Cara Aqiqah Anak Laki Laki. Sebagai salah satu bentuk syukur atas lahirnya buah hati, umat muslim dianjurkan untuk melakukan aqiqah anak. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan prosesi penyembelihan hewan ternak seperti kambing atau domba untuk dibagikan kepada keluarga dan orang-orang yang membutuhkan.
Artinya, apabila seorang muslim mampu melaksanakannya (karena mempunyai harta yang cukup) maka ia dianjurkan untuk melakukan aqiqah bagi anaknya saat anak tersebut masih bayi. Aqiqah membantu dalam mewujudkan rasa syukur kepada Allah SWT atas karuniaNya berupa kelahiran seorang anak. Namun jika seseorang tersebut berada dalam kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan, maka kewajiban melaksanakan aqiqah pun gugur. Daging aqiqah anak yang sudah disembelih, menurut anjuran Islam harus dibagikan kepada para tetangga dan kerabat. Sama seperti pemberian nama, Rasulullah SAW sangat menganjurkan agar melakukan cukur rambut pada anak yang baru lahir di hari ke-7. Dalam hal ini, paling penting adalah niat orang yang mewakilkan penyembelihan dan pengolahan daging aqiqah anak.
Goal Savers iB dari CIMB Niaga Syariah menawarkan kemudahan dalam bentuk fleksibilitas cara menabung bagi Anda.
Hukum Aqiqah Anak. Hukum aqiqah anak merujuk pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah.
Yang artinya: "Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ke tujuh, dicukur (rambutnya), dan diberi nama. 2735, Abu Dawud no.
Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam kitab al-Irwa' no. Ulama berbeda- beda pemahaman dalam menentukan hukum aqiqah. Ada yang mengatakan hukum aqiqah itu wajib, Mubah dan kebanyakan ulama mengatakan sunnah. Hukum aqiqah anak adalah sunnah muakkad menurut jumhur ulama. Sedangkan tata cara aqiqah sudah dijelaskan oleh para ulama dengan berdasarkan pada hadis Rasulullah SAW di atas.
Meskipun demikian, hendaknya orang tua yang berkecukupan dapat melaksanakan ketentuan aqiqah ini sebagai rasa syukur atas kelahiran buah hati. Artinya, ketentuan aqiqah tersebut menyebutkan bahwa hewan yang disyariatkan untuk disembelih adalah kambing atau domba.
Ketentuan aqiqah bukan sekadar menyembelih kambing atau domba sesuai syariat, orang tua juga dianjurkan untuk mencukur rambut buah hatinya. Seperti yang telah disebutkan, ketentuan aqiqah berdasarkan waktu pelaksanaan sebenarnya bisa dilakukan sejak anak lahir sampai sebelum baligh.
Namun, ada beberapa ulama yang meyakini bahwa sebaiknya melakukan aqiqah dianjurkan setelah 7 hari kelahiran sang buah hati. Namun, jika aqiqah belum memungkinkan dilakukan di rentang waktu tersebut, maka amalan ini bisa diganti pada hari ke-14 atau ke-21.
Namun, sebenarnya bagi Sahabat yang berencana melakukan aqiqah sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran buah hati, tidak perlu khawatir jika belum ada dana yang memadai untuk membeli kambing atau domba, serta keperluan lain untuk melaksanakan perayaan aqiqah. Dengan mengajukan pinjaman dana menggunakan pembiayaan AMANAH, Sahabat bisa mendapatkan beragam manfaat yang tentunya berkah karena berlandaskan prinsip Islam.
Bisnis.com, SOLO - Sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran bayi yang dinantikan, dalam tradisi umat Islam dikenal dengan aqiqah. Baca Juga : Kiat Fahmi Thalib Bertahan di Bisnis Penjualan Hewan Aqiqah Sejak 1972. Berikut ini adalah tata cara aqiqah untuk anak yang dikutip dari laman sdit.alhasanah.sch.id. Dari hadits tersebut jelas bahwa daging aqiqah boleh dimakan oleh keluarga, dan sebagian lainnya bisa dibagikan kepada tetangga atau fakir miskin. Selanjutnya, merupakan bagian dari tata cara aqiqah untuk memotong rambut bayi dan memberikan nama. Sebagian besar ulama setuju bahwa waktu terbaik untuk melaksanakan aqiqah adalah pada saat bayi sudah berumur tujuh hari.
Dilansir dari situs Konsultasi Syariah, mazhab Malikiyah berpendapat bahwa kesempatan orang tua mengaqiqahi anak bila sudah lewat hari ke-7 pasca kelahiran akan dianggap gugur. Lebih lanjut, Imam as-Syafii mengatakan bila aqiqah tertunda sampai anak mencapai baligh, maka gugur sudah tanggung jawab orang tua mengaqiqahinya. Sebagian ulama mengatakan bahwa jika si anak sudah dewasa dan mapan dari segi finansial, maka ditekankan ia mengaqiqahi diri sendiri.
Tapi bila keguguran terjadi saat kehamilan sudah masuk usia 5 bulan, atau setelah ditiupkan ruh ke janin, maka hendaknya orang tua melakukan aqiqah. Ibadah ini juga dapat mempererat tali silaturahmi antar anggota masyarakat dan keluarga lewat santapan daging aqiqah yang dibagikan.
Sementara itu, merujuk pada buku Aqiqah: Tata Cara dan Doanya oleh Abu Nur Ahmad al-Khafi Anwar bin Shabri Shaleh Anwar, secara istilah aqiqah adalah penyembelihan hewan qurban karena kelahiran seorang bayi dalam sebuah keluarga sebagai rasa syukur atas karunia keturunan dari Allah SWT. Dalil mengenai aqiqah disebutkan dalam riwayat yang berasal dari Samuroh bin Jundub RA, Rasulullah SAW bersabda:. Artinya: "Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, maka hendaklah disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberi nama.".
Menurut ulama mazhab Syafi'i, aqiqah sunnah dilakukan oleh pihak-pihak yang wajib menafkahi anak tersebut. Sementara itu, ulama mazhab Hanafi menyatakan bahwa aqiqah hukumnya mubah dan tidak sampai mustahab (dianjurkan). Wahbah az-Zuhaili dalam bukunya Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan, syarat hewan yang akan disembelih sebagai aqiqah sama dengan hewan qurban, baik dari segi jenis, usia, dan sifat-sifatnya yang harus bebas dari cacat.
Perihal waktu penyembelihan hewan aqiqah ini, ulama mazhab Syafi'i dan Hambali memperbolehkan untuk menyembelihnya sebelum atau sesudah hari ketujuh. Menurut sekelompok ulama mazhab Hambali, aqiqah boleh dilakukan oleh sang ayah sekalipun anaknya telah baligh. Dalam hal ini doa dibaca saat menyembelih hewan aqiqah dan untuk bayi yang diaqiqahkan.