah, yang jelas Rasulullah SAW mengajurkan kita agar menyegerakan ibadah aqiqah saat hari ke-7 agar amalan kita segera diterima Allah SWT. Dalam kondisi seperti ini, kamu dan keluarga disunnahkan pula untuk mengkonsumsi daging aqiqah. “Mereka memberi makan orang miskin, anak yatim, dan tawanan, dengan perasaan senang”.
Rasulullah juga sangat menganjurkan agar melakukan cukur rambut anak yang baru lahir pada hari ke-7 nya.