Cara Niat Aqiqah Anak Perempuan. Sebelum mengenal Tata Cara Aqiqah anak perempuan yang benar, kamu perlu mengetahui hukumnya terlebih dahulu. Tentang makna tergadaikan dalam hadis tersebut, pendapat para ulama adalah anak yang tidak diaqiqahkan lalu meninggal dunia, maka anak itu tidak akan memberi syafaat bagi kedua orang tuanya.
Sedangkan jika bayi dilahirkan pada waktu malam, tidak termasuk dalam hitungan. Menurut Mazhab Syafi’i, aqiqah tetap dapat dilaksanakan setelah melewati hari ke tujuh kelahiran bayi.
Aqiqah merupakan ibadah yang dilakukan umat Muslim sebagai wujud syukur kepada Allah SWT atas kelahiran anak. Aqiqah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ini hukum melaksanakannya sesuai dengan pendapat mayoritas ulama seperti Imam Malik, Imam Syafi'i, dan Imam Ahmad adalah sunah muakkad atau diutamakan bagi orang yang mampu. Dengan begitu, orang mampu dianjurkan untuk dapat melaksanakannya sesuai waktu yang telah ditetapkan.
Ustaz Buya Yahya pun mengatakan bahwa hukum aqiqah tidak wajib, tapi sunah muakkad. Menurut pendapat ulama Hambali, jika aqiqah tidak bisa dilaksanakan pada hari ke tujuh, maka dapat dilaksanakan pada hari ke-14 dan ke-21.
"Aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh, ke-14, atau ke-21.". Jika anak sudah memasuki masa tersebut, maka tanggung jawab aqiqah pada orang tua pun menjadi gugur, dan anak dapat melakukannya untuk diri sendiri.
Jika mampu, hewan yang disembelih untuk aqiqah anak laki-laki berjumlah dua ekor. Dalam proses aqiqah juga dilakukan pemberian nama sambil mencukur rambut anak, Bunda.
Setelah itu, memberikan nama bayi dan berilah nama yang baik untuk buah hati. Menyembelih hewan aqiqah.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan cara yang baik kepada tiap-tiap segala sesuatu. Sementara itu, doa yang dibaca saat menyembelih hewan aqiqah, yaitu:. Ya Allah, dari dan untuk-Mu.
Ya Allah, terimalah dari kami. Setelah tata cara itu dilakukan, terakhir adalah makan bersama atau membagikan daging aqiqah. Dalam ucapan tersebut disematkan ucapan syukur kepada Allah, nama bayi dan tanggal lahir, serta doa untuk buah hati.
Tiada kata paling berharga selain doa, semoga putra/putri kami menjadi anak yang saleh/salehan, berbakti kepada orang tua, dan berguna bagi bangsa.". Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga bisa melaksanakan aqiqah putra/puti kami: (nama dan tanggal aqiqah).
Semoga Allah SWT menjadikannya anak salah/salehan, berbakti kepada orang tua dan bermanfaat bagi agama dan bangsa. Alhamdulillah telah lahir anak kedua kami tercinta (nama anak) pada (tanggal lahir anak).
Tiada kata terindah selain doa restu semoga anak kami menjadi anak yang saleh/salehah, berbakti kepada orang tua, berguna bagi agama dan bangsa.". "Aqiqah anak kami yang pertama. (Nama anak dan tanggal lahir). Alhamdulillah atas berkat rahmat dan ridha Allah SWT telah lahir anak kami yang pertama dan kami beri nama (nama anak dan tanggal lahir). Tengadah jemari kehadirat Allah SWT, Ucapan syukur atas pertolongan-Nya sehingga lahir dengan selamat anak kami yang pertama pada hari (tanggal lahir). Dalam menuntun titian hidup kami sebagai amanah-Nya untuk dibesarkan dan dibina dengan besar hati pula kami beri nama (nama anak).
"Alhamdulillah Aqiqah anak kami: (nama anak dan tanggal lahir). Amin Ya Robbal Alamin.".
Doa aqiqah merupakan doa yang dibaca ketika kita sedang melaksanakan aqiqah, baik itu aqiqah untuk diri sendiri maupun aqiqah anak. Doa adalah senjata kita sebagai umat muslim, dengan berdoa kepada Allah berarti kita meminta kepada sang Maha Kuasa, dan memang sudah seharusnya begitu.
Untuk pembahasan kali ini, sesuai dengan judul di atas, kami akan menguraikan informasi yang berkaitan dengan niat aqiqah dan doa aqiqah beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Niat merupakan hal terpenting dalam ibadah, seperti yang pernah disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadist riwayat Bukhari, bahwa segala amal itu tergantung dari niatnya, dan kita akan mendapatkan sesuatu dari apa yang kita niatkan.
