Tata Cara Aqiqah Di Masa Pandemi. Ada satu cerita yang sangat menarik, 1449 tahun yang lalu. Artinya ialah, rumah atau tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Adalah Abdul Muthallib, kakek Rasulullah SAW. Orang-orang Makkah yang sedang berada di sekitar Ka’bah saling bergumam.
“Mengapa Abdul Muthallib memberi nama yang aneh kepada cucunya”, gumam yang satu kepada yang lain. “Sungguh aku belum pernah mendengar nama orang Quraisy seperti nama cucu Abdul Muthallib ini”, sahut yang lain.
Dalam bahasa aslinya, ketiga nama Nabi SAW. Dalam hal ini Nabi Muhammad SAW.
Saya katakan kepada ibu itu, silakan aqiqahi diri sendiri. Silakan pilih hewan kambing yang usianya di atas dua tahun.
Karena situasi pandemi Covid-19, saya dan istri saya Hj. Ismawaty tidak memungkinkan untuk menghadiri upacara tasmiyah dan aqiqah cucu kelima tersebut. Akhirnya disepakati, upacara pemberian nama dilakukan secara virtual dari Banjarmasin, untuk cucu perempuan yang berada di Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Jikalau dieja dengan tulisan aslinya, maka tulisannya menjadi begini “فَاطِمَةُ الزَّهْرَاءِ كَرِيْمَةْ”. Di akhir upacara yang sakral itu, saya selaku kakek dari Fatimah Az-Zahra Karimah, berpesan kepada kedua orang tuanya.
Janganlah sekali-kali kita tunjukkan wajah masam dan cemberut, apalagi rasa hasad dan iri dengki dengan kebahagiaan orang lain. Ketiga, ajarkan kepada Fatimah Az-Zahra Karimah sikap dan perilaku empati dan ikut merasakan kesedihan dan penderitaan yang dialami oleh orang lain. Terlebih-lebih lagi di era pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, gemarkan dia berdonasi dan tunjukkan rasa empati kepada sesama.
VIVA – Pandemi COVID-19 buat banyak orang melakukan penyesuaian tidak terkecuali melakukan aqiqah. Menurut owner Riyadh Aqiqah, Ardian Karunia, hukum membagikan aqiah ke panti asuhan tetap sah hukumnya. Menurutnya, menyalurkan aqiqah ke panti asuhan atau panti sosial, sama dengan memberi kebahagiaan kepada anak yatim piatu.
Malah ini momentum terbaik untuk berbagi khususnya makanan siap saji atau matang," kata Dr. Mauidlotun Nisa, Lc., M.Hum., atau akrab disapa dengan Ustazah Nisa kepada.
Dengan begitu, bisnis mereka bisa tetap bertahan di masa pandemi Covid-19 ini. "Riyadh Aqiqah bisa bertahan karena sudah menggunakan pola ternak modern, yang mana itu menekan biaya operasional," kata owner Riyadh Aqiqah, Ardian Karunia dalam keterangan tertulis, Selasa (29/9).
SOLOK SELATAN, HARIANHALUAN.COM - Ditengah wabah Covid-19 yang melanda mungkin saja sebagian orangtua ingin menunaikan niat untuk Akikah anaknya. Akikah didalam ajaran Islam merupakan ajakan terhadap orang tua atas kelahiran anaknya dengan cara menyembelih hewan Domba atau Kambing, untuk dimasak dan dibagikan kepada tetangga serta anak yatim (dhuafa). Sekarang, anda tidak perlu khawatir karena di era digitalisasi informasi saat ini, niat itu bisa terlaksana tanpa melibatkan orang banyak.
Kemudian, imbuhnya, juga berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja, khususnya kaum Ibu rumah tangga menjadi pekerja masak.
Aqiqah merupakan ibadah yang dilakukan umat Muslim sebagai wujud syukur kepada Allah SWT atas kelahiran anak. Aqiqah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ini hukum melaksanakannya sesuai dengan pendapat mayoritas ulama seperti Imam Malik, Imam Syafi'i, dan Imam Ahmad adalah sunah muakkad atau diutamakan bagi orang yang mampu. Dengan begitu, orang mampu dianjurkan untuk dapat melaksanakannya sesuai waktu yang telah ditetapkan. Ustaz Buya Yahya pun mengatakan bahwa hukum aqiqah tidak wajib, tapi sunah muakkad. Menurut pendapat ulama Hambali, jika aqiqah tidak bisa dilaksanakan pada hari ke tujuh, maka dapat dilaksanakan pada hari ke-14 dan ke-21. "Aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh, ke-14, atau ke-21.".
Jika anak sudah memasuki masa tersebut, maka tanggung jawab aqiqah pada orang tua pun menjadi gugur, dan anak dapat melakukannya untuk diri sendiri. Jika mampu, hewan yang disembelih untuk aqiqah anak laki-laki berjumlah dua ekor. Dalam proses aqiqah juga dilakukan pemberian nama sambil mencukur rambut anak, Bunda. Setelah itu, memberikan nama bayi dan berilah nama yang baik untuk buah hati. Menyembelih hewan aqiqah. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan cara yang baik kepada tiap-tiap segala sesuatu.
