Syarat Aqiqah Kambing Umur Berapa. Tidak ada tuntutan soal jenis kelamin hewan yang disembelih. Namun, kambing aqiqah harus sehat dan terbebas dari cacat. Ada empat cacat yang tidak diperbolehkan, yaitu: buta, pincang, terlalu kurus hingga tidak memiliki sumsum tulang, dan lainnya.
Umur kambing untuk Aqiqah harus sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh syariat Islam. Kriteria umur tersebut menurut keterangan para ulama berlaku bagi hewan qurban dan aqiqah. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdiri di tengah-tengah kami dan berkata,. Hadits tersebut diriwayatkan oleh yang lima (empat penulis kitab sunan ditambah dengan Imam Ahmad). Sering juga muncul pertanyaan tentang syarat kambing untuk Aqiqah, apakah kambingnya berjenis kelamin jantan? Kambing atau domba baik jantan ataupun betina dapat digunakan untuk Aqiqah.
Namun yang afdhal adalah kambing atau domba jantan karena lebih gemuk. Terdapat beberapa sunnah lain saat Aqiqah atau terkait kelahiran anak yaitu:.
Aqiqah adalah proses pemotongan hewan sembelihan pada hari ketujuh setelah bayi dilahirkan. Prosesi ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT. Aqiqah biasanya dilengkapi dengan beberapa prosesi lain seperti mencukur rambut bayi dan memberikan nama.
AKURAT.CO, Ketika bayi berusia tujuh hari, orang tua disunahkan untuk melaksanakan akikah. Rasulullah saw bersabda, "Semua anak digadaikan dengan akikah, ia disembelihkan binatang (kambing atau domba) pada hari ketujuh sejak kelahirannya, diberi nama, dan dicukur rambut kepalanya.". Untuk menghidupkan sunah Rasulullah ini, orang tua tidak boleh sembarangan memilih kambing yang akan disembelih.
Kambing tersebut harus memenuhi kriteria yang telah ditentukan menurut syariat Islam. Daging akikah dianjurkan untuk dimasak terlebih dahulu baru kemudian dibagikan kepada orang lain dan bisa langsung dinikmati.
Jumlah kambing yang untuk prosesi akikah tergantung pada jenis kelamin anak. Begitulah Islam memberikan rambu-rambu bahwa ketika mengonsumsi hewan, meskipun sudah jelas kehalalannya, tetap tidak boleh asal-asalan.
Sebelum mengenal Tata Cara Aqiqah anak perempuan yang benar, kamu perlu mengetahui hukumnya terlebih dahulu. Hukum aqiqah anak perempuan dan laki-laki merujuk pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah.
Yang artinya: "Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ke tujuh, dicukur (rambutnya), dan diberi nama.". Tentang makna tergadaikan dalam hadis tersebut, pendapat para ulama adalah anak yang tidak diaqiqahkan lalu meninggal dunia, maka anak itu tidak akan memberi syafaat bagi kedua orang tuanya.
Hukum aqiqah anak adalah sunah muakkad menurut jumhur ulama. Dalam tata cara aqiqah sesuai sunah Rasulullah, waktu terbaik untuk melaksanakan aqiqah adalah di hari ke-7 setelah kelahiran bayi. Sedangkan jika bayi dilahirkan pada waktu malam, tidak termasuk dalam hitungan.
Menurut Mazhab Syafi’i, aqiqah tetap dapat dilaksanakan setelah melewati hari ke tujuh kelahiran bayi. Jika anak meninggal dunia sebelum aqiqah, Mazhab Syafi’i tetap menganjurkan aqiqah walaupun anak tersebut telah meninggal dunia sebelum hari ke tujuh.
Menurut pendapat yang paling shahih di kalangan ulama Syafiiyah, kriteria kambing yang bisa digunakan untuk akikah, baik dari jenis, umur maupun kesehatannya, sama persis dengan kriteria kambing untuk kurban. واعلم ان سن العقيقة وسلامتها من عيب ينقص لحمها والاكل منها والتصدق ببعضها وامتناع بيعها وتعينها بالنذر حكمه على ما سبق في الاضحية. Dalam kitab Hasyiatul Bajuri disebutkan bahwa dari segi umur, kambing domba (adh-dha’n) yang bisa digunakan untuk kurban minimal telah berumur 1 tahun, sedangkan kambing kacang (al-Ma’z) paling tidak sudah berumur 2 tahun.
Tidak mencukupi dari kambing domba kecuali al-jaza’, yaitu minimal berumur 1 tahun menurut pendapat yang lebih shahih. Adapun kambing kacang, maka minimal berumur 2 tahun menurut pendapat yang lebih shahih.