Tentu saja setiap niat kita dalam beribadah harus diniatkan karena Allah dalam mengharap ridho-Nya. Dari pernyataan Ibnul Mundzir tersebut dapat kita ketahui bahwa kalaupun seseorang hanya mengucap Bismilah saat menyembelih aqiqah tanpa melafadzkan niat bahwa aqiqah ini dari anak tertentu, maka yang demikian tidak mengapa.
Doa Aqiqah. Hewan yang digunakan dalam aqiqah harus dalam kondisi yang baik, tidak sakit atau cacat. اللهم احْفَظْهُ مِنْ شَرِّالْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَأُمِّ الصِّبْيَانِ وَمِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَالْعِصْيَانِ وَاحْرِسْهُ بِحَضَانَتِكَ وَكَفَالَتِكَ الْمَحْمُوْدَةِ وَبِدَوَامِ عِنَايَتِكَ وَرِعَايَتِكَ أَلنَّافِذَةِ نُقَدِّمُ بِهَا عَلَى الْقِيَامِ بِمَا كَلَّفْتَنَا مِنْ حُقُوْقِ رُبُوْبِيَّتِكَ الْكَرِيْمَةِ نَدَبْتَنَا إِلَيْهِ فِيْمَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ خَلْقِكَ مِنْ مَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ وَأَطْيَبُ مَا فَضَّلْتَنَا مِنَ الْأَرْزَاقِ اللهم اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ وَأَهْلِ الْخَيْرِ وَأَهْلِ الْقُرْآنِ وَلَا تَجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ أَهْلِ الشَّرِ وَالضَّيْرِ وَ الظُّلْمِ وَالطُّغْيَانِ Allâhummahfadzhu min syarril jinni wal insi wa ummish shibyâni wa min jamî’is sayyiâti wal ‘ishyâni wahrishu bihadlânatika wa kafâlatika al-mahmûdati wa bidawâmi ‘inâyatika wa ri’âyatika an-nafîdzati nuqaddimu bihâ ‘alal qiyâmi bimâ kalaftanâ min huqûqi rububiyyâtika al-karîmati nadabtanâ ilaihi fîmâ bainanâ wa baina khalqika min makârimil akhlâqi wa athyabu mâ fadldlaltanâ minal arzâqi. Bagi Ayah Bunda yang ingin melaksanakan aqiqah, kami merekomendasikan jasa layanan aqiqah dari Pelangi Aqiqah. Salah satu jaminan yang diberikan oleh Pelangi Aqiqah adalah kondisi hewan aqiqah yang sehat dan prima.
“Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.”. Menurut sabda tersebut maka para ulama telah sepakat bahwa waktu aqiqah yang paling utama adalah hari ke-7 dari awal kelahirannya. Dan jika seorang muslim dalam kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan, maka terlepaslah kewajiban melakukan aqiqah ini. Bahkan pendapat yang mengatakan aqiqah bisa dilaksanakan saat hari ke-14 atau ke-21 pun masih rendah, yang jelas Rasulullah SAW mengajurkan kita agar menyegerakan ibadah aqiqah saat hari ke-7 agar amalan kita segera diterima Allah SWT.
Dalam kondisi seperti ini, kamu dan keluarga disunnahkan pula untuk mengkonsumsi daging aqiqah. “Mereka memberi makan orang miskin, anak yatim, dan tawanan, dengan perasaan senang”.
Rasulullah juga sangat menganjurkan agar melakukan cukur rambut anak yang baru lahir pada hari ke-7 nya.
Aqiqah sendiri sebutan untuk rambut yang berada di kepala si bayi ketika ia lahir. Selain itu, tujuan sedekah dalam hukum aqiqah bisa terlaksana.Hal itu berdasarkan hadist riwayat Bukhari yang berbunyi:Arab: عَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ الضَّبِّىِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَعَ الْغُلاَمِ عَقِيقَتُهُ فَأَهْرِيقُوا عَنْهُ دَمًا وَأَمِيطُوا عَنْهُ الأَذَى »Artinya: Dari Salman bin 'Amir Adh Dhabbi, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Pada (setiap) anak laki-laki (yang lahir) harus diaqiqahi, maka sembelih lah (aqiqah) untuknya dan hilangkan gangguan darinya.'. Tata cara aqiqah dilakukan pada hari ketujuh. Namun, bila waktu dianjurkan hukum aqiqah (hari ketujuh) keluarga dalam keadaan fakir, maka tidak diperintahkan untuk aqiqah.