Sementara itu, doa yang dibaca saat menyembelih hewan aqiqah, yaitu:. Ya Allah, dari dan untuk-Mu. Ya Allah, terimalah dari kami. Setelah tata cara itu dilakukan, terakhir adalah makan bersama atau membagikan daging aqiqah. Dalam ucapan tersebut disematkan ucapan syukur kepada Allah, nama bayi dan tanggal lahir, serta doa untuk buah hati. Tiada kata paling berharga selain doa, semoga putra/putri kami menjadi anak yang saleh/salehan, berbakti kepada orang tua, dan berguna bagi bangsa.".
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga bisa melaksanakan aqiqah putra/puti kami: (nama dan tanggal aqiqah). Semoga Allah SWT menjadikannya anak salah/salehan, berbakti kepada orang tua dan bermanfaat bagi agama dan bangsa. Alhamdulillah telah lahir anak kedua kami tercinta (nama anak) pada (tanggal lahir anak).
Tiada kata terindah selain doa restu semoga anak kami menjadi anak yang saleh/salehah, berbakti kepada orang tua, berguna bagi agama dan bangsa.". "Aqiqah anak kami yang pertama. (Nama anak dan tanggal lahir). Alhamdulillah atas berkat rahmat dan ridha Allah SWT telah lahir anak kami yang pertama dan kami beri nama (nama anak dan tanggal lahir). Tengadah jemari kehadirat Allah SWT, Ucapan syukur atas pertolongan-Nya sehingga lahir dengan selamat anak kami yang pertama pada hari (tanggal lahir). Dalam menuntun titian hidup kami sebagai amanah-Nya untuk dibesarkan dan dibina dengan besar hati pula kami beri nama (nama anak).
"Alhamdulillah Aqiqah anak kami: (nama anak dan tanggal lahir). Amin Ya Robbal Alamin.".
Salah satu indikator terjadinya stunting pada anak bisa diukur melalui tinggi tubuh yang tidak mencapai 48 Cm dan kurang dari 2,5 Kg. Rendahnya asupan makanan bergizi yang kaya akan vitamin dan sumber protein hewani merupakan salah satu faktor terjadinya stunting.
Program Aqiqah Berbagi bertujuan untuk menjangkau seluruh daerah rawan stunting di Indonesia dengan cara disalurkan langsung kepada para penerima manfaat yang membutuhkan. Selain itu juga diharapkan bisa membantu keluarga yang hendak melaksanakan ibadah aqiqah dengan praktis, penuh manfaat, dan tepat sasaran,” kata Syahid Hasan.
Idul Adha di masa pandemi Covid-19, bagaimana pelaksanaan kurban? Menjelang hari raya Idul Adha, masyarakat Muslim kembali diingatkan agar mematuhi protokol kesehatan, tidak hanya dalam salat berjamaah yang dianjutkan dilakukan di rumah, terutama di wilayah zona merah, namun juga saat penyembelihan hewan kurban.
Sumber gambar, Fajar Sodiq Keterangan gambar, Pedagang hewan kurban diminta mengoptimalkan penjualan secara daring di masa pandemi. Hari raya Idul Adha 1441 Hijriah, yang jatuh pada akhir Juli, akan berbeda dari biasanya karena pandemi.
Pelaksanaan kurban harus menyesuaikan dengan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Menurut panduan itu, pedagang hewan kurban harus mengoptimalkan penjualan secara daring.
Sumber gambar, Noni Arni Keterangan gambar, Sejumlah pedagang hewan ternak mengatakan pesanan untuk hewan kurban menurun karena orang-orang tidak bisa berkurban setelah keuangan mereka terdampak pandemi Covid-19. Selain itu, tahun ini pengkurban tidak akan diizinkan menyembelih hewan kurbannya sendiri, dan penyembelihan hewan dilakukan secara tertutup.
Sumber gambar, Noni Arni Keterangan gambar, Pemerintah tempat penjualan hewan kurban menerapkan protokol pencegahan Covid-19, termasuk penjarakan fisik, namun hal itu tidak mudah diterapkan di pasar hewan. Ma'i, pedagang hewan kurban di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, juga menyiapkan protokol kesehatan untuk penyembelihan.
"Kalau yang sudah terbiasa dengan pemotongan hewan kurban yang higienis, sebenarnya enggak melalui panduan ini pun kita melakukan itu... hanya bedanya saat ini ada cuci tangan dan pakai sabun. Jadi itu harus diatur jangan sampai antrean itu enggak ada jarak," ujarnya.
Dalam pernyataan tertulis, Direktorat Jenderal Perternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian mengatakan: "Pembinaan dan pengawasan pemotongan hewan kurban dilakukan oleh dinas yang membidangi fungsi kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bekerjasama dengan instasi terkait, seperti dinas kesehatan, dinas yang membidangi keagamaan, dan TNI/Polri...". Keterangan gambar, Sejumlah pedagang hewan kurban mengatakan permintaan menurun karena banyak pelanggan setia mereka kehilangan pekerjaan karena pandemi. Sementara itu, sejumlah pedagang hewan ternak melaporkan berkurangnya pesanan hewan kurban untuk hari raya Idul Adha tahun ini.
Sekarang kan kayaknya enggak pada kurban, [karena] sebagian besar ada yang di-PHK," ujarnya kepada BBC News Indonesia. "Kita sudah turunin harga, sudah ada fotonya, sudah ada berat-bobotnya, masih belum nerima.