Hadits Tentang Aqiqah Mencukur Bayi Dan Memberi Nama. Memotong rambut bayi baru lahir adalah salah satu contoh tradisi yang masih dilakukan hingga sekarang. Mengutip dari situs Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, terdapat beberapa adab untuk menyambut bayi yang baru lahir. Menurut Islam, cara memotong rambut bayi pun tidak boleh sembarangan, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan.
Terdapat hadis yang menjelaskan tentang aqiqah dan mencukur rambut bayi di dalam Islam, yaitu:. Dari hadits tersebut yang dimaksud dengan “buanglah kotoran darinya” adalah mencukur rambut bayi. “Seorang anak yang baru lahir tergadai dengan aqiqahnya, disembelih darinya (kambing) pada hari ketujuh kelahirannya, dicukur rambutnya dan diberi nama,” (HR.
Namun, lebih baik jika pemberian sedekah dilakukan dengan segera setelah mencukur rambut bayi. Dan hal tersebut berguna untuk membuka lubang pori-pori yang ada di kepala supaya gelombang panas bisa keluar melaluinya dengan mudah, di mana hal tersebut sangat bermanfaat untuk menguatkan indra penglihatan, penciuman dan pendengaran bayi,” jelas Tim Konsultasi Syariah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI, dalam situsnya. Semoga artikel ini bisa memberi manfaat, menambah ilmu, dan mengobarkan semangat kita untuk mewujudkan semua kebaikan shalih dalam Islam.
Kita sudah mengetahui bahwa di antara sunnah bagi bayi yang baru lahir adalah menggundul rambut kepala. Rumaysho.com sudah menjelaskan sampai 7 serial artikel mengenai hadiah di hari lahir bagi si buah hati.
Sebagaimana disebutkan dari Muhammad bin ‘Ali bin Al Husain bahwa Fathimah, puteri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menimbang rambut yang telah dicukur dari rambut Hasan, Husain, Zainab, Ummu Kultsum. Imam Nawawi dalam Al Majmu’ (8: 432) berkata, “Disunnahkan menggundul rambut kepala bayi pada hari ketujuh. “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuhnya, digundul rambutnya dan diberi nama.” (HR. Kata Syaikh Kholid Mushlih, menantu sekaligus murid senior Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin, berkata, “Yang tepat dalam masalah ini, mencukur rambut bayi perempuan itu boleh jika ada maslahat sebagaimana disebutkan oleh para ulama yang menyebutkan akan bolehnya gundul bagi bayi perempuan. Sedangkan ulama yang melarang, maka sanggahannya, bisa jadi kita katakan haditsnya dho’if (lemah). Kalau hadits yang digunakan shahih, maka bisa jadi kita katakan bahwa di balik menggundul rambut kepala bayi perempuan ada maslahat (yaitu menghilangkan gangguan pada rambut sebagaimana disebutkan dalam hadits).” (Fatwa Syaikh Kholid Mushlih).
Yang dimaksud bahwa menggundul rambut bertujuan untuk menghilangkan kotoran disebutkan dalam hadits berikut:. “Pada anak lelaki ada perintah ‘aqiqah, maka potongkanlah hewan sebagai akikah dan buanglah keburukan darinya.” (HR. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa riwayat ini shahih, namun hanya maqthu’, yaitu perkataan tabi’in).
“Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuhnya, digundul rambutnya dan diberi nama.” (HR. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengakikahi Hasan dengan seekor kambing.” Kemudian beliau bersabda, “Wahai Fatimah, gundullah rambutnya lalu sedekahkanlah perak seberat rambutnya.” Ali berkata, “Aku kemudian menimbang rambutnya, dan beratnya sekadar uang satu dirham atau sebagiannya.” (HR.
Amalan ini merupakan salah satu sunnah Nabi Muhammad SAW ketika menyambut bayi yang baru lahir. Dalil dari amalan tahnik ini cukup banyak, di antaranya adalah hadits sahih riwayat Imam Muslim.
Sedangkan empat amalan di hari ketujuh pascamelahirkan, yaitu memberi nama, aqiqah, mencukur rambut, dan sedekah.
Menjadi keharusan bagi setiap orang tua untuk mengetahui apa yang harus dilakukan terlebih pada saat menyambut kelahiran sang anak. Selanjutnya, kepada bayi yang baru lahir dianjurkan untuk memperdengarkan adzan dan iqamah pada kedua telinganya. Hal ini disebut dalam salah satu hadist, "Barangsiapa yang melahirkan seorang anak, lalu mengumandangkan adzan pada telinga kirinya, maka dia tidak akan dicelakakan oleh Ummu Shibyan.". Dengan memperdengarkan lantunan suara adzan diharap dapat menanamkan benih keimanan dalam hati bayi sejak kecil.
Dalam hadist riwayat Al-Bukhari disebut dari Abi Musa, "Anakku telah lahir lalu aku membawanya kepada Rasulllah. Salah satu bentuk dari rasa syukur juga tanggung jawab dalam membesarkan anak adalah dengan menyiapkan dan memberi nama yang terbaik bagi buah hati.
Nabi SAW bersabda, "Setiap anak yang baru lahir tergadai dengan aqiqahnya, (sampai) disembelihkan (aqiqah) itu untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya dan diberi nama.".
menurut istilah, aqiqah adalah proses pemotongan hewan ternak pada hari ke tujuh setelah bayi dilahirkan. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (25/12/2019) tata cara aqiqah sesuai sunnah rasul yang harus dipahami umat Islam.
Mencukur rambut bayi menjadi salah satu perawatan para orangtua, utamanya ketika baru lahir. Untuk merawat seorang bayi, masyarakat juga banyak yang mempertimbangkan adat dan hukum islamnya.
Hal ini dilakukan agar tidak melakukan kesalahan dan mengikuti tata cara yang sesuai. Hal ini dikatakan oleh Ibnu Abdil Bar, “Buang kotoran dari bayi adalah mencukur rambutnya” (Al-Istidzkar, 5/315).
Orangtua disunahkan untuk bersedekah berupa emas atau perak Pexels/Liza Summer Setelah mencukur rambut bayi, para orangtua disunahkan untuk bersedekah berupa emas atau perak yang beratnya seberat rambut yang dicukur.