Perbedaan Aqiqah Kambing Jantan Dan Betina. Nah berikut ini langsung saja kami bantu jelaskan mengenai bolehkah aqiqah kambing betina. Jawabnya dari pertanyaan bolehkah aqiqah kambing betina ialah:.
boleh, sebab tidak dilafalkan pengkhususan di dalam hadits yang menyatakan tentang aqiqah me sti dengan jenis jantan atau betina. Akan tetapi andai dengan kambing atau domba jantan maka lebih bagus lagi. Baca juga : Tata Cara Aqiqah, Tuntunan dan Hukumnya Menurut Islam.
Sunhaji dari Tamangede Gemuh bertanya : Apakah boleh menyembelih kambing betina untuk kurban, sebab harganya lebih murah ? عن الغلام شاتان وعن الجارية شاة لا يضركم ذكرانا كن أو إناثا. Tidak ada masalah hewan akikah itu jantan atau betina” (H.R.Ahmad 27900 dan An-Nasa’i 4218).
Dan menurut Imam Al-Khathib As-Syarbini dari madzbab Syafii, lebih afdol jantan daripada betina.
Namun beberapa orang terkadang bingung untuk memilih jenis kelamin hewan yang akan dijadikan kurban, baik jantan maupun betina. Secara eksplisit tidak dijelaskan dalam suatu nash, baik Al-Qur’an maupun hadits terkait pilihan dan keutamaan jenis kelamin tertentu untuk hewan kurban. ويجوز فيها الذكر والانثى لما روت أم كرز عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: على الغلام شاتان وعلى الجارية شاة لا يضركم ذكرانا كن أو أناثا.
Dari Ummu Kurz AI-Ka’biyah, bahwasanya ia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang aqiqah. Umumnya ibadah aqiqah disyariatkan untuk dilaksanakan pada hari ketujuh dari kelahiran. Dan jika tidak bisa pula, maka pada hari kedua puluh satu.
Namun demikian, jika ternyata ketika dulu masih kecil ia belum dilaksanakan aqiqah oleh ayahnya karena banyak hal atau alasan, maka ia bisa melakukan aqiqah sendiri di saat dewasa. Aqiqah Menurut Syaikh Abdullah nashih Ulwan dalam kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam sebagaimana dilansir di sebuah situs memiliki beberapa hikmah diantaranya :.
Aqiqah merupakan tebusan hutang anak untuk memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya kelak pada hari perhitungan. Sebagaimana Imam Ahmad mengatakan: “Dia tergadai dari memberikan Syafaat bagi kedua orang tuanya (dengan aqiqahnya)”.
Merupakan bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas karunia yang dianugerahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan lahirnya sang anak. Aqiqah akan memperkuat hubungan persaudaraan, keakraban dan ukhuwah islamiyah diantara masyarakat.