TRIBUNNEWS.COM - Islam sebagai agama Rahmatan lil Alamin, telah mengatur beberapa hal yang berkaitan dengan kelahiran seorang anak.
Aqiqah disunnahkan dilakukan pada hari ketujuh atau satu minggu setelah kelahiran sang buah hati.
Tidak ada masalah hewan akikah itu jantan atau betina” (H.R.Ahmad 27900 dan An-Nasa’i 4218).
REPUBLIKA.CO.ID, Akikah merupakan salah satu sunat muakkadah yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW kepada orang tua atas anak-anaknya.
Tetapi, menjadi wajib bila dinazarkan sebelumnya.Aqiqah bertujuan untuk menghilangkan gangguan dari sang anak sehingga fisik dan akhlak tumbuh dengan baik.
Melansir dari Dompet Dhuafa, perbedaan ini ditinjau dari 8 hal, yaitu tujuan, jenis hewan, jumlah hewan, waktu penyembelihan, jumlah pelaksanaan yang disyariatkan, pemberian daging, wujud daging yang diberikan, dan upah bagi penyembelih.
Dalam laman resmi, muhammadiyah.or.id, disebutkan bahwa fatwa Muhammadiyah mengenai pengalihan kurban menjadi sedekah merupakan sikap keagamaan yang didasarkan pada asas Islam yakni tolong menolong, solidaritas, menggembirakan sesama manusia yang tengah di timpa ujian dan cobaan.
Allah juga tidak merasa malu, karena menciptakan makhluk yang kecil, kendati dalam pandangan manusia merugikan.
Sebelum mengenal Tata Cara Aqiqah anak perempuan yang benar, kamu perlu mengetahui hukumnya terlebih dahulu.
Dr. Hisamuddin menyebutkan dalam kitabnya Almufashshal fi Ahkamil Aqiqah, bahwa ulama sepakat bahwa jika ada dua anak kembar atau lebih, maka tidak cukup mengakikahi salah satunya tapi dianjurkan akikah untuk masing-masing anak tersebut.
“Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.”.
Bahkan pendapat yang mengatakan aqiqah bisa dilaksanakan saat hari ke-14 atau ke-21 pun masih rendah, yang jelas Rasulullah SAW mengajurkan kita agar menyegerakan ibadah aqiqah saat hari ke-7 agar amalan kita segera diterima Allah SWT.